Selamat Datang di Blog Paroki Lubang Buaya Gereja Kalvari dan Gereja Sta. Catharina - Jakarta Timur
Dekanat Bekasi - Keuskupan Agung Jakarta

06 Oktober 2018

Sabtu-Minggu, 6 - 7 Oktober 2018 - HARI MINGGU BIASA XXVII



HARI MINGGU BIASA XXVII
Sabtu-Minggu,  6 - 7 Oktober 2018


RITUS PEMBUKA
         
LAGU PEMBUKA: Cinta kasih Allah (PS 659) -berdiri- 
Ulangan: Cinta kasih Allah dicurahkan dalam hati umat-Nya oleh Roh ilahi, sumber kekuatan, yang dikurniakan pada kita.
Ayat.
  1. Walau kaya raya dan kuasa; walau cantik indah mempesona; walau pandai dan gagah perkasa, percumalah tanpa cinta kasih. 
  2. Cinta kasih itu murah hati, cinta kasih sabar dan tawakal. Cinta kasih tak megahkan diri, tak mencari keuntungan diri. 
  3. Cinta kasih menutup segala, cinta kasih selalu percaya. Cinta kasih mengharap segala, menanggung kurban dengan gembira. 
  4. Puji Tuhan, segala bangsa, puji Tuhan karena cinta-Nya, yang mengutus Roh-Nya bagi kita, agar kita satu dalam Bapa.
TANDA SALIB DAN SALAM -berdiri- 

I. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin
I. Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus bersamamu
U. Dan bersama rohmu
  
PENGANTAR  -berdiri-    
           
PERINGATAN PEMBAPTISAN                   
I. Saudara-saudari, kita semua bersatu dalam iman akan Kristus yang kita nyatakan dalam Sakramen Baptis. Marilah memohon supaya Allah, Bapa kita, berkenan menguduskan air yang akan dipercikkan atas kita untuk mengenangkan pembaptisan kita. Semoga Allah menolong kita supaya kita tetap setia kepada Roh Kudus yang kita terima dalam pembaptisan.
    
Hening sejenak

PEMBERKATAN AIR
I. Allah yang Mahakuasa dan kekal, Engkau menghendaki agar jiwa pun dibersihkan dan dianugerahi hidup ilahi berkat curahan air, sumber kehidupan dan sarana penyucian. Kami mohon, (+) kuduskanlah air ini, yang kami gunakan untuk meneguhkan penghayatan iman kami.

I. Segarkanlah sumber kurnia-Mu dalam diri kami supaya kami dapat menghadap Engkau dengan hati yang suci murni dan menjadi layak memperoleh keselamatan-mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.  

      
I. Saudara-saudari, marilah kita menyatakan tobat kita pada awal perayaan ekaristi dengan mengenangkan peristiwa pembaptisan dengan menerima percikan air suci.

K+U. Asperges me*, Domine, hyssopo et mundabor,  Lavabis me, et super nivem dealbabor.
S. Miserere mei, Deus,
U. secundum magnam misericordiam tuam.   
K+U. Percikilah aku, ya Tuhan dengan hisop, maka aku pasti bersih; cucilah aku, tentu aku lebih putih daripada salju.
S. Kasihanilah aku, ya Allah,
U. Menurut belas kasih-Mu yang besar
  
Setelah selesai: 

Gloria Patri et Filio et Spiritui Sancto
Sicut erat in principio, et nunc, et semper, et in saecula saeculorum. Amen

I. Semoga Allah yang Mahakuasa membersihkan kita dari dosa-dosa kita, dan melalui perayaan Ekaristi ini membuat kita layak untuk berbagi di meja Kerajaan-Nya.
U. Amin.
   
MADAH KEMULIAAN (PS 352) 
             
I. Kemuliaan kepada Allah di surga.
U. Dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
K. Kami memuji Dikau
U. Kami meluhurkan Dikau
K. Kami menyembah Dikau
U. Kami memuliakan Dikau
K. Kami bersyukur kepada-Mu, kar'na kemuliaan-Mu yang besar.
U. Ya Tuhan Allah, Raja surgawi, Allah Bapa yang mahakuasa.
K. Ya Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal.
U. Ya Tuhan Allah, Anak domba Allah, Putra Bapa.
K. Engkau yang menghapus dosa dunia,
U. kasihanilah kami.
K. Engkau yang menghapus dosa dunia,
U. kabulkanlah doa kami.
K. Engkau yang duduk di sisi Bapa,
U. kasihanilah kami.
K. Kar'na hanya Engkaulah kudus,
U. Hanya Engkaulah Tuhan
K. Hanya Engkaulah mahatinggi, ya Yesus Kristus,
U. bersama dengan Roh Kudus, dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin. 
   
DOA PEMBUKA -berdiri-

I. Marilah kita berdoa:
(hening sejenak)
I  Allah yang Mahakuasa dan kekal, kebaikan-Mu tiada tara, jauh melampaui segala yang kami mohon dan jauh melebihi jasa-jasa kami. Curahkanlah belas kasih-Mu atas kami, singkirkanlah segala yang menggelisahkan hati kami, dan tambahkanlah apa yang belum terungkap dalam doa-doa kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
U. Amin.   
LITURGI SABDA
   
BACAAN I (Kej 2:18-24) 
    
"Keduanya akan menjadi satu daging."
             
L. Bacaan dari Kitab Kejadian:
                        
Beginilah firman Tuhan Allah, “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja! Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Maka Tuhan Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu, untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan. Tetapi bagi dirinya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia. Lalu Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika manusia itu tidur, Tuhan Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil-Nya dari manusia itu, dibangunlah oleh Tuhan Allah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.” Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya, dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.                  
L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
MAZMUR TANGGAPAN (PS 846; Mzm 128:1-2.3.4-5.6) 
Ulangan: 


Ayat oleh Pemazmur :
  1. Berbahagialah setiap orang yang bertakwa pada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
  2. Istrimu akan menjadi seperti pohon anggur subur, di dalam rumah-Mu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!
  3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion; Boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.
  4. Boleh melihat keturunan anak-anakmu! Damai sejahtera atas Israel!                                           
BACAAN II  (Ibr 2:9-11) -duduk-

 “Kenakanlah manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah.”
                     
L. Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani: 
                                                                                        
Saudara-saudara, untuk waktu yang singkat Yesus telah direndahkan di bawah malaikat-malaikat, tetapi oleh derita kematian-Nya Ia telah dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat. Dan berkat kasih karunia Allah, Yesus mengalami maut bagi semua orang. Memang sesuai dengan keadaan Allah, Allah menjadikan segala sesuatu bagi diri-Nya, dan mengantar banyak orang kepada kemuliaan. Maka sudah sepatutnya Ia pun menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan dengan penderitaan. Sebab Dia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan semua berasal dari Yang Satu. Itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
                  
BAIT PENGANTAR INJIL (PS 957) -berdiri-


BACAAN INJIL (Panjang: Mrk 10:2-16; Singkat: Mrk 10:2-12) -berdiri-
     
“Apa yang telah dipersatukan Allah janganlah diceraikan manusia.”
                         
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus
U. Dimuliakanlah Tuhan.
I. (Sekali peristiwa datanglah orang-orang Farisi hendak mencobai Yesus. Mereka berkata kepada-Nya, “Bolehkah seorang suami menceraikan isterinya?” Tetapi Yesus menjawab mereka, “Apa perintah Musa kepadamu?” Jawab mereka, “Musa memberi izin untuk menceraikan isterinya dengan membuat surat cerai.” Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Karena ketegaran hatimulah Musa menulis perintah itu untukmu. Sebab pada awal dunia Allah menjadikan manusia laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, janganlah diceraikan manusia.” Setelah tiba di rumah, para murid bertanya pula tentang hal itu kepada Yesus. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. Dan jika isteri menceraikan suaminya, lalu kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah.”) Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka. Tetapi murid-murid-Nya memarahi orang itu. Melihat itu, Yesus marah dan berkata kepada mereka, “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku! Jangan menghalang-halangi mereka! Sebab orang-orang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah, Aku berkata kepadamu: Sungguh, barangsiapa tidak menerima Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.” Kemudian Yesus memeluk anak-anak itu, meletakkan tangan ke atas mereka dan memberkati mereka.

        

HOMILI -duduk-   
    
hening sejenak 
      
SYAHADAT NIKEA-KONSTANTINOPEL  (PS 374) -berdiri-   
(Umat berdiri, kata-kata yang dicetak miring diucapkan sambil membungkuk)
I+U.   Credo in unum Deum,

    Patrem omnipoténtem,
    Factórem cæli et terræ,
    Visibílium ómnium et invisibílium.
    Et in unum Dóminum Iesum Christum,
    Fílium Dei Unigénitum,
    Et ex Patre natum ante ómnia sæcula.
    Deum de Deo, lumen de lúmine, Deum verum de Deo vero,
    Génitum, non factum, consubstantiálem Patri:
    Per quem ómnia facta sunt.
    Qui propter nos hómines et propter nostram salútem
    Descéndit de cælis.
    Et incarnátus est de Spíritu Sancto
    Ex María Vírgine, et homo factus est.
    Crucifíxus étiam pro nobis sub Póntio Piláto;
    Passus, et sepúltus est,
    Et resurréxit tértia die, secúndum Scriptúras,
    Et ascéndit in cælum, sedet ad déxteram Patris.
    Et íterum ventúrus est cum glória,
    Iudicáre vivos et mórtuos,
    Cuius regni non erit finis.
    Et in Spíritum Sanctum, Dóminum et vivificántem:
    Qui ex Patre Filióque procédit.
    Qui cum Patre et Fílio simul adorátur et conglorificátur:
    Qui locútus est per prophétas.
    Et unam, sanctam, cathólicam et apostólicam Ecclésiam.
    Confíteor unum baptísma in remissiónem peccatorum.
    Et expecto resurrectionem mortuorum,
    Et vitam ventúri sæculi. Amen.

      
DOA UMAT -berdiri- 

I.  Kita telah dipersatukan oleh Kristus di dalam iman, pengharapan dan kasih. Marilah kita mohon kepada Allah Bapa kita agar iman kita selalu ditegukan, pengharapan dan kasih kita senantiasa dikobarkan:

L. Bagi Gereja, Umat Allah: Semoga segala perubahan dan pembaruan yang terjadi pada zaman ini tidak membuat para pemimpin dan umat Gereja kehilangan arah, tetapi senantiasa teguh membawa Kabar Gembira Injil-Mu bagi dunia. Marilah kita mohon...
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
       
L. Bagi para pengungsi, dan korban bencana alam, khususnya para korban bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Donggala dan sekitarnya serta di tempat lain di Indonesia: Semoga Bapa mengasihani dan menghibur mereka yang karena keadaan terpaksa mengungsi. Semoga para korban yang meninggal Kau terima dalam Kerajaan Surga. Semoga para pengungsi dapat menemukan apa yang mereka perlukan, tangan-tangan yang mau menolong dan hati penuh cinta kasih. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu  
      
L. Bagi seluruh umat kristiani: Semoga iman seluruh umat kristiani semakin teguh dan terbuka untuk menerima pandangan dan rencana Allah sehingga berani menjelajah jalan-jalan baru untuk membawa Kabar Baik Kristus kepada dunia dewasa ini. Marilah kita mohon....
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

L. Bagi  orang-orang yang tersandung dan terguncangkan oleh masalah kejahatan di dunia; juga bagi orang-orang yang menjadi korban perang, kekerasan dan ketidakadilan: Semoga mereka semua tetap percaya kepada Allah yang Mahaadil, Pengasih dan Penyayang. Marilah kita mohon....
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

L. Bagi kita semua yang berhimpun di sini: Semoga kesetian, pengharapan dan kegembiraan kami menjadi isyarat bagi semua orang bahwa Allah hidup di tengah-tengah kami. Marilah kita mohon.
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.   
   
I. Tuhan, Allah kami, sejah dahulu Gereja selalu menghayati imannya dengan hati-hati dan bijaksana. Berilah kami iman yang tegas, yang membuat kami berani membangun dunia baru sesuai kehendak-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin. 
     
LITURGI EKARISTI

A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN
       
LAGU PERSIAPAN PERSEMBAHAN (PS 382) -duduk-
  1. Ambillah, Tuhan, kemerdekaanku, dan kehendak, serta pikiranku.
  2. T'rimalah, Tuhan, yang ada padaku gunakanlah menurut hasrat-Mu.
1-2. Hanya rahmat dan kasih dari-Mu yang kumohon menjadi hartaku. Hanya rahmat dan kasih dari-Mu (2 - selesai) kumohon menjadi hartaku.


umat berdiri ketika didupai
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

I. Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa. -berdiri-
U. Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.   
I.   Kami mohon ya Allah, terimalah kurban yang kami persembahkan seturut perintah-Mu sendiri. Sudilah menyelesaikan karya penebusan-Mu dalam diri kami, berkat misteri suci yang kami rayakan sebagai tugas pengabdian kami, hamba-hamba-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

B. DOA SYUKUR AGUNG
                  
      
PREFASI  -berdiri-  

(DSA IV - Prefasi berikut tidak boleh diganti, merupakan satu rangkaian dengan DSA IV)
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu.
I. Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan
U. Sudah kami arahkan.
I. Marilah bersyukur kepada Tuhan Allah kita.
U. Sudah layak dan sepantasnya.
I. Sungguh layak dan sepantasnya, ya Bapa yang kudus, kami bersyukur dan memuliakan Dikau.
Sebab Engkaulah satu-satunya Allah yang hidup dan benar. Sebelum awal zaman Engkau sudah ada dan akan tetap ada selama-lamanya; Engkau bersemayam dalam cahaya yang tak terhampiri. Hanya Engkaulah yang baik, sumber kehidupan, Pencipta segala sesuatu. Engkau melimpahkan berkat-Mu dan membahagiakan segala makhluk dengan terang cahaya-Mu. Di hadirat-Mu para malaikat yang tak terbilang jumlahnya siang-malam berbakti kepada-Mu, dan sambil memandang wajah-Mu yang mulia tak henti-hentinya memuliakan Dikau.
Bersama mereka, dan atas segala ciptaan di bawah langit, kami pun melambungkan pujian bagi nama-mu, dan dengan sukacita bernyanyi/berseru:
               
KUDUS (PS 392)       
Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah segala kuasa. Surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu. Terpujilah Engkau di surga. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Terpujilah Engkau di surga.
DOA SYUKUR AGUNG IV -berlutut/berdiri-


I. Kami memuji Engkau, ya Bapa yang kudus, sebab agunglah Engkau dan segala karya-Mu Engkau laksanakan dengan penuh kebijaksanaan serta kasih sayang. Engkau menciptakan manusia seturut citra-Mu dan menyerahkan kepadanya tugas untuk memelihara alam semesta supaya ia berkuasa atas segala ciptaan dan berbakti kepada-Mu, Pencipta alam semesta. Meskipun manusia kehilangan persahabatan dengan Dikau karena tidak setia, ia tidak Engkau biarkan merana di bawah kuasa maut. Dengan penuh belas kasih, Engkau menolong semua orang untuk mencari dan menemukan Engkau kembali. Begitu pula berulang-ulang Engkau mengundang mereka untuk mengikat perjanjian dan dengan pengantaraan para nabi Engkau mengajar mereka untuk mengharapkan keselamatan.
   
I. Ya Bapa yang kudus, demikian besar kasih-Mu terhadap dunia sehingga ketika sudah genaplah waktu penantian, Engkau mengutus Putra-Mu yang tunggal menjadi Juru Selamat kami. Ia menjadi manusia oleh kuasa Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria, dan hidup sama seperti kami dalam segala hal, kecuali dalam hal dosa.
   
I. Ia mewartakan kabar sukacita: keselamatan bagi kaum miskin, pembebasan bagi para tawanan, dan penghiburan bagi yang berduka. Guna menghadapi rencana penyelamatan-Mu, Ia menyerahkan hidup-Nya. Namun, dengan bangkit dari alam maut, Ia memusnahkan kematian dan membangun kembali kehidupan. Dan, agar kami tidak lagi hidup bagi diri kami sendiri, melainkan bagi Dia yang wafat dan bangkit bagi kami, Ia mengutus Roh Kudus dari-Mu sebagai anugerah pertama bagi kaum beriman. Roh Kudus itu menyempurnakan karya Putra-Mu dan menyelesaikan karya pengudusan-Nya di bumi.

I. Dari sebab itu kami mohon, ya Bapa, semoga Roh Kudus itu menguduskan persembahan ini agar menjadi Tubuh dan (+) Darah Tuhan kami, Yesus Kristus, yang menghendaki kami merayakan misteri agung ini yang Ia wariskan kepada kami sebagai perjanjian abadi. 
     
Putra Altar membunyikan lonceng/gong
I. Ya Bapa yang kudus, Putra-Mu senantiasa mencintai murid-murid-Nya di dunia. Maka, tatkala tiba saatnya Engkau muliakan, Ia mencurahkan cinta sehabis-habisnya. Ketika bersantap bersama mereka, Ia mengambil roti, memuji Dikau, memecah-mecahkan roti itu, dan memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata:
   
Terimalah dan makanlah: Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu.
  
(Ketika Imam memperlihatkan Hosti Suci dengan mengangkat-Nya, Umat memandang-Nya. Ketika Imam meletakkan Hosti Suci dan berlutut, Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat)

I. Demikian pula, Ia mengambil piala berisi anggur, mengucap syukur kepada-Mu, lalu memberikan piala itu kepada murid-murid-Nya seraya berkata:
  
Terimalah dan minumlah: Inilah Piala Darah-Ku, Darah perjanjian baru dan kekal, yang ditumpahkan bagimu dan bagi banyak orang demi pengampunan dosa. Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku.
   
(Ketika Imam memperlihatkan Piala dengan mengangkat-Nya, Umat memandang-Nya. Ketika Imam meletakkan Piala dan berlutut, Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat) 
  
AKLAMASI ANAMNESIS
I. Sungguh agung misteri iman kita.
U. Tuhan, Penebus dunia, dengan salib dan kebangkitan-Mu, Engkau membebaskan manusia. Selamatkanlah kami, umat-Mu.
   
I. Oleh karena itu, ya Bapa, sambil merayakan kenangan akan penebusan kami, kami kenangkan Kristus yang telah wafat dan turun ke tempat penantian. Kami mengakui bahwa Ia telah bangkit dan naik ke surga, duduk di sisi kanan-Mu. Sambil mengharapkan kedatangan-Nya dalam kemuliaan, kami mempersembahkan pada-Mu Tubuh dan Darah-Nya: kurban yang berkenan pada-Mu dan membawa keselamatan bagi seluruh dunia. Ya Bapa, sudilah memandang kurban ini yang telah Engkau sediakan sendiri bagi Gereja-Mu. Perkenankanlah agar semua yang ikut menyantap roti yang satu dan minum dari piala yang sama ini dihimpun oleh Roh Kudus menjadi satu tubuh. Semoga dalam Kristus, mereka menjadi kurban yang hidup sebagai pujian bagi kemuliaan-Mu.
  
I. Ingatlah, ya Bapa, akan semua orang, terutama Paus kami......, Uskup kami......, para uskup di seluruh dunia, para imam dan diakon, serta semua yang Engkau panggil untuk melayani umat-Mu; juga akan semua yang ikut dalam kurban persembahan ini: semua yang hadir di sini, seluruh umat-Mu, dan semua yang mencari Engkau dengan tulus hati. Bagi mereka semua, kurban ini kami persembahkan.
  
I. Ingatlah juga saudara-saudari kami yang telah berpulang dalam damai Kristus dan semua orang yang meninggal; hanya Engkaulah yang mengenal iman mereka.
  
I. Bapa yang mahamurah, perkenankanlah kami semua, anak-anak-Mu, mewarisi kebahagiaan surgawi bersama Santa Perawan Maria, Bunda Allah, Santo Yusuf suaminya, bersama para rasul dan semua orang kudus-Mu di dalam kerajaan-Mu. Di sanalah, bersama segala ciptaan-Mu yang bebas dari kuasa dosa dan maut, kami akan memuliakan Dikau dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Sebab melalui Dialah Engkau melimpahkan segala yang baik kepada dunia.
  
I. Dengan pengantaraan Kristus, bersama Dia dan dalam Dia, bagi-Mu, Allah Bapa yang mahakuasa, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan sepanjang segala masa.
U.Amin.        
             
(Apabila akhir Doa Syukur Agung ini dinyanyikan Imam, maka "Amin" dinyanyikan umat, lihat TPE hlm 57)
     
C. KOMUNI

BAPA KAMI (PS 402) -berdiri- 
I. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa
I+U. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
        
I. Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala yang jahat dan berilah kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala gangguan sehingga kami dapat hidup dengan tenteram, sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.
              
DOA DAMAI -berdiri- 
I. Tuhan Yesus Kristus, Engkau bersabda kepada para rasul, "Damai Kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu." Jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah kami supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa.
U. Amin.  
I. Damai Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu.
                  
ANAK DOMBA ALLAH (PS 413) -berdiri-

 Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami. 
Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia, berilah kami damai.
           
PERSIAPAN KOMUNI -berlutut/berdiri-
Ajakan menyambut Komuni
I. Inilah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya
U. Ya Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
    
KOMUNI                                  
        
LAGU KOMUNI 1  (PS 498) -berlutut-
U: Jika ada cinta kasih, hadirlah Tuhan
K: Cinta Kristus menyatukan kita semua. Dalam Dia bersoraklah dan bersukalah. Bertakwalah, sayangilah Tuhan yang hidup. Mari saling mengasihi sebulat hati.
U: Jika ada cinta kasih, hadirlah Tuhan.
K: Marilah kita berkumpul bersatu hati. Hendaklah kita hindarkan perselisihan. Hentikanlah perbantahan dan permusuhan. Semoga di tengah kita hadirlah Kristus.
U: Jika ada cinta kasih, hadirlah Tuhan.
K: Beserta orang kudus-Mu, ya Kristus Tuhan, kami memandang wajah-Mu yang mengagumkan. Itu sukacita kami yang tak terhingga, dan berbahagialah kami selama-lamanya. Amin. 
      
LAGU KOMUNI 2 (PS 554) -berlutut-

  1. Ya Kristus Yesus, Allahku, Raja seluruh alam, Dikau bertakhta di surga, di sisi kanan Bapa. --- ulangan
  2. Ya Kristus Yesus Tuhanku, t'rimalah hormat bakti, yang dilambungkan umat-Mu di surga dan di bumi.--- ulangan
  3. Ya Kristus Yesus, Tuhanku, Kau Anak domba Allah, bagi-Mu puji dan sembah sepanjang masa. Amin.
Ulangan: Yesus, Kau Raja, Allah benar, pada-Mu Tuhan, 'ku berserah: sampai ajal 'ku setia.
             
SAAT HENING -duduk-
  
DOA SESUDAH KOMUNI -berdiri- 

I. Marilah kita berdoa:
I. Allah yang Mahakuasa, puaskanlah rasa lapar dan dahaga kami dengan sakramen yang telah kami terima. Buatlah kami makin menyatu dengan Kristus, Putra-Mu, yang Tubuh dan Darah-Nya telah kami sambut. Dialah Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
U. Amin. 


RITUS PENUTUP

   
DOA MELAWAN IBLIS (Gubahan Bapa Suci Paus Leo XIII)

I. Marilah kita berdoa bersama:  
I+U. ”Santo Mikael Malaikat agung, jagalah kami dalam pertempuran, jadilah pelindung kami melawan kejahatan dan tipu daya si jahat. Dengan rendah hati, kami memohon kepadamu, semoga Allah menghardik setan, dan engkau, Pangeran bala tentara surga, dengan kekuatan Allah, lemparkanlah ke dalam neraka, setan dan roh-roh jahat yang mengembara di dunia untuk mengancurkan jiwa-jiwa.” Amin.
    

BERKAT  -berdiri- 

I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
     
I. Semoga Saudara sekalian dilindungi, dibimbing dan diberkati oleh Allah yang mahakuasa: (+) Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U. Amin.
   
PENGUTUSAN
  
I. Saudara sekalian, Perayaan Ekaristi sudah selesai.
U. Syukur kepada Allah.
I. Marilah pergi, kita diutus!
U. Amin.
           
PERARAKAN KELUAR  (PS 664)
  1. Puji Syukur pada-Mu, ya Tuhan, atas segala karunia-Mu. Sambutlah kami di hadapan-Mu, ya Tuhan, kar'na kasih-Mu.
  2. Puji syukur pada-Mu, ya Tuhan, yang memberi kami hidup baru. Kami bahagia kar'na menjadi tanda dan saksi cinta-Mu.
  3. Puji syukur pada-Mu, ya Tuhan, yang rela waat bagi umat-Mu, bahkan Kau mati di kayu salib, itulah wujud cinta-Mu.
  4. Puji syukur pada-Mu, ya Tuhan, yang menyatukan seluruh umat. Kami bahagia Dikau kumpulkan dalam ikatan kasih-Mu


05 Oktober 2018

Gerakan HPS Nasional 2018 - KWI : Keluarga Sebagai Komunitas Berbagi Pangan



Pengantar :

Setiap tahun Hari Pangan Sedunia (HPS) yang jatuh pada tanggal 16 Oktober diperingati dan dirayakan oleh Gereja Katolik sebagai ungkapan rasa syukur akan kasih Allah yang telah memberi kehidupan berupa aneka bahan pangan untuk kelangsungan umat manusia. Tema gerakan HPS tahun 2018 adalah “Keluarga Sebagai Komunitas Berbagi Pangan”. Melalui gerakan HPS ini Keluarga Katolik diundang untuk menyadari bahwa sumber pangan yang telah dianugerahkan oleh Allah secara cuma-cuma adalah juga diperuntukkan bagi kesejahteraan semua orang dengan kerelaan untuk berbagi, terutama kepada saudara kita yang miskin dan kelaparan.Dalam keluarga,setiap pribadi mendidik diri sendiri dan bersama dalam menumbuhkan sikap berbelarasa, menemukan kembali nilai dan makna solidaritas dalam hubungan antar manusia.

Keluarga Sebagai Komunitas

Paus Yohanes Paulus II, dalam suratnya kepada keluarga (1994), mengatakan “keluarga merupakan suatu komunitas yang cara keberadaan dan cara hidup bersamanya adalah persekutuan antar pribadi-pribadi.” Dasar keluarga adalah cinta Kasih (KGK 2201.2204, terbuka kepada anugerah kehidupan dan mengandung masa depan masyarakat. Keluarga adalah sel inti masyarakat di mana kita belajar hidup bersama orang lain dan menjadi milik satu sama lain; Keluarga adalah tempat pertama dan terutama pendidikan integral seorang anak: pendidikan kasih, pendidikan moral dan etika, pembinaan kepribadian, pendidikan intelektual dan afektif, dan pendidikan iman. Dengan kata lain, dalam keluarga seorang anak lahir, dibentuk, dan berkembang (GS, 47. 52). Singkatnya, kualitas keluarga menentukan kualitas masyarakat. Keluarga Katolik dalam kenyataan sehari-hari tidak terlepas dari realitas yang harus mereka temui yaitu untuk berelasi dengan keluarga dalam masyarakat dan gereja sendiri. Keluarga yang pada hakekatnya merupakan persekutuan cinta kasih, mengemban misi untuk menjaga dan mengungkapkan serta menyalurkan cinta kasih itu kepada dunia. Salah satu tugas keluarga katolik di tengah dunia adalah ikut serta dalam pengembangan masyarakat dan ikut serta dalam kehidupan dan misi Gereja (FC 17). Dalam hubungan dengan masyarakat, keluarga memiliki peranan sosial dan politik.Berkaitan dengan peranan sosial, keluarga memiliki tanggung jawab membaktikan diri melalui kegiatan pengabdian sosial.Pengabdian sosial itu dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah berbagi pangan kepada sesama yang membutuhkannya. Namun semangat yang perlu mendasari pengabdian tersebut adalah kepekaan akan kebutuhan sesama dan kerelaan untuk membantunya atau berbagi (FC 30). Dalam konteks tugas Keluarga ikut serta dalam kehidupan misi Gereja adalah menyalurkan karya keselamatan melalui cinta kasih. Cinta kasih merupakan pengungkapan dan perwujudan dari misi panggilan Gereja sebagai nabi, imam dan raja (FC 32). Keluarga menjadi Ecclesia domestica (Gereja Rumah tangga) karena mengambil bagian dalam kelima tugas/peran Gereja, yaitu persekutuan, liturgi, pewartaan Injil, pelayanan dan kesaksian iman.

Tantangan dan Kondisi Pangan saat ini

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia (UU No.18/2012). Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama, karena itu pemenuhannya menjadi hak asasi setiap individu (Deklarasi Roma Tahun 1996 pada KTT Pangan Dunia). Badan Pangan Dunia (FAO) menetapkan juga bahwa hak setiap orang atas standar kehidupan yang layak dan keluarganya atas pangan, dan setiap orang harus bebas dari kelaparan.Namun faktanya masih banyak saudara kita yang belum terpenuhi haknya atas pangan, beberapa data berikut menunjukkan situasi yang ada di tanah air kita tercinta. Indonesia merupakan negara yang terkenal akan kekayaan alam dan kesuburan tanahnya. Semestinya, dengan kondisi itu, Indonesia memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya, apalagi jika menyangkut masalah pangan (nota Pastoral KWI 2018, 5.1). Namun menurut data dari BPS dan Global Hunger Index (GHI) tahun 2017, memperlihatkan masih ada sekitar 26,58 juta penduduk miskin dan dari jumlah tersebut masih ada 19,4 juta berada dalam situasi kekurangan pangan atau kekurangan gizi. Kasus kelaparan dan kekurangan gizi yang terjadi di tanah Asmat Papua pada bulan Januari 2018 yang berdampak pada berbagai penyakit dan berujung pada kematian menunjukkan salah satu fenomena bahwa kelaparan dan kekurangan gizi di Indonesia masih menjadi masalah serius (Harian Kompas Januari dan Februari 2018). Namun ada hal lain yang cukup memprihatinkan dan mengejutkan, bahwa Indonesia ternyata masuk urutan kedua dengan tingkat food waste dan food loss terbesar di dunia, dengan nilai index 42,11. Food waste dan food loss dapat diartikan sebagai sampah makanan, atau sisa makanan yang terjadi dari proses produksi maupun yang diakibatkan dari perilaku konsumen itu sendiri. Jika menelaah perhitungan tersebut, semakin besar nilai yang didapat, semakin kecil sisa makanan atau sampah makanan yang di produksi sebuah negara. Ini berarti nilai 42,11 yang dimiliki Indonesia masih jauh dari kata berhasil dalam mengurangi produksi sampah atau sisa makanan. Sumber data dari www.foodsustainability.eiu.com. Situasi di atas memperlihatkan kepada kita semua, di tengah masih begitu banyaknya saudara kita yang berkekurangan pangan (makanan), ada banyak pula saudara kita yang berkelebihan makanan dan membuangnya. Paus Fransiskus menyebutnya budaya ‘membuang’ yang mewarnai perilaku hidup kita (LS 22). Situasi tersebut berakar pada praktek ekonomi pasar yang menciptakan manusia menjadi konsumeris dan hedonis, mengabaikan nilai-nilai moral dan agama, budaya, sosial dan keluarga. Buah-buah dari pengabaian nilai-nilai tersebut adalah kerakusan, ketamakan, pemborosan dan egoisme. Oleh karena itu penanaman dan penghayatan nilai-nilai menghargai pangan sebagai berkat dari Allah untuk semua mahluk dan semangat solidaritas pangan memang harus ditumbuhkan mulai dari lingkungan keluarga, dan berbagai komunitas atau kelompok dalam masyarakat.

Keluarga Komunitas Berbagi pangan

Beberapa inspirasi kitab suci ini dapat menjadi motivasi dan dasar iman keluarga sebagai komunitas kecil dan bersama dengan keluarga lain memiliki kepedulian untuk berbagi pangan kepada sesama yang kelaparan. Keluarga dapat meneladan sikap Allah dan Yesus sendiri yang memberi makan orang lapar dan untuk menolong orang-orang mengusahakan makanannya sendiri. Setiap Keluarga sesuai dengan kemampuannya masing-masing, dipanggil untuk terlibat dalam keprihatinan Allah dan menjadi tanganNya untuk memberi makan kepada yang lapar. Putra Allah, Yesus Kristus sendiri mengatakan bahwa dirinya adalah ‘roti’ Hidup (Yoh.6:25-59). Melalui roti hidup Yesus mengorbankan dirinya menjadi santapan rohani bagi kita. Sama seperti Yesus yang telah memberi diri bagi keselamatan kita maka menjadi orang kristiani maka kita dipanggil untuk memberikan diri bagi orang lain dalam bentuk berbagi makanan (pangan). Yesus menggunakan simbol ‘roti’ untuk diri-Nya. Kita tahu bahwa roti (makanan) adalah kebutuhan pokok manusia. Tanpa makanan manusia tak dapat hidup. Yesus menyebut diriNya sebagai ‘roti’ hidup berarti sumber kelimpahan dan memberi kehidupan. Percaya kepada Yesus berarti kita diajak bekerja dan berkomitmen mengupayakan agak tetap ada makanan (pangan) bagi kehidupan kita, bagi sesama dan mahkluk hidup lainnya. Tidak memberi makanan adalah kejahatan dan kelaparan adalah penistaan terhadap Yesus sumber pemberi hidup berkelimpahan. Elia dan Janda Sarfat (1 Raj.17:7-14): Melalui Elia Tuhan memberikan makanan kepada Janda Sarfat. Dia percaya bahwa tepung terigu dalam temayannya tidak akan habis dan minyak dalam buli-bulinya tidak akan berkekurangan. Janda dan anaknya pun mendapat makanan beberapa waktu lamanya.Ia menyadari bahwa itu semua adalah pemberian dan berkat dari Allah, oleh karena itu dalam kemiskinan dan kekurangannya Janda itu masih memberi makan kepada Elia utusan Allah. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa kekurangan dan kemiskinan bukanlah halangan untuk berbuat baik dan berbagi kepada orang lain. Yesus memberi makan 5000 orang (Mrk.8:1-10; Mat. 14:13-21; Luk.9:10-17; Yoh.6:1-13). Kemurahan dari belas kasihan Yesus terhadap kebutuhan orang yang kelaparan dengan memberikan tanggung jawab memenuhi kebutuhan mereka kepada murid-murid-Nya. Kristus bermaksud membangkitkan di dalam diri mereka suatu kesadaran atau hati yang peka bahwa percaya dan mengikutiNya mencakup kesedian untuk memenuhi semua kebutuhan hidup, termasuk kebutuhan yang paling vital yaitu makan. Oleh karena itu Ia memerintah kepada murid-muridNya: ‘Kamu harus memberi mereka makan’. Yesus juga mengajarkan kepada para murid bahwa sedikit yang kita miliki, dapat dijadikan berkelimpahan apabila dipersembahkan kepada Tuhan dan diberkati oleh-Nya. Perintah Yesus yang sama juga ditujukan kepada kita semua umat-Nya.

Apa Yang Dapat dilakukan Oleh Keluarga

Makan bersama dalam keluarga dan bersyukur atas berkat Tuhan berupa makanan (pangan) yang kita konsumsi setiap hari.Karena Allah telah menyediakan makanan bagi kita dan semua mahkluk (Kej 1:39-40). Menghargai makanan berarti menghargai yang menyediakan dan pemberi makanan, yakni Allah. Bentuk penghargaan dapat diwujudkan dengan makan sehat dan secukupnya, seperti yang kita doakan dalam doa Bapa kami, “berilah kami rezeki pada hari ini (makanan secukupnya) (Lk. 11:3). Dengan makanan sehat dan secukupnya berarti kita tidak menyisakan dan membuang makanan yang ada dan tersedia.Dengan konsumsi makanan secukupnya dan sehat menghindari kita dari kerakusan, pemborosan, berbagai macam penyakit dan menghargai alam yang sudah menyediakan semuanya bagi kita. Seperti diungkapkan oleh Mahatma Gandhi: “bumi menyediakan makanan cukup untuk kebutuhan setiap manusia, tetapi bukan untuk keserakahan”. Seperti perintah Yesus “kamu harus memberi mereka makan” mengingatkan kita bahwa makanan (pangan) adalah domain “kasih dan solidaritas”. Oleh karena itu jika ada orang yang mati karena kelaparan atau kekurangan gizi maka kita semua bersalah dan harus bertanggung jawab. Orang Samaria yang baik hati (lk.10:25-37) mendahulukan orang yang tidak berdaya merupakan wujud cinta kasih kepada sesama sebagaimana yang dilakukan oleh Yesus sendiri Mencintai sesama berarti menjadi sesama bagi orang yang setengah mati, tak berdaya dan membutuhkan segera pertolongan. Ada banyak praktek baik yang sudah dilakukan oleh Gereja selama ini dalam memperingati HPS, sebaiknya ditingkatkan.Misalnya mengadakan pendalaman iman dan animasi, mengadakan perayaan liturgi sebagai ungkapan syukur atas pangan yang dianugerahkan Allah dan mengadakan kolekte khusus pada Hari Pangan Sedunia (HPS) baik di stasi/ lingkungan/ paroki komunitas-komunitas devosional, kategorial, organisasi (PK, WKRI, PMKRI, dst) maupun lembaga-lembaga pendidikan. Seperti Paulus mengumpulkan sumbangan untuk membantu mereka yang lapar (bdk.Kis.11:28-29). Kolekte yang terkumpul tersebut diserahkan kepada Keuskupan dan juga KWI yang dikelola oleh Komisi PSE-KWI untuk bantuan darurat pangan dan pemberdayaan komunitas untuk meningkatkan pangan keluarga di keuskupan-keuskupan.

Penutup 

Ungkapan kasih sayang yang paling indah adalah ketika kita bisa berbagi, apa pun bentuknya terutama berbagi dalam keluarga, kepada kedua orang tua, ayah ibu, suami/istri, anak, saudara, sahabat, dan orang-orang di sekeliling kita. Tak lupa juga berbagi rezeki kepada mereka yang paling membutuhkan yaitu mereka yang hidupnya sedang kesusahan, kelaparan, dan serba kekurangan seperti anak yatim piatu, fakir miskin, pengungsi dan lainnya.



SELAMAT MERAYAKAN
HARI PANGAN SEDUNIA 2018

SURAT GEMBALA HARI PANGAN SEDUNIA 2018




03 Oktober 2018

Sabtu, 6 Oktober 2018 - Persembahan Kudus Jakarta



Bergabunglah Dalam Devosi Pemulihan Hati Maria Tak Bernoda

Tempat : Gereja Sta. Catharina - Taman Mini Indonesia Indah
Hari : Sabtu, 6 Oktober 2018
Pukul : 07:00 s/d 10:00

Pelayanan GDI Jakarta :
Romo Alex Dirdjo SJ - Pastor Paroki Cililitan
Romo Martinus Hadiwijoyo, Pastor Paroki Lubang Buaya
Romo Johan Ferdinand W., Pastor Paroki Lubang Buaya
Romo Bonifacius Lumintang, Pastor Paroki Lubang Buaya

Acara :
1. Prosesi MARIA
2. ROSARIO
3. SENAKEL
4. PENGAKUAN DOSA
5. MISA & ADORASI

Diakhiri Pemberkatan dan Penyematan Skapulir serta 
Medali Hati Maria Tak Bernoda untuk mengingatkan anda menuntaskan janji agung menghadiri 5 Sabtu Pertama tak Terputus.

Hasil gambar untuk bunda maria gif animasi


Jadwal Petugas Hias Altar - Oktober 2018 - Januari 2019