Selamat Datang di Blog Paroki Lubang Buaya Gereja Kalvari dan Gereja Sta. Catharina - Jakarta Timur
Dekanat Bekasi - Keuskupan Agung Jakarta

15 Februari 2019

Sabtu-Minggu, 16 - 17 Februari 2019 - HARI MINGGU BIASA VI

Hasil gambar untuk roti dan anggur perjamuan

HARI MINGGU BIASA VI
Sabtu-Minggu, 16 - 17 Februari 2019

RITUS PEMBUKA
         
LAGU PEMBUKA: Ya Tuhan, pandang hamba-Mu (PS 329) -berdiri-
 Ya Tuhan, pandang hamba-Mu yang sujud menyembah. Penuh syukur kepada-Mu dan hati berserah. Sembah dan bakti umat-Mu, pujian kemuliaan-Mu, seutuhnya terimalah, dan ampun-Mu limpahkanlah. Berpalinglah kepada hamba-Mu. Berpalinglah kepada hamba-Mu.              
TANDA SALIB DAN SALAM -berdiri- 

I. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin
I. Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus bersamamu
U. Dan bersama rohmu
           
PENGANTAR
  
SERUAN TOBAT (PS 345 MISA TE DEUM) -berdiri-
      
I. Saudara-saudari, marilah mengakui bahwa kita telah berdosa supaya layak merayakan peristiwa penyelamatan ini.

I. Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah nabi agung yang mewartakan dan melaksanakan penyelamatan umat manusia.
K. Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami.

I. Engkaulah nabi agung yang demi cinta kasih mengorbankan hidup, namun bangkit jaya mengalahkan maut dan dosa.
K. Kristus, kasihanilah kami.
U. Kristus, kasihanilah kami.

K. Engkaulah nabi agung yang membawa pandangan hidup baru yang membahagiakan.
K. Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami.

I. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U. Amin.

MADAH KEMULIAAN (PS 346 MISA TE DEUM)  -berdiri- 
   
K. Kemuliaan kepada Allah di surga
U. dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
K. Kami memuji Dikau
U. Kami meluhurkan Dikau
K. Kami menyembah Dikau
U. Kami memuliakan Dikau
K. Kami bersyukur kepada-Mu, kar'na kemuliaan-Mu yang besar.
U. Ya Tuhan Allah, Raja surgawi, Allah Bapa yang mahakuasa
K. Ya Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal,
U. Ya Tuhan Allah, Anak domba Allah, Putra Bapa.
K. Engkau yang menghapus dosa dunia
U. Kasihanilah kami
K. Engkau yang menghapus dosa dunia
U. Kabulkanlah doa kami
K. Engkau yang duduk di sisi Bapa,
U. Kasihanilah kami.
K. Kar'na hanya Engkaulah Kudus.
U. Hanya Engkaulah Tuhan
K. Hanya Engkaulah mahatinggi, ya Yesus Kristus
U. Bersama dengan Roh Kudus dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.

DOA PEMBUKA -berdiri-  
I. Marilah kita berdoa:
(hening sejenak)
I. Ya Allah kami bersyukur karena melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah menyampaikan Sabda Bahagia kepada kami yang miskin dan lemah ini. Semoga, Sabda Putra-Mu ini menjadikan kami kaya akan belas kasih dan perhatian kepada mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan menderita. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
U. Amin
.
   
LITURGI SABDA
     
BACAAN I (Yer 17:5-8) -duduk-     


"Terkutuklah yang mengandalkan manusia, Terpujilah yang mengandalkan Tuhan."
   
L. Bacaan dari Kitab Yeremia:
       
Inilah sabda Tuhan, "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh daripada Tuhan! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
L. Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN (PS 840; Mzm 1:1-2.3.4.6; R: Mzm 40:5a) -duduk- 
Ulangan:


 Ayat.
  1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
  2. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya; daunnya tak pernah layu, dan apa saja yang diperbuatnya berhasil.
  3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
BACAAN II  (1Kor 15:12, 16-20) -duduk-


"Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaanmu."
      
L.  Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:



Saudara-saudara, jika kami wartakan bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Sebab andaikata benar bahwa orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaanmu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Dengan demikian binasa pulalah orang-prang yang meninggal dalam Kristus. Dan jikalau kita berharap pada Kristus hanya dalam hidup ini, maka kita ini orang-orang yang paling malang dari semua manusia. Namun, ternyata Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari antara orang-orang yang telah meninggal dunia.

L. Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur kepada Allah


BAIT PENGANTAR INJIL (PS 960; Luk 6:23ab) -berdiri- 



Ayat. 
Bersukacita dan bergembiralah, sabda Tuhan, sebab besarlah ganjaranmu di surga.


BACAAN INJIL (Luk 6:17.20-26) -berdiri-


"Berbahagialah orang miskin, celakalah orang kaya."
  
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas
U. Dimuliakanlah Tuhan.
I. Pada waktu itu Yesus bersama kedua belas rasul-Nya turun dari gunung dan berdiri di suatu tempat yang datar. Di situ telah berkumpul banyak murid dan sejumlah besar orang yang datang dari seluruh Yudea, dari Yerusalem, dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Yesus menengadah, memandang murid-murid-Nya lalu berkata, "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya kerajaan Allah. Berbahagialah hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa. Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di surga karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu. Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis. Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."

HOMILI -duduk-   
    
hening sejenak 
           
SYAHADAT NIKEA-KONSTANTINOPEL  (bila dinyanyikan PS 374) -berdiri-   
(Umat berdiri, kata-kata yang dicetak miring diucapkan sambil membungkuk)

+ U. Aku percaya akan satu Allah,
Bapa yang mahakuasa,
pencipta langit dan bumi,
dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan;
dan akan satu Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah yang tunggal.
Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad,
Allah dari Allah,
Terang dari Terang,
Allah benar dari Allah benar.
Ia dilahirkan, bukan dijadikan,
sehakikat dengan Bapa;
segala sesuatu dijadikan oleh-Nya.
Ia turun dari surga untuk kita manusia
dan untuk keselamatan kita.
Ia dikandung dari Roh Kudus,
Dilahirkan oleh Perawan Maria, dan menjadi manusia.

Ia pun disalibkan untuk kita, waktu Pontius Pilatus;
Ia menderita sampai wafat dan dimakamkan.
Pada hari ketiga Ia bangkit menurut Kitab Suci.
Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa.
Ia akan kembali dengan mulia,
mengadili orang yang hidup dan yang mati;
kerajaan-Nya takkan berakhir.
aku percaya akan Roh Kudus,
Ia Tuhan yang menghidupkan;
Ia berasal dari Bapa dan Putra,
yang serta Bapa dan Putra,
disembah dan dimuliakan;
Ia bersabda dengan perantaraan para nabi.
aku percaya akan Gereja
yang satu, kudus, katolik dan apostolik.
aku mengakui satu pembaptisan
akan penghapusan dosa.
aku menantikan kebangkitan orang mati
dan hidup di akhirat. Amin.

    
DOA UMAT -berdiri- 
                 
I. Hanya Bapa di surga yang dapat membahagiakan kita. Maka marilah kita panjatkan doa kita bersama kepada-Nya demi Putra-Nya yang telah bangkit:

L. Bagi Gereja Allah: Semoga Bapa hadir di tengah-tengah umat Nya selalu agar tetap merasa bahagia dalam Dikau kendati segala kelemahannya. Marilah kita mohon,
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

L. Bagi para karyawan yang setia, tekun dan tak menonjol: Semoga Bapa memberkati ka rya mereka yang kurang tampak, tetapi disertai iman dan pengabdian yang tulus. Marilah kita mohon,
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

L. Bagi para petugas sosial: Semoga Bapa memberkati karya para petugas sosial di tengah masyarakat dan kobarkanlah semangat mereka. Marilah kita mohon,
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

L. Bagi diri kita sendiri: Semoga Bapa mengingatkan kita akan para penderita bencana alam; jangan sampai mereka kita biarkan merana, tetapi benar=benar kita perhatikan dan kita bantu.. Marilah kita mohon,
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

I. Allah Bapa yang Maha Pengasih, kami Kau perkenankan menyapa Engkau, Bapa. Tiada orang dapat membanggakan diri terhadap-Mu dalam kesalehan dan jasa. Semuanya kami terima dari pada-Mu berkat kemurahan hati-Mu. Maka dengarkanlah kami senantiasa, sebab kami hanya dapat bertahan, bila Kau bimbing dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

    
LITURGI EKARISTI

A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN
             
LAGU PERSIAPAN PERSEMBAHAN (PS 652) -duduk-
    
1.    Dikau, Tuhan, jadilah impianku, hanya Engkau pangkal bahagiaku.
      Siang dan malam kupikirkan Engkau; bila Kau hadir, terang hidupku.
2.  Jadilah Dikau hikmat kataku, aku serta-Mu, Engkau sertaku.
     Dikaulah Bapa, dan 'ku anak-Mu, aku dan Dikau bersatu penuh.
3.  Jadilah Kau tameng dan pedangku, jadilah Dikau andalah teguh.
    Dikaulah sumber segala kuasa, hantarlah aku ke surga mulia.
     
umat berdiri ketika didupai
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN


I. Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa. -berdiri-
U. Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.
I. Ya Bapa, terimalah persembahan rti dan anggur yang kami unjukkan sebagai tanda kesediaan kami untuk selalu mengandalkan diri kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

    
B. DOA SYUKUR AGUNG
                   
 PREFASI  -berdiri-  
  
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu.
I. Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan
U. Sudah kami arahkan.
I. Marilah bersyukur kepada Tuhan Allah kita.
U. Sudah layak dan sepantasnya.
I. Sungguh layak dan sepantasnya, ya Bapa yang kudus, kami bersyukur dan memuliakan Dikau.
Sebab Engkaulah satu-satunya Allah yang hidup dan benar. Sebelum awal zaman Engkau sudah ada dan akan tetap ada selama-lamanya; Engkau bersemayam dalam cahaya yang tak terhampiri. Hanya Engkaulah yang baik, sumber kehidupan, Pencipta segala sesuatu. Engkau melimpahkan berkat-Mu dan membahagiakan segala makhluk dengan terang cahaya-Mu. Di hadirat-Mu para malaikat yang tak terbilang jumlahnya siang-malam berbakti kepada-Mu, dan sambil memandang wajah-Mu yang mulia tak henti-hentinya memuliakan Dikau.
Bersama mereka, dan atas segala ciptaan di bawah langit, kami pun melambungkan pujian bagi nama-mu, dan dengan sukacita bernyanyi/berseru:

               
KUDUS (PS 389)       
Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah segala kuasa. Surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu. Terpujilah Engkau di surga. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Terpujilah Engkau di surga.
    
DOA SYUKUR AGUNG IV -berlutut/berdiri-

I. Kami memuji Engkau, ya Bapa yang kudus, sebab agunglah Engkau dan segala karya-Mu Engkau laksanakan dengan penuh kebijaksanaan serta kasih sayang. Engkau menciptakan manusia seturut citra-Mu dan menyerahkan kepadanya tugas untuk memelihara alam semesta supaya ia berkuasa atas segala ciptaan dan berbakti kepada-Mu, Pencipta alam semesta. Meskipun manusia kehilangan persahabatan dengan Dikau karena tidak setia, ia tidak Engkau biarkan merana di bawah kuasa maut. Dengan penuh belas kasih, Engkau menolong semua orang untuk mencari dan menemukan Engkau kembali. Begitu pula berulang-ulang Engkau mengundang mereka untuk mengikat perjanjian dan dengan pengantaraan para nabi Engkau mengajar mereka untuk mengharapkan keselamatan.

I. Ya Bapa yang kudus, demikian besar kasih-Mu terhadap dunia sehingga ketika sudah genaplah waktu penantian, Engkau mengutus Putra-Mu yang tunggal menjadi Juru Selamat kami. Ia menjadi manusia oleh kuasa Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria, dan hidup sama seperti kami dalam segala hal, kecuali dalam hal dosa.

I. Ia mewartakan kabar sukacita: keselamatan bagi kaum miskin, pembebasan bagi para tawanan, dan penghiburan bagi yang berduka. Guna menghadapi rencana penyelamatan-Mu, Ia menyerahkan hidup-Nya. Namun, dengan bangkit dari alam maut, Ia memusnahkan kematian dan membangun kembali kehidupan. Dan, agar kami tidak lagi hidup bagi diri kami sendiri, melainkan bagi Dia yang wafat dan bangkit bagi kami, Ia mengutus Roh Kudus dari-Mu sebagai anugerah pertama bagi kaum beriman. Roh Kudus itu menyempurnakan karya Putra-Mu dan menyelesaikan karya pengudusan-Nya di bumi.

I. Dari sebab itu kami mohon, ya Bapa, semoga Roh Kudus itu menguduskan persembahan ini agar menjadi Tubuh dan (+) Darah Tuhan kami, Yesus Kristus, yang menghendaki kami merayakan misteri agung ini yang Ia wariskan kepada kami sebagai perjanjian abadi. 


Putra Altar membunyikan lonceng/gong

I. Ya Bapa yang kudus, Putra-Mu senantiasa mencintai murid-murid-Nya di dunia. Maka, tatkala tiba saatnya Engkau muliakan, Ia mencurahkan cinta sehabis-habisnya. Ketika bersantap bersama mereka, Ia mengambil roti, memuji Dikau, memecah-mecahkan roti itu, dan memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata:
   
Terimalah dan makanlah: Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu.
  
(Ketika Imam memperlihatkan Hosti Suci dengan mengangkat-Nya, Umat memandang-Nya. Ketika Imam meletakkan Hosti Suci dan berlutut, Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat)
   
I. Demikian pula, Ia mengambil piala berisi anggur, mengucap syukur kepada-Mu, lalu memberikan piala itu kepada murid-murid-Nya seraya berkata:  

Terimalah dan minumlah: Inilah Piala Darah-Ku, Darah perjanjian baru dan kekal, yang ditumpahkan bagimu dan bagi banyak orang demi pengampunan dosa. Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku.
   
(Ketika Imam memperlihatkan Piala dengan mengangkat-Nya, Umat memandang-Nya. Ketika Imam meletakkan Piala dan berlutut, Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat) 
  
AKLAMASI ANAMNESIS
    
I. Oleh karena itu, ya Bapa, sambil merayakan kenangan akan penebusan kami, kami kenangkan Kristus yang telah wafat dan turun ke tempat penantian. Kami mengakui bahwa Ia telah bangkit dan naik ke surga, duduk di sisi kanan-Mu. Sambil mengharapkan kedatangan-Nya dalam kemuliaan, kami mempersembahkan pada-Mu Tubuh dan Darah-Nya: kurban yang berkenan pada-Mu dan membawa keselamatan bagi seluruh dunia. Ya Bapa, sudilah memandang kurban ini yang telah Engkau sediakan sendiri bagi Gereja-Mu. Perkenankanlah agar semua yang ikut menyantap roti yang satu dan minum dari piala yang sama ini dihimpun oleh Roh Kudus menjadi satu tubuh. Semoga dalam Kristus, mereka menjadi kurban yang hidup sebagai pujian bagi kemuliaan-Mu.

I. Ingatlah, ya Bapa, akan semua orang, terutama Paus kami......, Uskup kami......, para uskup di seluruh dunia, para imam dan diakon, serta semua yang Engkau panggil untuk melayani umat-Mu; juga akan semua yang ikut dalam kurban persembahan ini: semua yang hadir di sini, seluruh umat-Mu, dan semua yang mencari Engkau dengan tulus hati. Bagi mereka semua, kurban ini kami persembahkan.

I. Ingatlah juga saudara-saudari kami yang telah berpulang dalam damai Kristus dan semua orang yang meninggal; hanya Engkaulah yang mengenal iman mereka.

I. Bapa yang mahamurah, perkenankanlah kami semua, anak-anak-Mu, mewarisi kebahagiaan surgawi bersama Santa Perawan Maria, Bunda Allah, Santo Yusuf suaminya, bersama para rasul dan semua orang kudus-Mu di dalam kerajaan-Mu. Di sanalah, bersama segala ciptaan-Mu yang bebas dari kuasa dosa dan maut, kami akan memuliakan Dikau dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Sebab melalui Dialah Engkau melimpahkan segala yang baik kepada dunia.

I. Dengan pengantaraan Kristus, bersama Dia dan dalam Dia, bagi-Mu, Allah Bapa yang mahakuasa, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan sepanjang segala masa.
U. Amin.
 

(Apabila akhir Doa Syukur Agung ini dinyanyikan Imam, maka "Amin" dinyanyikan umat, lihat TPE hlm 57)

      

C. KOMUNI

BAPA KAMI (PS 404) -berdiri- 



I. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa
I+U. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

I. Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala yang jahat dan berilah kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala gangguan sehingga kami dapat hidup dengan tenteram, sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.
                 
DOA DAMAI -berdiri- 

I. Tuhan Yesus Kristus, Engkau bersabda kepada para rasul, "Damai Kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu." Jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah kami supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa.
U. Amin.

I. Damai Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu.


ANAK DOMBA ALLAH (PS 410) -berdiri- 
        
PERSIAPAN KOMUNI -berlutut/berdiri-
Ajakan menyambut Komuni

I. Inilah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya
U. Ya Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.

     
KOMUNI                                  
              
LAGU KOMUNI 1  (PS 653) -berlutut-

Tuntun aku Tuhan Allah, lewat gurun dunia
Kau perkasa dan setia, bimbing aku yg lemah
Roti surga roti surga, puaskanlah jiwaku
Puaskanlah jiwaku.

Buka sumber Air Hidup, penyembuhan jiwaku
Dan berjalanlah di muka, dalam tiang awanMu
Juru-slamat, juru-slamat, Kau perisai hidupku
Kau perisai hidupku.

LAGU KOMUNI 2 (PS 654) -berlutut- 
  1. Yang berteduh pada Tuhan yang mahatinggi dan besar. Yang menyandarkan hidupnya pada kuasa Allahnya, akan berkata pada-Nya, "Ya Allah, Kaupenaungku; Kau kubu dan perisaiku, percaya aku pada-Mu.
  2. Tuhan tetap menjaganya dengan rentangan sayap-Nya. Malapetaka yang kejam tak'kan menjangkau dirinya. Tuhan mengutus malak-Nya mengawal dan menatangnya, agar janganlah kakinya terantuk batu yang keras.
  3. Yang berserah kepada-Ku, hidupnya akan Kurengkuh; yang berseru kepada-Ku, doanya akan Kudengar. Terus kubimbing langkahnya; Akulah Tuhan Allahnya; akan selamat hidupnya, dan bahagia selamanya.
        
SAAT HENING -duduk-

DOA SESUDAH KOMUNI -berdiri- 

I. Marilah kita berdoa:

I. Allah Bapa Yang Mahabaik, kami bersyukur atas Putra-Mu yang telah hadir di tengah-tengah kami untuk menyatakan kebaikan-Mu. Semoga, Roh-Nya selalu menjiwai kami sehingga kami pun selalu berusaha untuk menciptakan kebaikan bersama sebagai cerminan dari kebahagiaan surgawi yang kami harapkan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

RITUS PENUTUP


BERKAT MERIAH 
(lih. Ef 1:3-4) -berdiri- 

I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu

I. Semoga Allah memberkati Saudara dengan segala berkat surgawi.
U. Amin.

I. Semoga Allah menjadikan Saudara kudus dan tak bercela di hadapan-Nya.
U. Amin.

I. Semoga Allah melimpahi Saudara dengan kemuliaan-Nya, mengajar Saudara dengan Sabda kebenaran dan Injil keselamatan, dan memenuhi hati Saudara dengan kasih persaudaraan.

I. Semoga Saudara sekalian dilindungi, dibimbing dan diberkati oleh Allah yang mahakuasa: (+) Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U. Amin.

PENGUTUSAN

   
I. Saudara sekalian, Perayaan Ekaristi sudah selesai.
U. Syukur kepada Allah.
I. Marilah pergi, kita diutus!
U. Amin.
                
PERARAKAN KELUAR (KITA BERHIKMAT, BANGSA BERMARTABAT)


KITA BERHIKMAT, BANGSA BERMARTABAT
Lirik Lagu: Kita satu saudara bangsa Indonesia, bila berbeda pendapat kita memohon hikmat; kepada Tuhan Maha Bijaksana, mari mengamalkan Pancasila. Reff: Kita berhikmat, bangsa bermartabat, bersatu bermusyawarah dan mufakat, kita berhikmat, bangsa bermartabat berdamai sejahtera bersama. Coda: Kita berhikmat, bangsa bermartabat.

KATEKESE LITURGI: 

Madah Kemuliaan (Gloria)

Madah Kemuliaan (Gloria) merupakan salah satu madah Kristen kuno yang disusun menurut gaya Mazmur dan melanjutkan tradisi Perjanjian Baru.

Madah Kemuliaan (Gloria) berisi madah yang memuji dan memuliakan Allah Bapa dan Yesus Kristus Putra-Nya bersama Roh Kudus.

Bagian pertama seruan pujian dan pemuliaan ditujukan kepada Allah Bapa di surga.
Bagian kedua seruan pujian dan pemuliaan ditujukan kepada Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal.
Bagian ketiga, seruan pujian dan pemuliaan ditujukan kepada Roh Kudus.

Dengan demikian, struktur trinitaris dari madah kemuliaan itu menjadi tampak dan jelas. Pujian kepada Bapa dan Putra bagaimanapun juga hanya selalu berlangsung dalam Roh Kudus.

Madah Kemuliaan ini pertama-tama adalah madah seluruh umat beriman. Maka PUMR menyatakan: “Kemuliaan adalah madah yang sangat dihormati dari zaman kristen kuno. Lewat madah ini Gereja yang berkumpul atas dorongan Roh Kudus memuji Allah Bapa dan Anakdomba Allah, serta memohon belaskasihan-Nya. Teks madah ini tidak boleh diganti dengan teks lain. Kemuliaan di buka oleh imam atau , lebih cocok, oleh solis atau oleh kor, kemudian dilanjutkan oleh seluruh umat bersama-sama, atau oleh umat dan paduan suara bersahut-sahutan, atau hanya oleh kor. Kalau tidak dilagukan, madah Kemuliaan dilafalkan oleh seluruh umat bersama-sama atau oleh dua kelompok umat secara bersahut-sahutan.Kemuliaan dilagukan atau diucapkan pada hari-hari raya dan pesta, pada perayaan-perayaan meriah, dan pada hari Minggu di luar Masa Adven dan Prapaskah.(PUMR 53).
 
Pada hari-hari raya dan pesta, pada perayaan-perayaan meriah dan pada hari Minggu di luar masa Adven dan Prapaskah, harus ada madah Kemuliaan, entah dinyanyikan atau diucapkan.

Dalam madah Kemuliaan ditunjukkan lima tindakan umat di hadapan kemuliaan Allah yang besar: memuji, meluhurkan, menyembah, memuliakan, dan bersyukur. Kelima tindakan ini termuat dalam salah satu kitab Deuterokanonika, yaitu Kitab Tambahan Daniel (3:51-90) yang memuat madah pujian Azarya dan kedua sahabatnya kepada Allah ketika berada di dalam tanur api. Apa maksud dari kelima tindakan tersebut?

Memuji (Latin: laudare; Ibrani: Hallel, bdk. 1 Taw 29:12-13). Memuji Allah berarti melambungkan pujian atas dasar rasa kagum akan Allah yang mahabesar dan mahakuasa.

Meluhurkan (Latin: benedicere). Jika mengacu pada akar katanya, meluhurkan berarti berarti berbicara atau menyerukan sesuatu yang baik tentang Allah (bene: baik; dicere: berbicara, bdk. Tob 8:17). Mungkin searti dengan kata "memberkati". Dan lawan kata dari meluhurkan atau memberkati ini adalah mengutuk (Latin: maledicere). Kata "memuji" dan "meluhurkan" pada dasarnya saling berkaitan. Sebab, ketika memuji Allah, mat secara tidak langsung berbicara baik tentang Allah. Di hadapan kemuliaan Allah, hanyalah kata-kata baik yang seharusnya dihaturkan kepada Allah.

Menyembah (Latin: adorare). Dalam Perjanjian Lama kata ini kerap dikaitkan dengan upacara peribadatan. Di Bait Allah, di mana kemuliaan TUHAN terlihat nyata, bangsa Israel datang untuk menyembah-Nya. Dalam salah satu perikop Injil Yohanes tentang dialog dengan perempuan Samaria, Yesus menggunakan kata "menyembah" (adorare, versi vulgata) ketika menyinggung soal peribadatan di gunung di Samaria (Gerizim) maupun di gunung di Yerusalem (SIon) (Yoh 4:21-22)

Memuliakan (Latin: glorificare). Kata ini masih berkaitan dengan kata memuji dan meluhurkan. Memuliakan berarti menjunjung tinggi dan menaruh rasa hormat. Ini adalah tindakan terpuji ketika berhadapan dengan TUHAN, Sang Pencipta.

Bersyukur (Latin: agere gratia). Ini tindakan terakhir umat beriman di hadapan Allah. Bersyukur berarti mengembalikan segala kebaikan yang dianugerahkan Tuhan kepada kita. Dalam madah dikatakan, "kami bersyukur karena kemuliaan-Mu yang besar". Dalam konteks ini, kemuliaan Allah yang besar di sini menunjuk pada kehadiran Allah yang menganugerahkan kebaikan, menaruh perhatian dan memelihara manusia. Atas semuanya itu, sudah seharusnya manusia itu bersyukur dan berterima kasih kepada Allah.

05 Februari 2019

MRT - Paroki Lubang Buaya 2-3 February 2019


Seksi Kerasulan Keluarga -  Paroki Lubang Buaya melayani 52 orang 
calon menikah mengikuti
Membina Rumah Tangga (MRT) pada Sabtu - Minggu (2 - 3 February 2019)
di aula SMP Santo Markus 2 - Lubang Buaya.


04 Februari 2019

Sabtu - Minggu, 9 & 10 Februari 2019 - HARI MINGGU BIASA V


HARI MINGGU BIASA V
Sabtu-Minggu, 9 - 10 Februari 2019

RITUS PEMBUKA
         
LAGU PEMBUKA: Hatiku gembira (PS 327) -berdiri-
Ulangan. Hatiku gembira, alleluya, saat 'ku diajak ke rumah Tuhan. 

  1. Sekarang 'ku berdiri, alleluya, di pintu gerbangmu, Yerusalem. 
  2. Yerusalem, kau kota megah kuat dan sentosa, alleluya, tempat segala bangsa datang bersyukur. 
  3. Semoga kesejahteraan ada padamu, Yerusalem, alleluya, karena Allah tinggal dalam dikau.                    
TANDA SALIB DAN SALAM -berdiri- 

I. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin

I. Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus bersamamu
U. Dan bersama rohmu
         
PENGANTAR & SERUAN TOBAT
 -berdiri-
      
I. Saudara-saudari, marilah mengakui bahwa kita telah berdosa supaya layak merayakan peristiwa penyelamatan ini.


I+U. Saya mengaku kepada Allah yang mahakuasa dan kepada Saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus, dan kepada Saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah Tuhan kita.

I. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U. Amin.

           
KYRIE / TUHAN KASIHANILAH KAMI (PS 342) (umat berdiri)
   
K. Kyrie, eléison / Tuhan, kasihanilah kami
U. Kyrie, eléison / Tuhan, kasihanilah kami.
K. Christe, eléison / Kristus, kasihanilah kami
U. Christe, eléison / Kristus, kasihanilah kami. 
K. Kyrie, eléison / Tuhan, kasihanilah kami
U. Kyrie, eléison / Tuhan, kasihanilah kami
   
MADAH KEMULIAAN  (PS 343) (umat berdiri) 
    
   Glória in excélsis Deo   

(Kemuliaan kepada Allah di surga)
   et in terra pax homínibus bonae voluntátis.  
(dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.)
    Laudámus te,
(Kami memuji Dikau,)
    benedícimus te,
(Kami meluhurkan Dikau,)  
    adorámus te,
(Kami menyembah Dikau,) 
    glorificámus te,
(Kami memuliakan Dikau,) 
    grátias ágimus tibi propter magnam glóriam tuam,
(Kami bersyukur kepada-Mu, kar'na kemuliaan-Mu yang besar.)
    Dómine Deus, Rex cæléstis,
(Ya Tuhan Allah, Raja surgawi)  
    Deus Pater omnípotens.
(Allah Bapa yang Mahakuasa) 
    Dómine Fili Unigénite, Iesu Christe,
(Ya Tuhan Yesus Kristus, Putra yang Tunggal) 
    Dómine Deus, Agnus Dei, Fílius Patris,
(Ya Tuhan Allah, Anak domba Allah, Putra Bapa,)
    qui tollis peccáta mundi, miserére nobis;
(Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami;)
    qui tollis peccáta mundi, súscipe deprecatiónem nostram.
(Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.) 
    Qui sedes ad déxteram Patris, miserére nobis.
(Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.) 
    Quóniam tu solus Sanctus, tu solus Dóminus, tu solus Altíssimus,
(Kar'na hanya Engkaulah kudus, hanya Engkaulah Tuhan, hanya Engkaulah Mahatinggi,) 
    Iesu Christe, cum Sancto Spíritu: in glória Dei Patris. Amen.
(Ya Yesus Kristus, bersama dengan Roh Kudus dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.)     

                
DOA PEMBUKA -berdiri-  
I. Marilah kita berdoa:
(hening sejenak)
I.  Ya Allah, peliharalah senantiasa keluarga-Mu dengan kasih sayang. Karena hanya rahmat-Mu yang menjadi dasar harapan dan andalan kami, maka jagailah kami selalu dalam perlindungan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. 
U. Amin.
   
LITURGI SABDA
     
   
BACAAN I (Yes 6:1-2a.3-8) -duduk-
    
 "Inilah aku, utuslah aku!"
   
L. Bacaan dari Kitab Yesaya: 
    
Dalam tahun wafatnya Raja Uzia, aku, Yesaya, melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci. Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap. Mereka berseru seorang kepada yang lain, “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!” Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan oleh suara orang yang berseru itu, dan rumah itu pun penuhlah dengan asap. Lalu aku berkata, “Celakalah aku! Aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, Tuhan semesta alam.” Tetapi seorang dari para Serafim itu terbang mendapatkan aku. Di tangannya ada bara api, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. Ia menyentuhkan bara api itu pada mulutku serta berkata, “Lihat, bara ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni.” Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata, “Siapakah yang akan Kuutus? Dan siapakah yang akan pergi atas nama-Ku?” Maka aku menjawab, “Inilah aku, utuslah aku!”
L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


MAZMUR TANGGAPAN (PS 834; Mzm 138:1-2a.2bc-3.4-5.7c-8) -duduk- 
Ulangan:
 Ayat. 
  1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati. Di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu.
  2. Aku hendak memuji nama-Mu karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
  3. Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu; mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan Tuhan, sebab besarlah kemuliaan Tuhan.
  4. Engkau mengulurkan tangan kanan-Mu dan menyelamatkan daku. Tuhan akan menyelesaikan segalanya bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi, janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu!

BACAAN II  (1Kor 15:1-11) -duduk-

"Begitulah kami mengajar, dan begitu pulalah kamu mengimani."
      
L.  Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus: 
  
Saudara-saudara aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang sudah kuwartakan kepadamu dan sudah kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu berpegang teguh padanya, sebagaimana kuwartakan kepadamu; kecuali kalau kamu sia-sia saja menjadi percaya. Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah wafat karena dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Yesus telah dimakamkan! Dan pada hari yang ketiga telah dibangkitkan, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas, dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya sudah meninggal dunia. Selanjutnya Yesus menampakkan diri kepada Yakobus, lalu kepada semua rasul. Dan yang paling akhir Ia menampakkan diri juga kepadaku, seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, dan tak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. Tetapi berkat kasih karunia Allah aku menjadi sebagaimana aku sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidaklah sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras daripada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku. Sebab itu, entah aku, entah mereka, begitulah kami mengajar, dan begitu pulalah kamu mengimani.
L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah


BAIT PENGANTAR INJIL (PS 956) -berdiri- 




BACAAN INJIL
 (Luk 5:1-11) -berdiri-

"Mereka meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikuti Yesus."
  
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas
U. Dimuliakanlah Tuhan.
I. Sekali peristiwa Yesus berdiri di pantai Danau Genesaret. Banyak orang mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. Yesus melihat dua buah perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jala. Yesus naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahu itu sedikit jauh dari pantai. Lalu Yesus duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai berbicara, Yesus berkata kepada Simon, “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” Simon menjawab, “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras, dan kami tidak menangkap apa-apa. Tetapi karena perintah-Mu, aku akan menebarkan jala juga.” Dan setelah melakukannya, mereka menangkap ikan dalam jumlah besar, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-teman di perahu yang lain, supaya mereka datang membantu. Maka mereka itu datang, lalu mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. Melihat hal itu, Simon Petrus tersungkur di depan Yesus dan berkata, “Tuhan, tinggalkanlah aku, karena aku ini orang berdosa.” Sebab Simon dan teman-temannya takjub karena banyaknya ikan yang mereka tangkap. Demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Yesus lalu berkata kepada Simon, “Jangan takut! Mulai sekarang engkau akan menjala manusia.” Sesudah menghela perahu-perahunya ke darat, mereka pun meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Yesus.
         
  
HOMILI -duduk-   
    
hening sejenak 
           
SYAHADAT NIKEA-KONSTANTINOPEL (bila dinyanyikan PS 374) -berdiri-   
(Umat berdiri, kata-kata yang dicetak miring diucapkan sambil membungkuk)

I + U. Aku percaya akan satu Allah,
Bapa yang mahakuasa,
pencipta langit dan bumi,
dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan;
dan akan satu Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah yang tunggal.
Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad,
Allah dari Allah,
Terang dari Terang,
Allah benar dari Allah benar.
Ia dilahirkan, bukan dijadikan,
sehakikat dengan Bapa;
segala sesuatu dijadikan oleh-Nya.
Ia turun dari surga untuk kita manusia
dan untuk keselamatan kita.
Ia dikandung dari Roh Kudus,
Dilahirkan oleh Perawan Maria, dan menjadi manusia.

Ia pun disalibkan untuk kita, waktu Pontius Pilatus;
Ia menderita sampai wafat dan dimakamkan.
Pada hari ketiga Ia bangkit menurut Kitab Suci.
Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa.
Ia akan kembali dengan mulia,
mengadili orang yang hidup dan yang mati;
kerajaan-Nya takkan berakhir.
aku percaya akan Roh Kudus,
Ia Tuhan yang menghidupkan;
Ia berasal dari Bapa dan Putra,
yang serta Bapa dan Putra,
disembah dan dimuliakan;
Ia bersabda dengan perantaraan para nabi.
aku percaya akan Gereja
yang satu, kudus, katolik dan apostolik.
aku mengakui satu pembaptisan
akan penghapusan dosa.
aku menantikan kebangkitan orang mati
dan hidup di akhirat. Amin.
               
    
DOA UMAT -berdiri- 
                 
I. Saudara-saudari, marilah kita berdoa kepada Allah yang telah memanggil kita untuk mengabdi kepada-Nya:

L. Bagi Bapa Suci, para Uskup dan para Imam yang terpanggil untuk menjadi penjala manusia: Semoga mereka berani menghadapi gelombang-gelombang perubahan zaman yang penuh gejolak dan tetap mampu mewartakan Injil dengan tidak gentar.. Marilah kita mohon,...
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

L. Bagi para pemimpin masyarakat: Semoga para pemimpin masyarakat bersatu hati untuk membawa seluruh masyarakat kepada kesejahteraan umum lahir dan batin. Marilah kita mohon,.....
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

L. Bagi mereka yang menderita: Semoga mereka yang menderita, para tawanan dan pengungsi, para jompo, orang-orang sakit dan pengembara memperoleh bantuan yang memadai dalam suasana penuh kasih. Marilah kita mohon,....
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

L. Bagi umat paroki kita: Semoga Ekaristi yang kita rayakan bersama mempererat ikatan kami dan memberi kekuatan untuk bekerjasama menghidupkan persekutuan kita dalam Kristus. Marilah kita mohon,.....
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

I. Tuhan, Allah kami, pandanglah kelemahan dan keterbatasan kami. Buatlah kami sanggup untuk melaksanakan tugas apa pun yang Kaukehendaki untuk kami jalankan, dengan kekuatan yang kami terima dari Yesus Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

    
LITURGI EKARISTI

A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN
             
LAGU PERSIAPAN PERSEMBAHAN (PS 377) -duduk-
   
Kami unjukkan, kami sembahkan kebebasan dan kemerdekaan. Ingatan, budi, kehendak hatikami serahkan pada-Mu, Tuhan. Buah karya kami malam dan hari, t'rimalah, Tuhan, dalam tangan-Mu. Segala yang ada milik-Mu jua, dalam karsa-Mu kami gunakan. Bimbinglah kami, kuatkan hati untuk berkarya bagi sesama. Segala yang ada milik-Mu jua, bagi Tuhan kami persembahkan.              
umat berdiri ketika didupai
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
 

I. Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa. -berdiri-
U. Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.
I. Tuhan Allah kami, Engkau telah menciptakan roti dan anggur ini untuk menjadi makanan yang menguatkan kami. Semoga daya ilahi-Mu mengubah persembahan ini menjadi sakramen kehidupan kekal bagi kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

    
B. DOA SYUKUR AGUNG
                   
             
PREFASI  -berdiri-  
  
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu.
I. Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan
U. Sudah kami arahkan.
I. Marilah bersyukur kepada Tuhan Allah kita.
U. Sudah layak dan sepantasnya.
I. Sungguh layak dan sepantasnya, ya Bapa yang kudus, kami bersyukur dan memuliakan Dikau.
Sebab Engkaulah satu-satunya Allah yang hidup dan benar. Sebelum awal zaman Engkau sudah ada dan akan tetap ada selama-lamanya; Engkau bersemayam dalam cahaya yang tak terhampiri. Hanya Engkaulah yang baik, sumber kehidupan, Pencipta segala sesuatu. Engkau melimpahkan berkat-Mu dan membahagiakan segala makhluk dengan terang cahaya-Mu. Di hadirat-Mu para malaikat yang tak terbilang jumlahnya siang-malam berbakti kepada-Mu, dan sambil memandang wajah-Mu yang mulia tak henti-hentinya memuliakan Dikau.
Bersama mereka, dan atas segala ciptaan di bawah langit, kami pun melambungkan pujian bagi nama-mu, dan dengan sukacita bernyanyi/berseru:

               
KUDUS (PS 387)       
 
Sanctus, Sanctus, Sanctus,
Dominus Deus Sabbaoth;
Pleni sunt caeli et terra gloria Tua.
Hosanna in excelsis.
Benedictus qui venit in nomine Domini.
Hosanna in excelsis


Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah segala kuasa. Surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu. Terpujilah Engkau di surga. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Terpujilah Engkau di surga.    
DOA SYUKUR AGUNG IV -berlutut/berdiri-

I. Kami memuji Engkau, ya Bapa yang kudus, sebab agunglah Engkau dan segala karya-Mu Engkau laksanakan dengan penuh kebijaksanaan serta kasih sayang. Engkau menciptakan manusia seturut citra-Mu dan menyerahkan kepadanya tugas untuk memelihara alam semesta supaya ia berkuasa atas segala ciptaan dan berbakti kepada-Mu, Pencipta alam semesta. Meskipun manusia kehilangan persahabatan dengan Dikau karena tidak setia, ia tidak Engkau biarkan merana di bawah kuasa maut. Dengan penuh belas kasih, Engkau menolong semua orang untuk mencari dan menemukan Engkau kembali. Begitu pula berulang-ulang Engkau mengundang mereka untuk mengikat perjanjian dan dengan pengantaraan para nabi Engkau mengajar mereka untuk mengharapkan keselamatan.

I. Ya Bapa yang kudus, demikian besar kasih-Mu terhadap dunia sehingga ketika sudah genaplah waktu penantian, Engkau mengutus Putra-Mu yang tunggal menjadi Juru Selamat kami. Ia menjadi manusia oleh kuasa Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria, dan hidup sama seperti kami dalam segala hal, kecuali dalam hal dosa.

I. Ia mewartakan kabar sukacita: keselamatan bagi kaum miskin, pembebasan bagi para tawanan, dan penghiburan bagi yang berduka. Guna menghadapi rencana penyelamatan-Mu, Ia menyerahkan hidup-Nya. Namun, dengan bangkit dari alam maut, Ia memusnahkan kematian dan membangun kembali kehidupan. Dan, agar kami tidak lagi hidup bagi diri kami sendiri, melainkan bagi Dia yang wafat dan bangkit bagi kami, Ia mengutus Roh Kudus dari-Mu sebagai anugerah pertama bagi kaum beriman. Roh Kudus itu menyempurnakan karya Putra-Mu dan menyelesaikan karya pengudusan-Nya di bumi.

I. Dari sebab itu kami mohon, ya Bapa, semoga Roh Kudus itu menguduskan persembahan ini agar menjadi Tubuh dan (+) Darah Tuhan kami, Yesus Kristus, yang menghendaki kami merayakan misteri agung ini yang Ia wariskan kepada kami sebagai perjanjian abadi.

Putra Altar membunyikan lonceng/gong

I. Ya Bapa yang kudus, Putra-Mu senantiasa mencintai murid-murid-Nya di dunia. Maka, tatkala tiba saatnya Engkau muliakan, Ia mencurahkan cinta sehabis-habisnya. Ketika bersantap bersama mereka, Ia mengambil roti, memuji Dikau, memecah-mecahkan roti itu, dan memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata:
   
Terimalah dan makanlah: Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu.

  
(Ketika Imam memperlihatkan Hosti Suci dengan mengangkat-Nya, Umat memandang-Nya. Ketika Imam meletakkan Hosti Suci dan berlutut, Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat)
   
I. Demikian pula, Ia mengambil piala berisi anggur, mengucap syukur kepada-Mu, lalu memberikan piala itu kepada murid-murid-Nya seraya berkata:  
Terimalah dan minumlah: Inilah Piala Darah-Ku, Darah perjanjian baru dan kekal, yang ditumpahkan bagimu dan bagi banyak orang demi pengampunan dosa. Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku.
   
(Ketika Imam memperlihatkan Piala dengan mengangkat-Nya, Umat memandang-Nya. Ketika Imam meletakkan Piala dan berlutut, Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat) 
  
AKLAMASI ANAMNESIS
    
I. Oleh karena itu, ya Bapa, sambil merayakan kenangan akan penebusan kami, kami kenangkan Kristus yang telah wafat dan turun ke tempat penantian. Kami mengakui bahwa Ia telah bangkit dan naik ke surga, duduk di sisi kanan-Mu. Sambil mengharapkan kedatangan-Nya dalam kemuliaan, kami mempersembahkan pada-Mu Tubuh dan Darah-Nya: kurban yang berkenan pada-Mu dan membawa keselamatan bagi seluruh dunia. Ya Bapa, sudilah memandang kurban ini yang telah Engkau sediakan sendiri bagi Gereja-Mu. Perkenankanlah agar semua yang ikut menyantap roti yang satu dan minum dari piala yang sama ini dihimpun oleh Roh Kudus menjadi satu tubuh. Semoga dalam Kristus, mereka menjadi kurban yang hidup sebagai pujian bagi kemuliaan-Mu.

I. Ingatlah, ya Bapa, akan semua orang, terutama Paus kami......, Uskup kami......, para uskup di seluruh dunia, para imam dan diakon, serta semua yang Engkau panggil untuk melayani umat-Mu; juga akan semua yang ikut dalam kurban persembahan ini: semua yang hadir di sini, seluruh umat-Mu, dan semua yang mencari Engkau dengan tulus hati. Bagi mereka semua, kurban ini kami persembahkan.

I. Ingatlah juga saudara-saudari kami yang telah berpulang dalam damai Kristus dan semua orang yang meninggal; hanya Engkaulah yang mengenal iman mereka.

I. Bapa yang mahamurah, perkenankanlah kami semua, anak-anak-Mu, mewarisi kebahagiaan surgawi bersama Santa Perawan Maria, Bunda Allah, Santo Yusuf suaminya, bersama para rasul dan semua orang kudus-Mu di dalam kerajaan-Mu. Di sanalah, bersama segala ciptaan-Mu yang bebas dari kuasa dosa dan maut, kami akan memuliakan Dikau dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Sebab melalui Dialah Engkau melimpahkan segala yang baik kepada dunia.

I. Dengan pengantaraan Kristus, bersama Dia dan dalam Dia, bagi-Mu, Allah Bapa yang mahakuasa, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan sepanjang segala masa.
U.Amin.
                 

             (Apabila akhir Doa Syukur Agung ini dinyanyikan Imam, maka "Amin" dinyanyikan umat, lihat TPE hlm 57)
      
C. KOMUNI

BAPA KAMI (PS 404) -berdiri- 
    



I. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa
I+U. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

I. Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala yang jahat dan berilah kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala gangguan sehingga kami dapat hidup dengan tenteram, sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.

DOA DAMAI -berdiri- 
I. Tuhan Yesus Kristus, Engkau bersabda kepada para rasul, "Damai Kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu." Jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah kami supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa.
U. Amin.  

I. Damai Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu.
                  
ANAK DOMBA ALLAH (PS 408) -berdiri- 

    Agnus Dei, qui tollis peccata mundi, miserere nobis.
    Agnus Dei, qui tollis peccata mundi, miserere nobis.
    Agnus Dei, qui tollis peccata mundi, dona nobis pacem.

     
PERSIAPAN KOMUNI -berlutut/berdiri-

Ajakan menyambut Komuni
I. Inilah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya
U. Ya Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
     
KOMUNI                                  
              
LAGU KOMUNI 1  (MB 301) -berlutut-  
  1. Tuhanku, gembalaku, aku dihantar oleh-Nya, di padang rumput menghijau. Refr
  2. Aku dihantar oleh-Nya ke sumber-sumber istirahat, disegarkan-Nya jiwaku. Refr
  3. Biarku lewat jurang kelam, tiada kutakut bencana, Engkau menyertai daku. Refr
Refr. Tuhanku gembalaku, tiada aku kekurangan, tiada aku kekurangan. Tuhanku gembalaku, tiada aku kekurangan. Tuhanku gembalaku, tiada aku kekurangan.
       
LAGU KOMUNI 2 (PS 432) -berlutut-

  1. Pujian kepada-Mu, Tuhan, Kau jadi santapan yang ilahi. Dikaulah tumpuan harapan sumber kes'lamatan yang abadi. refr>
  2. Di tengah kehidupan ini yang sarat susah dan duka lara, Dikaulah kekuatan kami teman setia untuk selamanya. (selesai)
  3. Tinggallah bersama umat-Mu, teguhkan ian, harap, kasihnya; kuatkanlah dengan rahmat-Mu dalam mewujudkan amanat-Mu.
        
SAAT HENING -duduk-
   DOA SESUDAH KOMUNI -berdiri- 
I. Marilah kita berdoa:
I. Ya Allah, Engkau menghendaki agar kami makan dari roti yang satu dan minum dari piala yang sama. Semoga kami yang telah dipersatukan dalam Kristus dapat dengan sukacita menghasilkan buah bagi keselamatan dunia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
U. Amin.

RITUS PENUTUP

BERKAT MERIAH (lih. Ef 1:3-4) -berdiri- 

I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu

I. Semoga Allah memberkati Saudara dengan segala berkat surgawi.
U. Amin.

I. Semoga Allah menjadikan Saudara kudus dan tak bercela di hadapan-Nya.
U. Amin.

I. Semoga Allah melimpahi Saudara dengan kemuliaan-Nya, mengajar Saudara dengan Sabda kebenaran dan Injil keselamatan, dan memenuhi hati Saudara dengan kasih persaudaraan.

I. Semoga Saudara sekalian dilindungi, dibimbing dan diberkati oleh Allah yang mahakuasa: (+) Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U. Amin.

   
PENGUTUSAN

   
I. Saudara sekalian, Perayaan Ekaristi sudah selesai. 
U. Syukur kepada Allah.
I. Marilah pergi, kita diutus!
U. Amin.               
              
PERARAKAN KELUAR (KITA BERHIKMAT, BANGSA BERMARTABAT)


KITA BERHIKMAT, BANGSA BERMARTABAT Lirik Lagu: Kita satu saudara bangsa Indonesia, bila berbeda pendapat kita memohon hikmat; kepada Tuhan Maha Bijaksana, mari mengamalkan Pancasila. Reff: Kita berhikmat, bangsa bermartabat, bersatu bermusyawarah dan mufakat, kita berhikmat, bangsa bermartabat berdamai sejahtera bersama. Coda: Kita berhikmat, bangsa bermartabat.


KATEKESE: PENTINGNYA ATURAN DALAM LITURGI
Dalam suatu diskusi tentang liturgi, khususnya tentang bagaimana berliturgi dengan benar, seringkali saya temui perlawanan dan penolakan untuk berliturgi dengan benar sesuai dengan hukum dan aturan liturgi yang berlaku secara universal. Apabila seseorang diingatkan tentang cara berliturgi yang benar, apabila mereka dikritik karena berliturgi secara keliru (misalnya memasukkan band dalam misa, mengganti homili dengan drama, memasukkan tarian dalam misa, dst), mereka akan cenderung marah dan menyampaikan beberapa respon, yang bisa dirangkum sebagai berikut :

  • Saya ingin memuji dan memuliakan Tuhan. Yang penting kan hati kita, tidak perlu terlalu kaku soal liturgi..toh itu kan buatan manusia. Jangan jadi orang yang fundamentalis…menafsirkan secara ketat aturan liturgi
  • Ah kalian itu mirip seperti orang Farisi yang ketat pada aturan, padahal yang penting bagaimana saya bisa lebih merasakan kehadiran Tuhan, bagaimana saya bisa mengalami Tuhan…
  • Tuhan kan melihat isi hati manusia…
  • Aturan2 liturgi itu gak penting, yang penting itu karya nyata…
  • dst

Lalu bagaimana seharusnya sikap seorang katolik dalam berliturgi?
Paus Benediktus XVI, dalam bukunya “The Spirit of Liturgy”, berkata bahwa hukum fundamental dari liturgi adalah “kami tidak tahu dengan apa kami harus beribadah kepada Allah” (Kel 10 : 26). Perhatikan bahwa pernyataan tersebut menunjukkan bahwa : manusia itu tidak bisa mengetahui dengan pasti, apakah yang dilakukannya sudah sesuai dengan kehendak Allah, kecuali Allah yang telah menyatakannya pada kita.
Pada Perjanjian Lama, ketika Musa sedang berada di Gunung Sinai menunggu Tuhan memberikan dua loh batu yang bertuliskan 10 perintah Allah; dan umat Israel menanti di kaki Gunung Sinai, umat Israel malah melanggar apa yang diperintahkan Allah (bdk Kel 20:3-5 tentang pembuatan patung berhala). Mereka meminta Harun untuk membuat patung lembu emas :
Buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir–kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia
Lalu aku berkata kepada mereka: Siapa yang empunya emas haruslah menanggalkannya. Mereka memberikannya kepadaku dan aku melemparkannya ke dalam api, dan keluarlah anak lembu ini.” – Kel 32: 23
Paus Benediktus XVI (dalam audiensi umum tentang sekolah doa) mengkomentari hal tersebut dengan berkata bahwa umat Israel lelah dengan Allah yang tak kelihatan, sedangkan perantara mereka – Musa – juga tak kelihatan, maka mereka berusaha membuat allah yang dapat dijangkau, allah yang dapat dirasakan kehadiran-Nya oleh manusia. Dan inilah godaan manusia dalam perjalanan imannya : bahwa manusia cenderung untuk membuat gambaran tentang Allah sesuai dengan apa yang mereka inginkan, sesuai dengan rencana mereka. Apa yang dilakukan umat Israel yang membuat lembu emas sebenarnya adalah ini :
Mereka menukar Kemuliaan Allah dengan bangunan sapi jantan yang makan rumput –Mazmur 106:20
Lalu, apa hubungannya dengan liturgi yang dirayakan sesuka hati tanpa menaati aturan yang berlaku?
Ketika seseorang merayakan liturgi tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan Gereja, maka sebenarnya seseorang mulai menyembah allah, yang sebenarnya bukanlah Allah. Mereka ingin menyembah sesuai dengan cara mereka, sesuai dengan keinginan dan perasaan mereka – dan mereka begitu yakin bahwa Allah berkenan dengan cara mereka –  bukan sesuai dengan apa yang Allah kehendaki, bukan sesuai dengan apa yang telah ditentukan Gereja. Tanpa sadar, mereka juga menciptakan gambaran allah yang keliru.
Disini kita melihat adanya pergeseran : liturgi, dimana Allah yang seharusnya menjadi pusat perhatian kita, dibuang begitu saja dan digantikan oleh ego manusia. Allah harus memuaskan perasaan manusia, Allah harus memberikan rasa nyaman, harus menunjukkan kehadiran-Nya seperti yang manusia inginkan, Allah harus memberikan perasaan gembira, semangat dan sukacita.
      
Perhatikan bahwa liturgi yang seenaknya diubah, telah menempatkan manusia sebagai pusat dari liturgi. Liturgi yang tidak dirayakan dengan benar sesuai ketetapan resmi Gereja, berubah menjadi liturgi yang egoistis – hanya ingin memuaskan perasaan manusia semata. Dan Allah diharuskan untuk memuaskan dan memberikan perasaan-perasaan itu.
  
Disinilah aturan-aturan liturgi yang kaku menjadi penting. Aturan-aturan liturgi yang kaku itu menyadarkan kita bahwa liturgi itu bukanlah produk buatan manusia, melainkan liturgi itu berasal dari Allah, diteruskan dan dilestarikan oleh Gereja, dan hanya Gereja dengan otoritas yang berasal dari Allah yang mengetahui dengan pasti bagaimana cara menyembah dan memuliakan Allah secara benar. Disini liturgi memiliki sifat keterberian yang berasal dari Allah, karena pada dasarnya manusia tidak tahu dengan apa mereka harus beribadah kepada Allah. Oleh karena itu, Allah menyatakan, memberikan cara-cara yang Ia kehendaki kepada manusia sebagai cara yang paling tepat untuk beribadah kepada-Nya. Mungkin nanti saya akan menjelaskan panjang lebar tentang bagian ini secara terpisah.
  
Aturan dalam liturgi, mengajarkan kita untuk menjadi rendah hati : mengakui bahwa kita tidak tahu dengan cara seperti apa kita harus beribadah dan menyembah Allah. Oleh karena itu, kita harus percaya bahwa Gereja lah yang lebih mengetahui cara menyembah Allah yang tepat.
Aturan dalam liturgi, mencegah liturgi menjadi sesuatu yang egoistis : berpusat pada manusia dan bukan berpusat pada Allah. Aturan liturgi mencegah manusia untuk menyembah allah yang palsu, allah ciptaan manusia yang dibuat untuk memuaskan perasaan-perasaan manusia.
Aturan dalam liturgi, mendorong kita untuk taat dan setia terhadap apa yang telah ditetapkan oleh Gereja. Setia kepada Gereja, berarti juga setiap kepada Yesus, karena Yesus dan Gereja adalah satu dan tak terpisahkan.
Aturan dalam liturgi menjamin adanya kebebasan, kebebasan yang tunduk kepada kebenaran. “Ketika setiap manusia hidup tanpa hukum, manusia hidup tanpa kebebasan”. Ini pernyataan Paus Benediktus XVI yang saya kutip di bagian paling atas artikel ini. Hukum dan aturan, khususnya dalam liturgi, memberi tahu kita tentang kebenaran dalam tata cara menyembah Allah. Tanpa adanya hukum dan aturan, bukan kebebasan yang terjadi, melainkan kekacauan, karena setiap orang akan bisa memaksakan apa yang ia inginkan sesuka hatinya.
    

Oleh karena itu, berliturgilah dengan cara yang telah ditetapkan Gereja – karena cinta dan ketaatan kepada Allah juga diperlihatkan dengan ketaatan dan kesetiaan dalam berliturgi sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.