Selamat Datang di Blog Paroki Lubang Buaya Gereja Kalvari dan Gereja Sta. Catharina - Jakarta Timur
Dekanat Bekasi - Keuskupan Agung Jakarta

17 November 2017

Sabtu-Minggu, 18 - 19 November 2017 - HARI MINGGU BIASA XXXIII


HARI MINGGU BIASA XXXIII
Sabtu-Minggu, 18 - 19 November 2017


RITUS PEMBUKA

(umat berdiri)



LAGU PEMBUKA (PS 322) -berdiri-
Ulangan: Saudara, mari semua, hadaplah altar Tuhan kita. Sambut tubuh dan darah dari Putra Allah. Allelu, allelu, allelu, alleluya.
Ayat.
  1. Kita adalah satu, ingin hidup yang baru, satu budi dan hati dalam Roh ilahi.
  2. Satu dalam sabda-Nya: Kasihi sesamamu! Dalam suka dan duka kita satu padu. 
  3. Satukanlah dunia, jadikan keluarga dalam cinta yang mesra agar bahagia.            
TANDA SALIB DAN SALAM (umat berdiri)
I. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin
I. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan dari Tuhan kita Yesus Kristus, bersamamu.
U. Dan bersama rohmu
    

PENGANTAR (umat berdiri) 
       
SERUAN TOBAT PS. 351  (umat berdiri)

  
I. Tuhan Yesus Kristus, Engkau mempercayakan bakat-bakat kepada kami untuk diperkembangkan sambil menantikan kedatangan-Mu kembali.
K. Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami.


I. Engkau akan minta pertanggungjawaban atas segala sesuatu yang dipercayakan kepada kami.
K. Kristus, kasihanilah kami
U. Kristus, kasihanilah kami.



I. Engkau akan mengganjar yang bekerja dengan rajin dan tekun, namun menghukum yang lalai dan malas.
K. Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami.
  

I. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U. Amin.    
               
MADAH KEMULIAAN (PS 352) -berdiri-
    
K. Kemuliaan kepada Allah di surga.
U. Dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
K. Kami memuji Dikau
U. Kami meluhurkan Dikau
K. Kami menyembah Dikau
U. Kami memuliakan Dikau
K. Kami bersyukur kepada-Mu, kar'na kemuliaan-Mu yang besar.
U. Ya Tuhan Allah, Raja surgawi, Allah Bapa yang mahakuasa
K. Ya Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal,
U. Ya Tuhan Allah, Anak domba Allah, Putra Bapa.
K. Engkau yang menghapus dosa dunia
U. Kasihanilah kami
K. Engkau yang menghapus dosa dunia
U. Kabulkanlah doa kami
K. Engkau yang duduk di sisi Bapa,
U. Kasihanilah kami.
K. Kar'na hanya Engkaulah Kudus.
U. Hanya Engkaulah Tuhan
K. Hanya Engkaulah mahatinggi, ya Yesus Kristus
U. Bersama dengan Roh Kudus dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.   
           
DOA PEMBUKA
I. Marilah kita berdoa:
(hening sejenak) 
I  Ya Tuhan, Allah kami, bantulah agar kami selalu bersukacita dalam mengabdi Engkau. Sebab kebahagiaan kami hanya akan sempurna dan kekal jika kami selalu mengabdi kepada-Mu, sumber segala yang baik. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. 
U. Amin.
     
LITURGI SABDA


BACAAN I (Ams 31:10-13.19-20.30-31) -duduk- 
        
"Ia senang bekerja dengan tangannya."
          
L. Bacaan dari Kitab Amsal:    
Istri yang cakap, siapakah yang akan mendapatkannya? Ia lebih berharga daripada permata. Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. Istri yang cakap berbuat baik kepada suaminya, dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya. Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya. Tangannya ditaruhnya pada jentera, jari-jemarinya memegang alat pemintal. Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin. Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia; tetapi istri yang takut akan Tuhan akan dipuji-puji. Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!    

L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN
 (PS 841; Mzm 128:1-2.3.4-5; Ul: 1)
Ulangan:  

Mazmur:

  1. Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu.
  2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur yang ada di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!
  3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan, orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu!
                 
BACAAN II  (1Tes 5:1-6) -duduk-
    
          "Jangan sampai hari Tuhan tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri!"
           
L.  Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika:     
Saudara-saudara, tentang zaman dan masa kedatangan Tuhan tidak perlu dituliskan kepadamu, kamu sendiri tahu benar-benar bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri di waktu malam. Apabila mereka mengatakan bahwa semuanya damai dan aman, maka tiba-tiba kebinasaan menimpa mereka seperti seorang perempuan hamil ditimpa oleh sakit bersalin. Tetapi, saudara-saudara, kamu tidak hidup dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu, janganlah kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadarlah!
                 
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
       
BAIT PENGANTAR INJIL (PS 955; Bdk. Yoh 15:4.5b) -berdiri-
Ulangan: Alleluya, alleluya, alleluya.  
Ayat. Tinggallah dalam Aku, maka Aku tinggal dalam kamu. Barangsiapa tinggal dalam Aku, berbuah banyak
         
BACAAN INJIL (Mat 25:14-30) -berdiri-
                
      "Karena engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu."
                
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius
U. Dimuliakanlah Tuhan.
I. Pada suatu hari Yesus mengemukakan perumpamaan berikut ini kepada murid-murid-Nya, "Hal Kerajaan Surga itu seperti seorang yang mau berpergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberinya lima talenta, yang seorang lagi dua, dan seorang yang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya. Lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu dan memperoleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta pun berbuat demikian, dan mendapat laba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lubang di tanah, lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu, lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan membawa laba lima talenta. Ia berkata, "Tuan, lima talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihat, aku telah memperoleh laba lima talenta! Maka kata tuannya kepadanya, 'Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik dan setia! Karena engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, maka aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.' Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta, katanya, 'Tuan, dua talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihat, aku telah mendapat laba dua talenta!' Maka kata tuan itu kepadanya, 'Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik dan setia! Karena engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, maka aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.' Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata, 'Tuan, aku tahu bahwa Tuan adalah manusia kejam, yang menuai di tempat Tuan tidak menabur, dan memungut di tempat Tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta Tuan di dalam tanah. Ini, terimalah milik Tuan!' Maka jawab tuannya itu, 'Hai engkau, hamba yang jahat dan malas! Engkau tahu bahwa aku menuai di tempat aku tidak menabur, dan memungut di tempat aku tidak menanam. Seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, akan diberi sampai ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun yang ada padanya akan diambil. Dan buanglah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sana akan ada ratap dan kertak gigi.

HOMILI (duduk)

SYAHADAT NIKEA-KONSTANTINOPEL 
(Umat berdiri, kata-kata yang dicetak miring diucapkan sambil membungkuk)
              
I + U. Aku percaya akan satu Allah,
Bapa yang mahakuasa,
pencipta langit dan bumi,
dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan;
dan akan satu Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah yang tunggal.
Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad,
Allah dari Allah,
Terang dari Terang,
Allah benar dari Allah benar.
Ia dilahirkan, bukan dijadikan,
sehakikat dengan Bapa;
segala sesuatu dijadikan oleh-Nya.
Ia turun dari surga untuk kita manusia
dan untuk keselamatan kita.
Ia dikandung dari Roh Kudus,
Dilahirkan oleh Perawan Maria, dan menjadi manusia.

Ia pun disalibkan untuk kita, waktu Pontius Pilatus;
Ia menderita sampai wafat dan dimakamkan.
Pada hari ketiga Ia bangkit menurut Kitab Suci.
Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa.
Ia akan kembali dengan mulia,
mengadili orang yang hidup dan yang mati;
kerajaan-Nya takkan berakhir.
aku percaya akan Roh Kudus,
Ia Tuhan yang menghidupkan;
Ia berasal dari Bapa dan Putra,
yang serta Bapa dan Putra,
disembah dan dimuliakan;
Ia bersabda dengan perantaraan para nabi.
aku percaya akan Gereja
yang satu, kudus, katolik dan apostolik.
aku mengakui satu pembaptisan
akan penghapusan dosa.
aku menantikan kebangkitan orang mati
dan hidup di akhirat. Amin. 
    
DOA UMAT (berdiri) 
    
I. Tuhan tidak berkarya seorang diri. Ia mencari teman kerja, orang-orang yang sanggup kehilangan nyawanya seperti Yesus, Putra-Nya. Sadar akan kelemahan kita, maka kita berdoa kepada-Nya: 
        
L. Bagi Gereja: Semoga Allah Bapa membimbing Gereja-Nya bertindak sebagai ibu bagi mereka yang sedang mengalami kesulitan dan belum menemukan jalan keluar, dan semoga menjadi pelabuhan yang aman bagi mereka yang tersesat. Marilah kita mohon, ….
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.  
        
L. Bagi para pemimpin masyarakat: Semoga Allah Bapa menerangi para pemimpin masyarakat agar tindakan mereka ditopang rasa tanggung jawab. Marilah kita mohon.
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu. 
   
L.   Bagi para wakil rakyat: Semoga Bapa membimbing para wakil rakyat agar tidak terjebak pada penyesatan melalui opini-opini yang mereka sampaikan. Semoga mereka menggunakan dan talenta yang mereka miliki untuk kebaikan bersama. Marilah kita mohon,....
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.  


L. Bagi mereka yang tiba-tiba direnggut maut: Semoga mereka yang tiba-tiba dipanggil untuk menghadap Bapa, hari ini jangan menjadi saat yang mengerikan, melainkan saat yang membahagiakan karena bertemu dengan Allah yang hidup. Marilah kita mohon,...
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu. 



L. Bagi masyarakat kita di sini: Semoga Allah Bapa membimbing kita saling menolong dan mendorong untuk mengabdikan bakat-bakat kita kepada sesama. Marilah kita mohon,..... 
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.  
        
I.  Allah Bapa segala kehidupan, nasib dunia dan manusia berada di tangan-Mu. Engkaulah yang memelihara hidup kami dan selalu mendampingi kami dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu. 
U. Amin.

      
     
LITURGI EKARISTI

A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN
    
  
LAGU PERSIAPAN PERSEMBAHAN (PS 377) (umat duduk)
        

Kami unjukkan, kami sembahkan kebebasan dan kemerdekaan. Ingatan, budi, kehendak hati kami serahkan pada-Mu, Tuhan. Buah karya kami malam dan hari, t'rimalah, Tuhan, dalam tangan-Mu. Segala yang ada milik-Mu jua, dalam karsa-Mu kami gunakan. Bimbinglah kami, kuatkan hati untuk berkarya bagi sesama. Segala yang ada milik-Mu jua, bagi Tuhan kami persembahkan.

         
(umat berdiri ketika didupai)
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
I. Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa. (umat berdiri) 
U. Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.  
I. Allah, kami mohon, perkenankanlah agar persembahan yang kami unjukkan ke hadirat-Mu Yang Mahamulia, mendatangkan rahmat untuk mengabdi Dikau dengan setia, dan mempersiapkan kami untuk hidup abadi yang bahagia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. 
U. Amin.
  
B. DOA SYUKUR AGUNG
       
        

PREFASI  (Misteri Paskah dan Umat Allah; Prefasi Minggu Biasa I)  -berdiri-
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan
U. Sudah kami arahkan
I. Marilah bersyukur kepada Tuhan, Allah kita
U. Sudah layak dan sepantasnya.
I. Sungguh layak dan sepantasnya, ya Bapa yang kudus, Allah yang kekal dan kuasa, bahwa di mana pun juga kami senantiasa bersyukur kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Sebab dengan wafat dan kebangkitan-Nya, Ia membebaskan kami dari belenggu dosa dan maut dan menganugerahi kami martabat mulia yang baru. Kini kami digelari kaum pilihan, bangsa yang kudus, Umat Allah. Maka di mana pun kami berada kami mewartakan bahwa dengan kekuasaan-Mu Engkau telah memanggil kami dari kegelapan masuk ke dalam cahaya iman, yang menerangi dan memantapkan hidup kami. Maka, kami melambungkan madah kemuliaan bagi-Mu bersama para malaikat dan seluruh laskar surgawi yang tak henti-hentinya bernyanyi:
           
KUDUS (PS 392)  (umat berdiri)
Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah segala kuasa. Surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu. Terpujilah Engkau di surga. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Terpujilah Engkau di surga.                        
DOA SYUKUR AGUNG III -berlutut/berdiri-
I. Sungguh kuduslah Engkau, ya Bapa. Segala ciptaan patut memuji Engkau. Sebab, dengan pengantaraan Putra-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus, dan dengan daya kekuatan Roh Kudus, Engkau menghidupkan dan menguduskan segala sesuatu. Tak henti-hentinya Engkau menghimpun umat-Mu sehingga dari terbitnya matahari sampai terbenamnya di seluruh bumi dipersembahkan kurban yang murni untuk memuliakan nama-Mu.


Maka kami mohon, ya Bapa, sudilah menguduskan persembahan ini dengan Roh-Mu agar bagi kami menjadi Tubuh dan (+) Darah Putra-Mu terkasih, Tuhan kami, Yesus Kristus, yang menghendaki kami merayakan misteri ini.



Sebab pada malam Ia dikhianati, Yesus mengambil roti. Ia mengucap syukur dan memuji Dikau, memecah-mecahkan roti itu, dan memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata:

Terimalah dan makanlah: Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu  

(Ketika Imam memperlihatkan Hosti Suci dengan mengangkatnya, Umat memandangnya. Ketika Imam meletakkan Hosti Suci dan berlutut, Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat). 
     
Demikian pula, sesudah perjamuan, Yesus mengambil piala. Sekali lagi Ia mengucap syukur dan memuji Dikau lalu memberikan piala itu kepada murid-murid-Nya seraya berkata:


Terimalah dan minumlah: Inilah piala Darah-Ku, Darah perjanjian baru dan kekal, yang ditumpahkan bagimu dan bagi banyak orang demi pengampunan dosa. Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku.  
  
(Ketika Imam memperlihatkan Piala dengan mengangkatnya, Umat memandangnya. Ketika Imam meletakkan Piala dan berlutut, Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat).

AKLAMASI ANAMNESIS

  


I. Bapa, kami mengenangkan sengsara Putra-Mu yang menyelamatkan, kebangkitan-Nya yang mengagumkan, dan kenaikan-Nya ke surga. Sambil mengharapkan kedatangan-Nya kembali dengan penuh syukur kami mempersembahkan kepada-Mu kurban yang hidup dan kudus ini. Kami mohon, pandanglah persembahan Gereja-Mu ini dan indahkanlah kurban yang telah mendamaikan kami dengan Dikau.


I. Kuatkanlah kami dengan Tubuh dan Darah-Nya, penuhilah kami dengan Roh Kudus-Nya, agar kami sehati dan sejiwa dalam Kristus. Semoga kami disempurnakan oleh-Nya menjadi suatu persembahan abadi bagi-Mu agar kami pantas mewarisi kebahagiaan surgawi bersama dengan pilihan-Mu, terutama bersama Santa Perawan Maria, Bunda Allah, Santo Yusuf suaminya, para rasul-Mu yang kudus dan para martir-Mu yang jaya, dan bersama (Santo/a... serta) semua orang kudus yang selalu mendampingi dan menolong kami.



I. Ya Bapa, semoga berkat kurban yang mendamaikan ini, damai sejahtera dan keselamatan semakin dirasakan di seluruh dunia.



I. Kuatkanlah iman dan cinta kasih Gereja-Mu yang kini masih berziarah di bumi ini bersama hamba-Mu, Paus kami ...., Uskup kami...., serta semua uskup, para imam, diakon, serta semua pelayan umat, dan seluruh umat kesayangan-mu.



I. Dengarkanlah doa-doa umat-Mu yang Engkau perkenankan berhimpun di sini. Demi kerahiman dan kasih setia-Mu, ya Bapa, persatukanlah semua anak-Mu di manapun mereka berada.



I. Terimalah dengan rela ke dalam kerajaan-Mu: saudara-saudari kami dan semua orang yang berkenan pada-Mu, yang telah beralih dari dunia ini.



I. Kami berharap agar bersama mereka kami pun menikmati kemuliaan-Mu selama-lamanya dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Sebab melalui Dialah Engkau melimpahkan segala yang baik kepada dunia.



I. Dengan pengantaraan Kristus, bersama Dia dan dalam Dia, bagi-Mu, Allah Bapa yang mahakuasa, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan sepanjang segala masa.
U. Amin.

     (Apabila akhir Doa Syukur Agung ini dinyanyikan Imam, maka "Amin" dinyanyikan umat, lihat TPE hlm 57)
   
C. KOMUNI


BAPA KAMI (PS 404) (umat berdiri)


I. Saudara-saudari, kita telah menerima Roh Kudus yang menjadikan kita anak-anak Allah. Maka dengan kuasa Roh Kudus itu, kita berani berdoa: 
I+U. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
         
I. Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala yang jahat dan berilah kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala gangguan sehingga kami dapat hidup dengan tenteram, sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.
     
DOA DAMAI (umat berdiri)
I. Tuhan Yesus Kristus, Engkau bersabda kepada para rasul, "Damai Kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu." Jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah kami supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa.
U. Amin.  



I. Damai Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu.  



ANAK DOMBA ALLAH (PS 413) (umat berdiri)
           
PERSIAPAN KOMUNI (umat berlutut/berdiri)
Ajakan menyambut Komuni
I. Saudara-saudari terkasih, Tuhan Yesus bersabda, "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi." Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan Tuhan. 
U. Ya Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.



KOMUNI  
                       
LAGU KOMUNI 1 (MB 294) -berlutut-
  1. Tuhan semayam di hatiku santapan jiwaku, dan menjadi air hidupku penawar dahagaku. Walau bahaya menimpa, Tuhan melindungi. Tanpa was-was kuberjalan menempuh hidupku, tanpa was-was kuberjalan menempuh hidupku.
  2. Tuhan meraja di anganku harapan citaku, dan berjanji menemaniku menyegarkan hasratku. Walau derita 'kan tiba, Tuhan mendampingi. Segala cemas 'kan musnah, ku aman abadi, segala cemas 'kan musnah, ku aman abadi. 
        

LAGU KOMUNI 2 (PS 554) -berlutut- 
Ya Kristus Yesus Allahku, Raja seluruh alam,
Dikau bertakhta di surga, di sisi kanan Bapa.

Yesus, Kau Raja, Allah benar, pada-Mu Tuhan,
'ku berserah: sampai ajal 'ku setia

Ya Kristus Yesus, Tuhanku, t'rimalah hormat bakti,
yang dilambungkan umat-Mu di surga dan di bumi.

Yesus, Kau Raja, Allah benar, pada-Mu Tuhan,
'ku berserah: sampai ajal 'ku setia
Ya Kristus Yesus, Tuhanku,
Kau Anak domba Allah, bagi-Mu puji dan sembah sepanjang masa. Amin.

Yesus, Kau Raja, Allah benar, pada-Mu Tuhan,
'ku berserah: sampai ajal 'ku setia
           
SAAT HENING -umat duduk-  

DOA SESUDAH KOMUNI (umat berdiri)
I. Marilah kita berdoa:   
I. Ya Allah, setelah menyambut anugerah misteri kudus ini, kami mohon dengan rendah hati semoga kenangan akan Putra-Mu yang kami rayakan ini, sesuai dengan perintah-Nya, menguatkan ikatan kasih kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. 
U. Amin.    
RITUS PENUTUP


BERKAT   
(umat berdiri)
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Semoga Saudara sekalian dilindungi, dibimbing dan diberkati oleh Allah yang mahakuasa: (+) Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U. Amin.
      
PENGUTUSAN (umat berdiri)  
I. Saudara sekalian, Perayaan Ekaristi sudah selesai.  
U. Syukur kepada Allah, 
I. Marilah pergi, kita diutus.
U. Amin.  
          
PERARAKAN KELUAR (PS 720) (umat berdiri)                           
Datanglah, ya Yesus, yang lama dinantikan; bebaskanlah semua, kami yang disiksa dosa! Tuhan, kami mohon sentosa dan hiburan, harapan sekalian umat merindukan-Mu. Datanglah, datanglah, Tuhan, datanglah.

Anak Allah Bapa, Kau yang menjadi Raja, yang menebus umat-Mu; datanglah Kerajaan-Mu! Perintahkanlah kami dengan Roh-Mu yang suci, dan usir kegelapan, pencobaan jauhkanlah. Datanglah, datanglah, Tuhan, datanglah!   




Sosialisasi Bulan Keluarga Adven 2017

Minggu, 12 November 2017


Sosialisasi

Bulan Keluarga Adven 2017

“Kebhinnekaan berawal dari rumah”





Bulan Keluarga Adven 2017 

"Kebhinnekaan berawal dari rumah”


15 November 2017

Ayo Sekolah Ayo Kuliah (ASAK) Kalvari




ASAK merupakan singkatan dari Ayo Sekolah Ayo Kuliah.

Gerakan ASAK merupakan gerakan sosial kreatif yang memberikan bantuan berupa dana pendidikan / beasiswa bagi siswa dari keluarga kurang mampu di lingkungan suatu Paroki di Keuskupan Agung Jakarta.

Karena diyakini bahwa pendidikan merupakan salah satu solusi tepat untuk memberdayakan seseorang dari gurita kemiskinan menuju hidup sejahtera jasmani dan rohani.

Gerakan Ayo Sekolah Ayo Kuliah (ASAK) merupakan salah satu program dari Keuskupan Agung Jakarta.

Gerakan Ayo Sekolah Ayo Kulliah mulai diluncurkan pada Juli 2007 di Paroki Santo Thomas Rasul Bojong Indah. Gerakan ASAK dicetuskan oleh Bapak Justinus Yanto Jayadi Wibisono (akrab dipanggil Pak Yanto).


Ayo Sekolah – Ayo Kuliah (ASAK) adalah :
  1. Program orang tua asuh : ada penyantun yang membantu anak ASAK.
  2. Anak ASAK  adalah umat paroki dari keluarga tidak mampu yang memenuhi kriteria ASAK.
  3. Penyantun bisa mengikuti perkembangan sekolah anak ASAK
  4. Pengurus program : Seksi PSE / Seksi Pendidikan Paroki
  5. Nilai santunan :
Sebagian paroki menjalankan Paket A
  1. Ayo Sekolah Rp. 200.000,- / bln
  2. Ayo Kuliah Rp. 400.000,- / bln
Sebagian paroki menjalankan Paket B
  1. Ayo Sekolah Rp. 250.000,- / bln
  2. Ayo Kuliah Rp. 500.000,- / bln
  3. Seorang penyantun bisa menyantuni lebih dari satu anak ASAK
  4. Beberapa orang secara bersama bisa menyantuni satu anak ASAK
  5. Komitmen santunan minimal 1 th
  6. Website Ayo Sekolah : asak.id  dan www.ayosekolah.org

Beberapa prosedur standar anak ASAK : 
  1. Terdaftar sebagai umat paroki (ada kartu keluarga paroki)
  2. Pengajuan melalui Ketua Lingkungan
  3. Dokumen pengajuan akan diverifikasi dan pengurus akan melakukan kunjungan
  4. Jika pengajuan disetujui, akan dicarikan penyantun
  5. Nilai bantuan ditentukan pengurus berdasarkan rekomendasi dan situasi paroki
  6. Anak ASAK akan mengikuti pembinaan yang dilakukan oleh pengurus
  7. Foto copy rapor anak  ASAK akan dikumpulkan setiap semester

ASAK hari ini :
  1. Sudah berjalan di 62 paroki dan 2 stasi di KAJ
  2. Jumlah anak  ASAK :
  • TK – SMU : 4.920
  • Perguruan Tinggi : 719
  • Seminari : 35
  • Total : 5.674
  • Jumlah Penyantun : 3.211
  • Jumlah alumni : 1.800
  
Empat wilayah koordinasi ASAK :

Wilayah Tangerang (10 paroki)  :
  1. St. Maria Regina Bintaro Jaya
  2. Hati St Perawan Maria Tak Bernoda Tangerang
  3. St. Helena Curug
  4. St. Bernadet Cieldug
  5. St. Barnabas Pamulang
  6. St. Nikodemus Ciputat
  7. St. Laurensius Alam Sutera
  8. St. Monika Serpong
  9. St. Gregorius Kutabumi
  10. St. Matius Penginjil Bintaro

Wilayah Barat (14 paroki) :
  1. St. Thomas Rasul Bojong Indah
  2. Maria Kusuma Karmel Meruya
  3. Trinitas Cengkareng
  4. Regina Caeli Pantai Indah Kapuk
  5. St. Philipus Rasul teluk Gong
  6. Maria Bunda Karmel Tomang
  7. St. Matias Rasul Kosambi Baru
  8. St, Kristoforus Grogol
  9. Stella Maris Pluit
  10. St. Maria de Fatima Toasebio
  11. Kristus Salvator Slipi
  12. St. Petrus dan Paulus Mangga Besar
  13. Damai Kristus  Kampung Duri
  14. Bunda Hati Kudus Kemakmuran
  
Wilayah Utara (5 paroki)
  1. St. Lukas Sunter
  2. St. Yohanes Bosco Danau Sunter
  3. St. Alfonsus Rodriguez Pademangan
  4. Salib Suci Cilincing
  5. St. Fransiscus Xaverius Tanjung Priok

Pusat Selatan (9 paroki) :
  1. St. Ignatius Loyola Jalan Malang
  2. St. Paskalis Cempaka Putih
  3. Kristus Raja Pejompongan
  4. Hati Kudus Kramat
  5. St. Perawan Maria Diangkat ke Surga Katedral
  6. St. Perawan Maria Ratu Blok Q
  7. St. Fransiskus Asisi Tebet
  8. Ratu Rosari Jagakarsa
  9. Keluarga Kudus Pasarminggu

Wilayah Timur (11 paroki & 1 stasi)
  1. St. Anna Duren Sawit
  2. St. Yoseph Matraman
  3. St. Bonaventura Pulo Mas
  4. Keluarga Kudus Rawamangun
  5. St. Servatius Kampung Sawah
  6. St. Antonius Padua Bidaracina
  7. St. leo Agung Jatiwaringin
  8. St. Yohanes Maria Vianney Cilangkap
  9. St. Aloysius Gonzaga Cijantung
  10. St. Robertus Bellarminus Cililitan
  11. St. Gabriel Pulo Gebang
  12. Stasi St. Stanislaus Kostka Kranggan

Wilayah Bekasi (6 paroki & 1 stasi) :
  1. St. Bartolomeus Taman Galaxy
  2. St. Clara Bekasi Utara
  3. St. Mikael Kranji
  4. Ibu Teresa Cikarang
  5. St. Arnoldus Bekasi
  6. Stasi St. Petrus Tambun
  7. St.  Albertus Harapan Indah
  8. Kalvari - Lubang Buaya


Asak Harapan Indah


Kisah perjalanan Asak 2007 - 2017 






Download E book Asak : DIA Hadir 





14 November 2017

SURAT KELUARGA NOVEMBER TANTANGAN MENGIKUTI YESUS SEKELUARGA

Keluarga-keluarga Katolik KAJ yang terkasih, memasuki bulan November selalu mengingatkan kita akan masa mendoakan arwah. Ketika mendoakan, kita tentu sadar juga bahwa suatu saat kita juga mengalami masa depan yang sama. Kita sebagai satu Gereja, Gereja berziarah di dunia dan Gereja yang sudah mulia di surga, dihubungkan dengan iman kita kepada Yesus kristus. Kita seakan menjadi satu komunitas anak-anak Allah yang disatukan dalam iman yang sama. Tetapi bagaimana menjalankan iman itulah yang membuat kita semakin terhubung, bukan hanya sekedar status atau label iman.
Melihat kenyataan dunia yang menjanjikan beragamnya kegiatan dan pilihan, maka kita perlu membuat prioritas aktivitas kita yang masih hidup di dunia ini. Keluarga perlu melatih setiap anggotanya untuk memberi prioritas pada kegiatan iman dalam hidup sehari-hari. Ketika orang memberi tempat istimewa pada peristiwa dan aktivitas iman, maka ia akan memberi tempat kegiatan Gerejani sebagai aktivitas yang penting.
“Banyak acara yang bisa menyibukkan, tetapi tidak semua acara itu baik.” Mari kita lihat bagaimana Yesus menegur umatnya dalam perikop ini. Dinamika percakapan dalam injil Lukas ini menarik untuk disimak.
(57) Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: “Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” (58) Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” (59) Lalu Ia berkata kepada seorang lain: “Ikutlah Aku!” Tetapi orang itu berkata: “Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku.” (60) Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana.” (61) Dan seorang lain lagi berkata: “Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku.” (62) Tetapi Yesus berkata: “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.”( Lukas 9:57-62)
Bermula dari semangat seseorang untuk mengikuti Kristus dengan bertanya, itu membuat Yesus memberi jawaban yang inspiratif. Ternyata semangat orang itu adalah “coba-coba, siapa tahu baik…..”. Kita sering melakukan yang sama, mencoba mendekati Tuhan (dan ini sebenarnya sangat baik) dengan catatan “punya waktu”. Di sinilah kita dapat berkaca, apakah alasan saya berdasarkan juga kebutuhan saya akan Tuhan? Kita banyak acara, tetapi tidak semua acara kita ternyata benar benar baik.
Pernyataan ekstrim yang dijawab Yesus atas alasan para “calon pengikut”ini menarik. Yesus menjawab tidak ada hal lain yang lebih penting untuk diikuti selain mengikuti Dia. Bahkan kamatian kerabat pun dianggap “kelas dua” dalam rangka iman. Seandainya pernyataan ini disampaikan kepada kita, apa yang akan kita rasakan, Pikirkan, atau jawab? Saat Tuhan meminta kita untuk terlibat, tentu itu sesuatu yang paling berharga, sebab hidup kita dibangun dari keterlibatan kita pada karya Kristus di dunia ini.
Banyak hal yang dapat kita lakukan. Banyak kesempatan terbuka buat kita mengambil bagian. Di mana kita akan mengambil kesempatan itu? Keberanian kita untuk mengajarkan prioritas ini sangat penting disampaikan pada seluruh keluarga, khususnya pada anak-anak, agar hidupnya lebih lengkap dan seimbang. Kita tidak dituntut untuk setiap hari beracara dengan Gereja. Tetapi acara Gereja adalah bagian amat penting dalam hidup kita agar semakin seimbang.
Keluarga-keluarga yang terkasih, terutama para orangtua, kita membutuhkan kesadaran dan disiplin untuk membuat prioritas dalam hidup ini. Zaman mengajak kita untuk semakin sekular dan mengabaikan Allah. Berbagai urusan membuat kita merasa sibuk dan akhirnya hilang kesempatan untuk menemui-Nya. Hidup menjadi kering, kegembiraan menjadi makin material, akhirnya kita mencari sesuatu yang fana melulu dan kesepian.
Suasana di rumah selalu menjadi dasar untuk mengajak semua anggota dekat dengan Tuhan. Kedekatan satu sama lain memudahkan kita untuk saling mendidik dan mengingatkan. Ketika hubungan kita akrab, sesuatu yang sulitpun menjadi lebih mudah disampaikan. Sebaliknya, jika hubungan buruk, hal kecil bisa memecahbelah.
Hidup di dunia adalah sebuah perjalanan yang singkat untuk memberi yang terbaik. Kebanyakan orang memberikan dirinya dalam keluarga tidak lebih dari 60%, beberapa bahkan kurang dari 50% usianya. Apa yang akan Anda berikan untuk memberkati mereka? Anak-anak pun hanya 20 tahun di bawah pengaruh kuat Anda. Jika Anda tidak memulai sekarang, kapan akan membuat mereka merasa bersyukur memiliki Anda?
Mulailah beracara dengan seluruh keluarga. Dahulukan Tuhan dengan cara apa saja: doa bersama, doa sebelum makan bersama, doa ulang tahun, doa ulang tahun perkawinan, ke gereja setiap minggu bersama, dan mengikuti salah satu kegiatan Gereja yang rutin. Apakah hal-hal di atas terlalu sulit dilakukan? Semoga tidak. Saya percaya, jika ada kepercayaan sedikit saja dalam hati Anda akan kuasa Tuhan, Anda pasti akan melakukannya.
Semoga pada bulan arwah ini, kita tingkatkan hidup beriman kita dengan segala sesuatu yang membuat hidup kita sekeluarga benar-benar hidup. Semoga seluruh keluarga semakin merasakan bahwa hidup ini berharga bersama Tuhan yang kita abdi dan sembah. Semoga Anda sekeluarga rajin mengisi keluarga Anda dengan kegiatan yang penting di Gereja. Tuhan memberkati
Salam dalam Keluarga Kudus
Rm. Alexander Erwin Santoso MSF
Sumber : KAJ

JADWAL MASA ADVEN DAN OKTAF NATAL 2017

JADWAL MASA ADVEN DAN OKTAF NATAL 2017
PAROKI LUBANG BUAYA




09 November 2017

FILOSOFI LOGO TEMA 2018 “TAHUN PERSATUAN” KAJ

FILOSOFI LOGO TEMA 2018
“TAHUN PERSATUAN”
KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA


“AMALKAN PANCASILA: KITA BHINNEKA, KITA INDONESIA”
1.    Bentuk oval adalah simbol dari ikatan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kokoh-kuat. Pelbagai unsur dalam konfigurasi oval membentuk:
a.    Telur yang telah pecah menetas sebagai tanda kebangkitan bangsa Indonesia yang bersatu dan siap mengalahkan pelbagai kepentingan yang hendak memecah-belah;
b.    Siluet Bunda Maria yang mendekap burung Garuda menjadi simbol penyertaan dan doa-restu Sta. Maria, Bunda Segala Suku bagi NKRI yang berlandaskan Pancasila.
2.    Garis silang warna kuning emas yang melintas di bagian atas, selain menjadi simbol garis khatulistiwa, juga menjadi tanda Salib sebagai bentuk kehadiran Tuhan yang telah memberikan pelbagai anugerah, memberkati, membimbing, dan menuntun perjalanan NKRI.
3.    Bagian paling atas setengah lingkaran konfigurasi oval berwarna hijau merupakan representasi dari pohon beringin, lambang sila ketiga Pancasila yang menjadi fokus pastoral evangelisasi 2018, yaitu menghayati dan semakin mewujudkan serta menguatkan nilai-nilai “Persatuan Indonesia” di tengah masyarakat.
4.    Di bawah setengah lingkaran hijau ada bagian berwarna merah dan putih yang menandakan warna bendera Indonesia dengan pulau-pulau berwarna warni untuk mengingatkan kita betapa luasnya tanah air Indonesia dengan 17.508 pulau dan dengan beragam kekayaan alam serta budayanya.
5.    Siluet putih kepala burung Garuda menandai Dasar Negara yang mengikat pelbagai keragaman Indonesia.
6.    Dua tangan dengan warna yang berbeda dan saling menggenggam adalah simbol semangat pelbagai komponen bangsa lintas budaya, suku, adat-istiadat, agama, dan golongan untuk bersatu dan bekerja sama membangun negeri ini dengan rasa, cipta, cinta kasih, karsa, dan keyakinan terhadap Tuhan yang Maha Esa.
7.    Di sekeliling konfigurasi oval terdapat tulisan tema Tahun Pastoral Evangelisasi 2018 “AMALKAN PANCASILA: KITA BHINNEKA, KITA INDONESIA” dilengkapi bendera Merah Putih yang berkibar dan Garuda Pancasila. Tulisan “AMALKAN PANCASILA” abu-abu sebagai warna permanen bermakna komitmen dan ketetapan hati. Tulisan “KITA” berwarna hijau mengandung semangat menjaga keutuhan ciptaan. Tulisan “BHINNEKA” berwarna-warni sebagai simbol keberagaman. Tulisan “KITA INDONESIA” berwarna merah menandai semangat keberanian untuk bersatu-padu mempertahankan NKRI, Pancasila, dan UUD 1945.

Demikianlah filosofi atau makna tema Pastoral Evangelisasi 2018 KAJ.


Pesan Natal bersama PGI - KWI 2017





“Hendaklah Damai Sejahtera Kristus Memerintah Dalam Hatimu!”
(Kol. 3:15a)

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Natal adalah perayaan kelahiran Sang Juru Selamat dan Raja Damai. Perayaan ini mengajak kita untuk menyimak kembali pesan utamanya. Karena kasih-Nya yang begitu besar kepada manusia, Allah telah mengutus Putra-Nya ke dunia (bdk. Yoh 3:16). Putra-Nya itu mengosongkan diri sehabis-habisnya dan menjadi manusia seperti kita (bdk. Flp 2:7). Ia datang untuk memberi kita hidup yang berkelimpahan (bdk. Yoh 10:10). Ia, yang adalah Raja Damai dan Imanuel, Allah-beserta-kita, datang untuk membawa damai sejahtera kepada dunia, seperti yang diwartakan para malaikat kepada para gembala, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi, dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya” (Luk 2:14).

Bagi kita umat Kristiani, kelahiran Sang Raja Damai merupakan suatu momentum untuk membaharui hidup pribadi maupun hidup bersama. Sebagai umat beriman, yang dilahirkan kembali, kita harus membuka diri agar damai sejahtera Kristus benar-benar memerintah dalam hati kita (bdk. Kol 3:15a). Kita mendambakan damai sejahtera, baik dalam hidup pribadi maupun dalam hidup bersama. Kita merindukan suatu bumi yang penuh damai dan umat manusia yang makin bersaudara. Hanya dengan demikian, kita akan mengalami sukacita sejati.

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Sudah sepatutnya kita semua berusaha menemukan makna dan relevansi perayaan Natal bagi kita umat Kristiani dan bagi bangsa Indonesia. Perayaan Natal seharusnya menjadi momentum indah bagi kita untuk menyadari  kembali tugas perutusan serta komitmen kita, sebagai elemen bangsa dan negara tercinta ini. Kondisi dan situasi bangsa Indonesia saat ini merupakan tantangan sekaligus panggilan bagi kita untuk merenungkan dan menarik secara lebih seksama makna dari seruan Santo Paulus, “Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah” (Kol 3:15a). Kata-kata Paulus ini seharusnya mendorong kita untuk terus-menerus mengupayakan terwujudnya damai sejahtera, karena hanya dengan demikian kita memahami makna sejati Natal.

Sebagai anak-anak Allah, sumber damai kita, kita harus mewujudkan komitmen kristiani kita, yakni menjadi pembawa damai (bdk. Mt 5:9).

Saat ini kita sedang cemas. Persatuan kita sebagai bangsa Indonesia sedang terancam perpecahan. Keresahan dan kecemasan itu semakin terasa beberapa tahun belakangan ini. Ada pihak-pihak yang, entah secara samar-samar atau pun secara terang-terangan, tergoda untuk menempuh jalan dan cara yang berbeda dengan konsensus dasar kebangsaan kita, yaitu Pancasila. Hal itu terlihat dalam banyak aksi dan peristiwa: dalam persaingan politik yang tidak sehat dan yang menghalalkan segala cara, dalam fanatisme yang sempit, bahkan yang tidak sungkan membawa-bawa serta agama dan kepercayaan, dan dalam banyak hal lainnya. Dengan demikian, hasrat bangsa kita untuk menciptakan damai sejahtera menjadi sulit terwujud.

Cita-cita luhur bangsa Indonesia, sebagaimana diungkapkan dalam Pembukaan UUD 1945, untuk menciptakan persatuan, keadilan sosial dan damai sejahtera, bukan saja di antara kita, tetapi juga di dunia, masih perlu kita perjuangkan terus bersama-sama. Sistem dan mekanisme demokrasi masih perlu kita tata dan benahi terus agar mampu mewujudkan secara efektif cita-cita bersama kita. Tentu saja hal ini tidaklah mudah.

Sebagai elemen bangsa, yang adalah kawanan kecil, kita, umat Kristiani tidak mampu menyelesaikan semua persoalan yang kita hadapi hanya dengan mengandalkan kekuatan sendiri. Inilah saatnya bagi kita untuk membiarkan damai Kristus memerintah dalam hati. Damai Kristus, yang memerintah dalam hati kita, merupakan kekuatan yang mempersatu-kan dan merobohkan tembok pemisah, “Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan” (Ef 2:14). Hanya dengan damai Kristus yang menguasai hati kita, kita akan dimampukan untuk membuka diri, merangkul dan menyambut sesama anak bangsa dan bersama mereka merajut kesatuan dan melangkah bersama menuju masa depan yang semakin cerah.

Inspirasi dan kekuatan spiritual yang mendorong kita untuk mewujudkan kesatuan dan  untuk sungguh-sungguh melibatkan diri dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia yang tercinta, kita timba dari kabar sukacita Yesaya: “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putra telah diberikan kepada kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya”(Yes 9:5-6).

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus

Kita selalu mendambakan damai sejati, yang dilandaskan pada keadilan dan kebenaran. Isi kabar sukacita Natal adalah kelahiran Sang Messias, yang akan mengokohkan Kerajaan-Nya, yaitu kerajaan keadilan dan kebenaran, di mana kita semua adalah warganya. Sebagai warga Kerajaan itu kita ditantang untuk memperjuangkan kesatuan, persaudaraan, kebenaran dan keadilan serta damai sejahtera. Memperjuangkan keadilan, memperkecil jurang kaya dan miskin, memberantas korupsi, merobohkan tembok pemisah atas nama suku, agama dan ras adalah mandat Injili yang mesti kita perjuangkan di bumi Indonesia ini.

Ketika kita sendiri berusaha memberikan kesaksian dalam usaha mewujudkan keadilan, kebenaran, damai sejahtera dan persaudaraan, tentu kita patut mawas diri. Mungkin kita masih menutup diri dalam kenyamanan hidup menggereja, sehingga lalai mewujudkan diri sebagai garam dan terang dunia. Mungkin kita sendiri masih enggan mengulurkan tangan kasih dan persaudaraan kepada sesama anak bangsa, terutama kepada mereka yang kecil dan terpinggirkan. Bukankah damai sejahtera hanya dapat terwujud ketika kita berhasil mengalahkan kepentingan diri demi kebaikan bersama? Bukankah Raja Damai yang lahir ke dunia menyadarkan kita bagaimana Dia telah mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia (Fil 2:7)?

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus

Sebagai warga Kristiani, kita sendiri ditantang untuk tak henti-hentinya mewujudkan damai sejahtera, kerukunan dan persaudaraan di antara kita. Karena itu, kita patut bersyukur atas hasil kerja keras dari Komisi Gereja Lutheran dan Katolik untuk menggalang persatuan. Selama 500 tahun, kita merajut kerukunan dan kehangatan persaudaraan di antara kita dengan jatuh bangun. Dari Juru Selamat, yang adalah Jalan, Kebenaran dan hidup” (Yoh 14:6), kita belajar untuk merendahkan diri dan membuka diri satu sama lain. Dalam semangat itulah, kita belajar mengulurkan kebaikan dan kasih kepada sesama. Kita belajar saling mengampuni dan memaafkan. Jika ada kasih dan damai dalam hati kita masing-masing, kita akan bersukacita dan dapat bersama-sama mewujudkan komunitas ekumenis. Dengan bersatu sebagai umat Kristiani, kesaksian kita tentang kerukunan dan persaudaraan kepada masyarakat majemuk di negeri ini lebih berarti dan meyakinkan.

Selain rukun dengan sesama, damai yang dibawa Sang Juru Selamat juga mengajak kita untuk berdamai dengan segenap ciptaan. Saat ini ciptaan sedang menjerit karena segala kerusakan yang telah kita timpakan padanya. Tanpa tanggungjawab kita menggunakan dan menyalah-gunakan kekayaan yang ditanamkan Allah di dalamnya. Mewujudkan damai sejahtera dengan alam ciptaan berarti bertanggungjawab memulihkan keutuhannya. Selain itu, kita wajib mewujudkan keadilan dalam hidup bersama, karena alam merupakan sumber hidup yang disediakan Tuhan bagi semua manusia, dan bahwa segala sesuatu bersatu dan tertuju kepada Kristus sebagai kepala (Kol 1:15-22).   Dengan demikian, masih ada banyak yang perlu kita kerjakan untuk menciptakan kerukunan dan persaudaraan, sementara dilain pihak kita patut selalu bersyukur karena karya besar Tuhan yang kita alami bersama.

Semoga perayaan Natal mendorong dan menyemangati kita semua untuk belajar dan mengembangkan kemampuan menerima perbedaan dan menyukurinya sebagai kekayaan kehidupan bersama kita di negeri ini. Marilah kita menghidupi dan mengembangkan damai sejahtera yang merupakan anugerah dari Allah, dengan jalan merangkul sesama, merawat ciptaan serta memajukan kerukunan dan persaudaraan di antara kita. Hanya dengan demikian, kita dapat memberi kesaksian bahwa damai sejahtera Kristus memerintah dalam hati kita. Selamat Natal, Tuhan memberkati.


SELAMAT NATAL 2017 DAN TAHUN BARU 2018

Jakarta, 22 November 2017

Atas nama

PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDONESIA (PGI)

Pdt. Dr. Henriette T.H-Lebang
(Ketua Umum)

Pdt. Gomar Gultom
(Sekretaris Umum)

KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA (KWI)

Mgr. Ignatius Suharyo
(Ketua )

Mgr. Antonius S. Bunjamin, OSC
(Sekretaris Jendral)



Gambar terkait

04 November 2017

PERSEMBAHAN KUDUS JAKARTA

Sabtu, 4 Nopember 2017

Misa, Adorasi, Rosario, Senakel, Prosesi Maria dan Pengakuan Dosa
Gereja Sta. Catharina - Taman Mini Indonesia Indah



PERJANJIAN AGUNG