- Beranda
- Info
- Berita Kalvari (BEKAL)
- Alkitab SABDA
- Biduk KAJ
- Berkhat Santo Yusuf (BKSY)
- Bimbingan Katolik
- Pendaftaran Berkhat Santo Yusuf - online ACA
- Hidup Katolik
- Katakombe
- Media Bina Iman Katolik (YESAYA)
- Komisi Kerasulan Keluarga (KomKK)
- Keuskupan Agung Jakarta / KAJ
- Pena Katolik
- Kitab Suci Online
- Kantor Waligereja Indonesia
- Mirifica
- Sesawi
- Societas Verbi Divini (SVD)
- Toko Bina Media
- Toko Buku Gramedia
- Toko Dioma Media
- Toko Kanisius Media
- Toko Obor
- Panitia Natal 2019 - Wilayah 4
- Panitia Paskah 2024 - Wilayah 4
- .
06 Juli 2025
05 Juli 2025
Bulan Kitab Suci Nasional 2025
Logo Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) 2025
“Allah Sumber Pembaruan Relasi dalam Hidup.”
Fokus utama tema ini adalah ajakan mendalam kepada umat beriman untuk mengalami pembaruan relasi secara menyeluruh dengan diri sendiri, dengan sesama, dalam keluarga, dan terutama dengan Allah berdasarkan Sabda-Nya.
Gunung yang membentuk dua tangan saling menggenggam menjadi simbol kuat relasi yang diperbarui dalam terang iman. Kedua tangan ini juga menghadirkan sosok nabi Zakharia dan Maleakhi sebagai suara kenabian yang meneguhkan pertobatan dan kesetiaan kepada Allah.
Pintu bersalib yang menjadi pusat logo menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah jalan utama dan pintu keselamatan, di mana segala relasi mencapai kepenuhannya. Dua sosok manusia di hadapan salib melambangkan dinamika pertobatan sejati: penyesalan atas dosa dan sikap kembali kepada Allah.
Awan dan api melambangkan penyertaan Allah yang setia, sebagaimana Ia membimbing bangsa Israel di padang gurun. Allah yang Maharahim tidak lelah memperbarui relasi-Nya dengan umat, bahkan ketika manusia jatuh dalam ketidaksetiaan.
Semua unsur ini berpuncak pada sabda Tuhan dalam Zakharia 1:3: “Kembalilah kepada-Ku, maka Aku pun akan kembali kepadamu.” Ayat ini menegaskan bahwa relasi yang sejati bersifat timbal balik dan lahir dari inisiatif Allah yang menantikan tanggapan aktif manusia.
Dengan demikian, fokus BKSN 2025 bukan sekadar membaca Kitab Suci, tetapi sungguh menghidupi Sabda Allah yang memperbarui seluruh dimensi hidup kita pribadi, sosial, keluarga, dan iman. Kita diajak untuk membuka hati, bertobat, dan membangun kembali relasi yang mendalam dengan Allah sebagai sumber kasih dan pembaruan sejati.
Langganan:
Postingan (Atom)