Selamat Datang di Blog Paroki Lubang Buaya Gereja Kalvari dan Gereja Sta. Catharina - Jakarta Timur
Dekanat Bekasi - Keuskupan Agung Jakarta

07 Februari 2018

Sabtu-Minggu, 10-11 Februari 2018 = HARI MINGGU BIASA VI


HARI MINGGU BIASA VI 
Sabtu-Minggu, 10-11 Februari 2018

RITUS PEMBUKA

PERARAKAN MASUK 
  
LAGU PEMBUKA (PS 647) -berdiri-

  1. Tuhan, Engkaulah gunung batuku, aku berdoa; jikalau Dikau tidak mendengar, aku binasa; janganlah tega hamba-Mu lenyap. (Ulangan)
  2. Dengar keluhan dan seruanku, jangan membisu. Kepada-Mu, kuangkat tanganku. Lihat, Allahku, janganlah Kautegakan diriku. (Ulangan)
  3. Terhadap orang fasik dan sesat, bebaskan aku. Terhadap orang jahat hidupnya, lindungi aku; tunjukkan keadilan padaku. (Ulangan) 
  4. Percaya aku akan kuasa-Mu, s'lamatkan aku; belaskasih-Mu aku harapkan, tolonglah aku; luruskan dan kuatkan hidupku. (Ulangan)
  5. Seruanku telah Engkau dengar, agunglah Dikau; Engkau naungan dan perisaiku, amanlah aku. Kepada-Mu percaya hatiku. (Ulangan) 
  6. Bersukaria kini hatiku, kar'na Kau bantu. Kau tuntun aku pada jalan-Mu dalam rahmat-Mu. Dengan nyanyian aku bersyukur. (Ulangan) 
    
Ulangan: Tuhan kekuatanku, 'ku percaya pada-Mu. 
               
TANDA SALIB DAN SALAM -berdiri- 
I. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin
I. Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus bersamamu
U. Dan bersama rohmu

PENGANTAR  -berdiri- 
    
SERUAN TOBAT  -berdiri- 

I. Saudara-saudari, marilah mengakui bahwa kita telah berdosa supaya layak merayakan peristiwa penyelamatan ini.

I+U. Saya mengaku kepada Allah yang mahakuasa dan kepada Saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus, dan kepada Saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah Tuhan kita.
  
I. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, - mengampuni dosa kita, - dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U. Amin. 
       
TUHAN KASIHANILAH KAMI (PS 349) -berdiri-
   
MADAH KEMULIAAN (PS 350)  -berdiri- 
   
K. Kemuliaan kepada Allah di surga
U. dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
K. Kami memuji Dikau
U. Kami meluhurkan Dikau
K. Kami menyembah Dikau
U. Kami memuliakan Dikau
K. Kami bersyukur kepada-Mu, kar'na kemuliaan-Mu yang besar.
U. Ya Tuhan Allah, Raja surgawi, Allah Bapa yang mahakuasa
K. Ya Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal,
U. Ya Tuhan Allah, Anak domba Allah, Putra Bapa.
K. Engkau yang menghapus dosa dunia
U. Kasihanilah kami
K. Engkau yang menghapus dosa dunia
U. Kabulkanlah doa kami
K. Engkau yang duduk di sisi Bapa,
U. Kasihanilah kami.
K. Kar'na hanya Engkaulah Kudus.
U. Hanya Engkaulah Tuhan
K. Hanya Engkaulah mahatinggi, ya Yesus Kristus
U. Bersama dengan Roh Kudus dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.   
          
DOA PEMBUKA  -berdiri- 
I. Marilah kita berdoa:
(hening sejenak)


I. Allah Bapa kami, kami bersyukur karena melalui Putra-Mu, Yesus Kristus, Engkau telah mengangkat martabat orang-orang yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan menderita. Semoga teladan hidup-Nya menggerakkan kami untuk melakukan hal yang sama sehingga karya penyelamatan-Mu sungguh menjadi nyata dalam diri kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
U. Amin.

LITURGI SABDA

BACAAN I (Im 13:1-2.44-46) -duduk- 
         
"Orang yang sakit kusta harus tinggal terasing di luar perkemahan."
                  
L. Bacaan dari Kitab Imamat:
                                                             
Tuhan Allah berfirman kepada Musa dan Harun, "Apabila pada kulit badan seseorang ada bengkak atau bintil-bintil atau panau, yang mungkin menjadi penyakit kusta pada kulitnya, ia harus dibawa kepada Imam Harun, atau kepada salah seorang dari anak-anaknya, yang adalah imam. Karena orang itu sakit kusta, maka ia najis, dan imam harus menyatakan dia najis, karena penyakit yang di kepalanya itu. Orang yang sakit kusta harus berpakaian cabik-cabik, dan rambutnya terurai. Ia harus menutupi mukanya sambil berseru-seru: Najis! Najis! Selama ia kena penyakit itu, ia tetap najis; memang ia najis; ia harus tinggal terasing, di luar perkemahanlah tempat kediamannya."         
L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


MAZMUR TANGGAPAN (PS 847; Mzm 32:1-2.5.11)
Ulangan:   Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa. 
Mazmur:
  1. Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni, dan dosa-dosanya ditutupi. Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!
  2. Dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, "Aku akan menghadap Tuhan, dan mengakui segala pelanggaranku." Maka Engkau mengampuni kesalahanku.
  3. Bersukacitalah dalam Tuhan! Bersorak-sorailah, hai orang-orang benar; bersorak-gembiralah, hai orang-orang jujur!                            
BACAAN II   (1Kor 10:31-11:1) -duduk-
          
"Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus."
                   
L. Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:
                                                                      
Saudara-saudara, jika engkau makan atau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu demi kemuliaan Allah. Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani maupun Jemaat Allah. Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.
                          
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
         
BAIT PENGANTAR INJIL (PS 953) -berdiri- 

Ulangan. Alleluya, alleluya.
Ayat. Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita dan Allah telah melawat umat-Nya.


BACAAN INJIL (Mk 1:40-45) -berdiri-
       
   "Orang kusta lenyap penyakitnya dan menjadi tahir."
                
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
U. Dimuliakanlah Tuhan.

I. Sekali peristiwa, seorang sakit kusta datang kepada Yesus. Sambil berlutut di hadapan Yesus, ia mohon bantuan-Nya, katanya, "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku." Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata kepadanya, "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. Segera Yesus menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras, kata-Nya, "Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka." Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya ke mana-mana sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Yesus tinggal di luar kota di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.

HOMILI
 -duduk- 

AKU PERCAYA

(Umat berdiri, kata-kata yang dicetak miring diucapkan sambil membungkuk)


I + U. Aku percaya akan satu Allah,
Bapa yang mahakuasa,
pencipta langit dan bumi,
dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan;
dan akan satu Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah yang tunggal.
Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad,
Allah dari Allah,
Terang dari Terang,
Allah benar dari Allah benar.
Ia dilahirkan, bukan dijadikan,
sehakikat dengan Bapa;
segala sesuatu dijadikan oleh-Nya.
Ia turun dari surga untuk kita manusia
dan untuk keselamatan kita.
Ia dikandung dari Roh Kudus,
Dilahirkan oleh Perawan Maria, dan menjadi manusia.

Ia pun disalibkan untuk kita, waktu Pontius Pilatus;
Ia menderita sampai wafat dan dimakamkan.
Pada hari ketiga Ia bangkit menurut Kitab Suci.
Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa.
Ia akan kembali dengan mulia,
mengadili orang yang hidup dan yang mati;
kerajaan-Nya takkan berakhir.
aku percaya akan Roh Kudus,
Ia Tuhan yang menghidupkan;
Ia berasal dari Bapa dan Putra,
yang serta Bapa dan Putra,
disembah dan dimuliakan;
Ia bersabda dengan perantaraan para nabi.
aku percaya akan Gereja
yang satu, kudus, katolik dan apostolik.
aku mengakui satu pembaptisan
akan penghapusan dosa.
aku menantikan kebangkitan orang mati
dan hidup di akhirat. Amin.
  
DOA UMAT  -berdiri- 
      
I. Oleh karena Kristus kita mengenal Allah Bapa yang berbelas kasih kepada umat-Nya yang menderita. Maka, marilah kita memanjatkan doa kepada-Nya: 
       
L.  Bagi  Bapa Suci, para Uskup dan para Imam: Semoga Allah Bapa memberkati Bapa Suci, para Uskup, dan para Imam, agar selalu memberi teladan keprihatinan terhadap yang terpencil, yang sakit dan dikucilkan dari masyarakat. Marilah kita mohon, ….
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu. 
       
L. Bagi para pejabat pemerintahan: Semoga Allah Bapa membimbing para pejabat pemerintahan sehingga mereka dapat melaksanakan tugas pelayanannya dengan penuh tanggung jawab demi keamanan dan kesejahteraan masyarakat. Marilah kita mohon.
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
   
L. Bagi para penderita sakit: Semoga Allah Bapa menghibur dan menemani para penderita sakit sehingga mereka tidak merasa disendirikan serta dibuang, namun tetap berjuang memberi kesaksian cinta Tuhan di dalam penderitaan sakitnya. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu. 
           
L. Bagi kita sendiri: Semoga Allah Bapa menggerakkan hati kita agar jangan hanya memuji dan memuliakan nama Tuhan di dalam gereja tetapi juga meluhurkan Tuhan melalui pengabdian tulus demi keselamatan manusia. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
    
I. Allah Bapa, dengarkanlah doa-doa kami. Teguhkanlah iman kami agar kami semakin percaya akan kekuatan cinta kasih yang mengalir dari diri-Mu sendiri. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. 
U. Amin.     
   
LITURGI EKARISTI

A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN

LAGU PERSIAPAN PERSEMBAHAN (PS 327) -duduk-


Ulangan. Hatiku gembira, alleluya, saat 'ku diajak ke rumah Tuhan.
  1. Sekarang 'ku berdiri, alleluya, di pintu gerbangmu, Yerusalem. 
  2. Yerusalem, kau kota megah kuat dan sentosa, alleluya, tempat segala bangsa datang bersyukur. 
  3. Semoga kesejahteraan ada padamu, Yerusalem, alleluya, karena Allah tinggal dalam dikau.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

I. Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa.
U. Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.
I.  Ya Allah, semoga persembahan roti dan anggur ini, Engkau berkenan membersihkan dan menyembuhkan kami dari segala dosa. Baruilah hidup kami berkat karya penebusan Putra-Mu, Yesus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. 
U. Amin.
     
B. DOA SYUKUR AGUNG
  
PREFASI  (Prefasi VI Minggu Biasa - Jaminan Paskah Abadi) -berdiri- 
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan
U. Sudah kami arahkan
I. Marilah bersyukur kepada Tuhan, Allah kita
U. Sudah layak dan sepantasnya. 
I. Sungguh layak dan sepantasnya, ya Bapa yang kudus, Allah yang kekal dan kuasa, bahwa di mana pun juga kami senantiasa bersyukur kepada-Mu. Sebab Engkau mahabaik terhadap kami, Engkau telah menciptakan dan menopang kami, sehingga hanya dalam Dikau kami dapat hidup dan berkembang; perhatian dan kasih sayang-Mu kami alami setiap hari; bahkan kami telah menerima jaminan hidup abadi oleh karena Roh-Mu, yang membangkitkan Yesus dari alam maut. Dan Roh itu Engkau curahkan ke dalam hati kami untuk melestarikan karya penyelamatan-Mu dalam diri kami. Dari sebab itu, kami bersyukur kepada-Mu dan bersama para malaikat kami mewartakan kekuasaan-Mu sambil bernyanyi:  

KUDUS (PS 391)  (umat berdiri) 
          
Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah segala kuasa. Surga dan bumi, penuh kemuliaan-Mu. Terpujilah Engkau di surga. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan, dalam nama Tuhan. Terpujilah Engkau di surga. 
                           
DOA SYUKUR AGUNG III -berlutut/berdiri-
I. Sungguh kuduslah Engkau, ya Bapa. Segala ciptaan patut memuji Engkau. Sebab, dengan pengantaraan Putra-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus, dan dengan daya kekuatan Roh Kudus, Engkau menghidupkan dan menguduskan segala sesuatu. Tak henti-hentinya Engkau menghimpun umat-Mu sehingga dari terbitnya matahari sampai terbenamnya di seluruh bumi dipersembahkan kurban yang murni untuk memuliakan nama-Mu.

Maka kami mohon, ya Bapa, sudilah menguduskan persembahan ini dengan Roh-Mu agar bagi kami menjadi Tubuh dan (+) Darah Putra-Mu terkasih, Tuhan kami, Yesus Kristus, yang menghendaki kami merayakan misteri ini.

Sebab pada malam Ia dikhianati, Yesus mengambil roti. Ia mengucap syukur dan memuji Dikau, memecah-mecahkan roti itu, dan memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata:

Terimalah dan makanlah: Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu  

(Ketika Imam memperlihatkan Hosti Suci dengan mengangkatnya, Umat memandangnya. Ketika Imam meletakkan Hosti Suci dan berlutut, Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat). 
     
Demikian pula, sesudah perjamuan, Yesus mengambil piala. Sekali lagi Ia mengucap syukur dan memuji Dikau lalu memberikan piala itu kepada murid-murid-Nya seraya berkata:

Terimalah dan minumlah: Inilah piala Darah-Ku, Darah perjanjian baru dan kekal, yang ditumpahkan bagimu dan bagi banyak orang demi pengampunan dosa. Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku.  
  
(Ketika Imam memperlihatkan Piala dengan mengangkatnya, Umat memandangnya. Ketika Imam meletakkan Piala dan berlutut, Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat).

AKLAMASI ANAMNESIS

  

I. Bapa, kami mengenangkan sengsara Putra-Mu yang menyelamatkan, kebangkitan-Nya yang mengagumkan, dan kenaikan-Nya ke surga. Sambil mengharapkan kedatangan-Nya kembali dengan penuh syukur kami mempersembahkan kepada-Mu kurban yang hidup dan kudus ini. Kami mohon, pandanglah persembahan Gereja-Mu ini dan indahkanlah kurban yang telah mendamaikan kami dengan Dikau.

I. Kuatkanlah kami dengan Tubuh dan Darah-Nya, penuhilah kami dengan Roh Kudus-Nya, agar kami sehati dan sejiwa dalam Kristus. Semoga kami disempurnakan oleh-Nya menjadi suatu persembahan abadi bagi-Mu agar kami pantas mewarisi kebahagiaan surgawi bersama dengan pilihan-Mu, terutama bersama Santa Perawan Maria, Bunda Allah, Santo Yusuf suaminya, para rasul-Mu yang kudus dan para martir-Mu yang jaya, dan bersama (Santo/a... serta) semua orang kudus yang selalu mendampingi dan menolong kami.

I. Ya Bapa, semoga berkat kurban yang mendamaikan ini, damai sejahtera dan keselamatan semakin dirasakan di seluruh dunia.

I. Kuatkanlah iman dan cinta kasih Gereja-Mu yang kini masih berziarah di bumi ini bersama hamba-Mu, Paus kami ...., Uskup kami...., serta semua uskup, para imam, diakon, serta semua pelayan umat, dan seluruh umat kesayangan-mu.

I. Dengarkanlah doa-doa umat-Mu yang Engkau perkenankan berhimpun di sini. Demi kerahiman dan kasih setia-Mu, ya Bapa, persatukanlah semua anak-Mu di manapun mereka berada.

I. Terimalah dengan rela ke dalam kerajaan-Mu: saudara-saudari kami dan semua orang yang berkenan pada-Mu, yang telah beralih dari dunia ini.

I. Kami berharap agar bersama mereka kami pun menikmati kemuliaan-Mu selama-lamanya dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Sebab melalui Dialah Engkau melimpahkan segala yang baik kepada dunia.

I. Dengan pengantaraan Kristus, bersama Dia dan dalam Dia, bagi-Mu, Allah Bapa yang mahakuasa, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan sepanjang segala masa.
U. Amin.
     (Apabila akhir Doa Syukur Agung ini dinyanyikan Imam, maka "Amin" dinyanyikan umat, lihat TPE hlm 57)
   
   
C. KOMUNI

BAPA KAMI (PS 402) (umat berdiri)

I. Saudara-saudari, kita telah menerima Roh Kudus yang menjadikan kita anak-anak Allah. Maka dengan kuasa Roh Kudus itu, kita berani berdoa: 

I+U. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
         
I. Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala yang jahat dan berilah kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala gangguan sehingga kami dapat hidup dengan tenteram, sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.
      
DOA DAMAI  

I. Tuhan Yesus Kristus bersabda kepada para rasul, "Damai Kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu." Jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah kami supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab Engkaulah yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
U. Amin.  
I. Damai Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu.  


ANAK DOMBA ALLAH (PS 412) 
  
PERSIAPAN KOMUNI
Ajakan menyambut Komuni
I. Inilah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya
U. Ya Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.

KOMUNI   

-----------------------------------------------------------------------------------
MOHON PERHATIAN
UNTUK KOOR: Penerimaan Komuni adalah peristiwa yang amat penting di dalam Perayaan Ekaristi. Koor hendaknya memilih lagu yang mendukung suasana tersebut dan dihindari pemilihan lagu pengiring yang justru mengundang decak kagum umat, yang jika tidak hati-hati bisa mengalihkan perhatian umat dari persatuan dengan Tuhan.

UNTUK UMAT: Sebagai ungkapan terima kasih kepada petugas liturgi, tepuk tangan hanya diberikansebelum berkat penutup, dan dipimpin langsung oleh Imam yang memimpin perayaan Ekaristi. 

-----------------------------------------------------------------------------------
Nyanyian Komuni yang tecantum di sini sudah memenuhi syarat untuk digunakan selama Komuni

  
LAGU KOMUNI 1  (PS 546)   -berlutut-
  1. Yesus berkeliling di Galilea; banyak orang mengikuti Dia
  2. Di rumah ibadat Ia mengajar, banyak orang mendengarkan Dia. 
  3. Ia melenyapkan banyak penyakit, yang berjangkit di tengah bangsa-Nya.
  4. Orang kusta minta disembuhkan-Nya lalu Yesus mengulurkan tangan.
  5. Yesus firman-Mu sungguhlah keramat, orang kusta lalu jadi tahir. 
Ulangan: 
Yesus, Kaulah Almasih, kini kami datang pada-Mu.       
MADAH PUJIAN (PS 676) -duduk- 
  1. Hai umat, pujilah Tuhan, alleluya! Pujilah nama Tuhan, alleluya! masyhurkan nama Tuhan, alleluya, alleluya!
  2. Sejak fajar sampai petang, alleluya, kini dan s'lamanya, alleluya, terpujilah nama Tuhan, alleluya, alleluya! 
  3. Besarlah kemuliaan-Nya, alleluya, mengatasi ciptaan-Nya, alleluya, tak ada yang menyamai Tuhan, alleluya, alleluya! 
  4. Dari surga takhta-Nya, alleluya, yang hina dan papa ditolong-Nya, alleluya, alleluya!
  5. Si miskin diangkat-Nya, alleluya, serta didudukkan-Nya, alleluya, setara dengan bangsawannya, alleluya, alleluya! 
  6. Bernyanyilah bagi Tuhan, alleluya! Puji syukur bagi-Nya, alleluya, untuk selamanya. Amin, alleluya, alleluya.
             
DOA SESUDAH KOMUNI -berdiri- 
I. Marilah kita berdoa:
I. Allah Bapa Yang Mahapenyayang, kami bersyukur atas uluran tangan Putra-Mu yang menyembuhkan dan membersihkan kami dari segala noda dosa. Semoga kami pun semakin rajin menyucikan diri kami demi terciptanya keharmonisan hubungan kami dengan Dikau dan sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. 
U. Amin.
  
RITUS PENUTUP

PENGUMUMAN

BERKAT  -berdiri- 
I. Tuhan bersamamu

U. Dan bersama rohmu 
I. Semoga Saudara sekalian dilindungi, dibimbing dan diberkati oleh Allah yang mahakuasa: (+) Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U. Amin.

PENGUTUSAN

I. Saudara sekalian, Perayaan Ekaristi sudah selesai. Marilah pergi! Kita diutus. 
U. Syukur kepada Allah.  
    
PERARAKAN KELUAR  (PS 672) -berdiri-
K. Hai makhluk semua pujilah Tuhan kita.
U. Alleluya, alleluya, alleluya.
K. Pujilah keagungan-Nya.
U. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
K. Alleluya bergaung di seluruh dunia. Soraklah: Alleluya.
U. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.

K.  Nyanyikan bersama dengan iringan suling:
U. Alleluya, alleluya, alleluya.
K. Pujilah kekuatan-Nya
U. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
K. Alleluya bergaung nan merdu suaranya. Soraklah: Alleluya
U. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya. 

   
***


Mengacu Statuta Keuskupan Regio Jawa 1995 pasal 136 peraturannya ditetapkan sebagai berikut:
  1. Hari Puasa tahun 2018 ini dilangsungkan pada hari Rabu Abu tanggal 14 Februari 2018, dan Jumat Agung tanggal 30 Maret 2018. Hari Pantang dilangsungkan pada hari Rabu Abu dan tujuh Jumat selama masa Prapaskah sampai dengan Jumat Agung.
  2. Yang wajib berpuasa ialah semua orang Katolik yang berumur 18 tahun sampai awal tahun ke-60. Yang wajib berpantang ialah semua orang Katolik yang berumur genap 14 tahun ke atas.
  3. Puasa dalam arti yuridis, berarti makan kenyang hanya sekali sehari. Pantang dalam arti yuridis, berarti memilih tidak makan daging atau ikan atau garam, atau tidak jajan atau merokok. Karena peraturan puasa dan pantang cukup ringan, maka kami anjurkan, agar secara pribadi atau bersama-sama, misalnya oleh seluruh keluarga, atau seluruh lingkungan, atau seluruh wilayah, ditetapkan cara puasa dan pantang lebih berat, yang dirasakan lebih sesuai dengan semangat tobat dan matiraga yang ingin dinyatakan. Tentu saja ketetapan yang dibuat sendiri tidak mengikat dengan sanksi dosa.
  4. Hendaknya juga diusahakan agar setiap orang beriman kristiani baik secara pribadi maupun bersama-sama mengusahakan pembaharuan hidup rohani, misalnya dengan rekoleksi, retret, latihan rohani, ibadat jalan salib, meditasi, dan sebagainya.
  5. Salah satu ungkapan tobat bersama dalam masa Prapaska ialah Aksi Puasa Pembangunan atau APP, yang diharapkan mempunyai nilai dan dampak pembaharuan pribadi, serta mempunyai nilai dan dampak peningkatan solidaritas pada tingkat paroki, keuskupan dan nasional. 

KATEKESE LITURGI MENYAMBUT MASA PRAPASKAH
  1. "Paralel dengan masa ini, suasana tobat juga dibangun dalam ruang ibadat. Seluruh dekorasi dan suasana diusahakan untuk membantu umat semakin menghayati nilai-nilai Prapaskah. “Dalam Masa Prapaskah tidak diperkenankan menghias altar dengan bunga; bunyi alat-alat musik diperkenankan hanya untuk mengiringi nyanyian…” kecuali pada Minggu Laetare (Minggu Prapaskah IV), hari raya dan pesta yang terjadi pada masa ini." [Hari Raya St. Yusuf 19 Maret 2018 dan Hari Raya Kabar Sukacita 24 Maret 2018] (Surat Edaran Perayaan Paskah dan Persiapannya -- PPP 17; PUMR, 305)
  2. Hari-hari Minggu dalam Masa Prapaskah harus diutamakan di atas semua Hari Raya Tuhan, dan semua Hari Raya yang jatuh pada salah satu dari Minggu-minggu ini, dipindah ke hari Sabtu sebelumnya. Hari-hari biasa Masa Tobat Prapaskah harus diutamakan di atas hari peringatan wajib. (Surat Edaran Perayaan Paskah dan Persiapannya No. 11, Kongregasi Ibadat Ilahi, 1988) "Sejak awal Masa Prapaskah sampai Malam Paskah, “Alleluya” tidak dipakai dalam semua ibadat; juga pada hari raya dan pesta yang ada dalam Masa Prapaskah." (PPP 18).
  3. Selama masa Prapaskah, apabila akan melangsungkan perkawinan hendaknya memperhatikan masa tobat. Dalam keadaan terpaksa seyogyanya pesta dan keramaian ditunda.

02 Februari 2018

Sabtu-Minggu, 3 - 4 Februari 2018 == HARI MINGGU BIASA V



RITUS PEMBUKA

PERARAKAN MASUK 
  
LAGU PEMBUKA (PS 322) -berdiri-
Ulangan: Saudara, mari semua, hadaplah altar Tuhan kita. Sambut Tubuh dan Darah dari Putra Allah. Allelu, allelu, allelu, alleluya.
Ayat.
  1. Kita adalah satu, ingin hidup yang baru, satu budi dan hati dalam Roh ilahi.
  2. Satu dalam sabda-Nya: Kasihi sesamamu! Dalam suka dan duka kita satu padu. 
  3. Satukanlah dunia, jadikan keluarga dalam cinta yang mesra agar bahagia.
               
TANDA SALIB DAN SALAM -berdiri- 
I. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin
I. Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus bersamamu
U. Dan bersama rohmu

PENGANTAR  -berdiri- 
    
SERUAN TOBAT (PS 349) -berdiri- 
I. Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah menyembuhkan orang-orang sakit dan menjadi harapan mereka yang menderita. 
K. Tuhan, kasihanilah kami.
U. Tuhan, kasihanilah kami.
I. Engkau sendiri telah mengalami penderitaan hebat untuk menyelamatkan semua orang. 
K. Kristus, kasihanilah kami.
U. Kristus, kasihanilah kami.
I. Engkau telah memaklumkan Kabar Gembira tanpa mengenal lelah, bahwa Bapa di surga selalu menantikan umat kesayangan-Nya.
K. Tuhan, kasihanilah kami.
U. Tuhan, kasihanilah kami. 

  
I. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal
U. Amin.
       
MADAH KEMULIAAN (PS 350)  -berdiri- 
   
K. Kemuliaan kepada Allah di surga
U. dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
K. Kami memuji Dikau
U. Kami meluhurkan Dikau
K. Kami menyembah Dikau
U. Kami memuliakan Dikau
K. Kami bersyukur kepada-Mu, kar'na kemuliaan-Mu yang besar.
U. Ya Tuhan Allah, Raja surgawi, Allah Bapa yang mahakuasa
K. Ya Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal,
U. Ya Tuhan Allah, Anak domba Allah, Putra Bapa.
K. Engkau yang menghapus dosa dunia
U. Kasihanilah kami
K. Engkau yang menghapus dosa dunia
U. Kabulkanlah doa kami
K. Engkau yang duduk di sisi Bapa,
U. Kasihanilah kami.
K. Kar'na hanya Engkaulah Kudus.
U. Hanya Engkaulah Tuhan
K. Hanya Engkaulah mahatinggi, ya Yesus Kristus
U. Bersama dengan Roh Kudus dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.   
          
DOA PEMBUKA  -berdiri- 
I. Marilah kita berdoa:
(hening sejenak)

I. Ya Allah, peliharalah senantiasa keluarga-Mu dengan kasih sayang. Karena hanya rahmat-Mu yang menjadi dasar harapan dan andalan kami, maka jagailah kami selalu dalam perlindungan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
U. Amin.

LITURGI SABDA



BACAAN I (Ayb 7:1-4.6-7) -duduk- 
         
"Aku dicekam kegelisahan sampai dini hari."
                  
L. Bacaan dari Kitab Ayub:
                                                         
Di dalam keprihatinannya Ayub berbicara kepada sahabatnya, "Bukankah manusia harus bergumul di bumi, dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan? Seperti seorang budak yang merindukan naungan, seperti orang upahan yang menanti-nantikan upahnya, demikianlah aku diberi bulan-bulan yang sia-sia, dan kepadaku ditentukan malam-malam penuh kesusahan. Bila aku pergi tidur, maka yang kupikirkan 'Bilakah aku akan bangun'. Tetapi malam merentang panjang, dan aku dicekam oleh kegelisahan sampai dinihari. Hari-hariku berlalu lebih cepat dari pada torak, dan berakhir tanpa harapan. Ingatlah, bahwa hidupku hanya hembusan nafas. Mataku tidak akan lagi melihat yang baik.
         
L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN (PS 817; Mzm 147:1-2.3-4.5-6)
Ulangan:  Tuhan menyembuhkan orang yang patah hati. 
Mazmur:
  1. Sungguh, bermazmur bagi Allah kita itu baik, bahkan indah, dan layaklah memuji-muji Dia. Tuhan membangun Yerusalem, Ia menghimpun orang-orang Israel yang tercerai-berai.
  2. Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka; Ia menentukan jumlah bintang-bintang, masing-masing dipanggil dengan menyebut namanya.
  3. Besarlah Tuhan kita dan berlimpahlah kekuatan-Nya, kebijaksanaan-Nya tidak terhingga. Tuhan menegakkan kembali orang-orang yang tertindas, tetapi orang-orang fasik direndahkan-Nya ke tanah.
                         
BACAAN II  (1Kor 9:16-19.22-23) -duduk-
          
"Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil."
                  
L. Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:
                                                                     
Saudara-saudara, memberitakan Injil bukanlah suatu alasan bagiku untuk memegahkan diri. Sebab hal itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil. Andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, maka pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku. Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil. Sebab sekalipun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku dapat memenangkan sebanyak mungkin orang. Bagi orang-orang lemah aku menjadi seperti orang lemah supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku menjadi segala-galanya, supaya sedapat mungkin aku memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala-galanya itu aku lakukan demi Injil, agar aku mendapat bagian di dalamnya.
                          
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
        
BAIT PENGANTAR INJIL (PS 958) -berdiri- 
Ulangan. Alleluya, alleluya, alleluya 
Ayat. Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.
   
BACAAN INJIL (Mk 1:29-39) -berdiri-
     
"Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit."
                  
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
U. Dimuliakanlah Tuhan.
I. Sekeluarnya dari rumah ibadat di Kapernaum, Yesus dengan Yakobus dan Yohanes, pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Yesus pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Yesus membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Yesus menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit, dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Keesokan harinya, waktu hari masih gelap, Yesus bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia. Waktu menemukan Yesus, mereka berkata, "Semua orang mencari Engkau." Jawab Yesus, "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana pun Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang." Lalu pergilah Yesus ke seluruh Galilea, memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.

HOMILI -duduk- 

AKU PERCAYA

(Umat berdiri, kata-kata yang dicetak miring diucapkan sambil membungkuk)

I + U. Aku percaya akan satu Allah,
Bapa yang mahakuasa,
pencipta langit dan bumi,
dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan;
dan akan satu Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah yang tunggal.
Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad,
Allah dari Allah,
Terang dari Terang,
Allah benar dari Allah benar.
Ia dilahirkan, bukan dijadikan,
sehakikat dengan Bapa;
segala sesuatu dijadikan oleh-Nya.
Ia turun dari surga untuk kita manusia
dan untuk keselamatan kita.
Ia dikandung dari Roh Kudus,
Dilahirkan oleh Perawan Maria, dan menjadi manusia.
Ia pun disalibkan untuk kita, waktu Pontius Pilatus;
Ia menderita sampai wafat dan dimakamkan.
Pada hari ketiga Ia bangkit menurut Kitab Suci.
Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa.
Ia akan kembali dengan mulia,
mengadili orang yang hidup dan yang mati;
kerajaan-Nya takkan berakhir.
aku percaya akan Roh Kudus,
Ia Tuhan yang menghidupkan;
Ia berasal dari Bapa dan Putra,
yang serta Bapa dan Putra,
disembah dan dimuliakan;
Ia bersabda dengan perantaraan para nabi.
aku percaya akan Gereja
yang satu, kudus, katolik dan apostolik.
aku mengakui satu pembaptisan
akan penghapusan dosa.
aku menantikan kebangkitan orang mati
dan hidup di akhirat. Amin.
  
DOA UMAT  -berdiri- 
   
I. Kristus datang ke dunia untuk mewartakan Kerajaan Allah dmei keselamatan kita. Menyadari kebaikan hati Allah yang telah berkenan memanggil kita untuk tinggal dalam Kerajaan-Nya, marilah kita panjatkan doa-doa kepada Allah Bapa kita: 
       
L.  Bagi Bapa Suci, para Uskup, para Imam, Misionaris, dan Rasul awam: Semoga Bapa meneguhkan iman Bapa Suci, para Uskup, para Imam, Misionaris dan Rasul awam agar mereka selalu bersedia meninggalkan segala-galanya demi pewartaan kasih-Mu dan penyelamatan jiwa-jiwa. Marilah kita mohon, ….
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu. 
       
L. Bagi para pejabat pemerintahan: Semoga Bapa mendampingi para pejabat pemerintahan, agar dengan tekun dan ulet memperjuangkan damai sejahtera bagi rakyat. Marilah kita mohon.
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
   
L. Bagi para penderita sakit yang tak dapat sembuh: Semoga Bapa mendampingi dan meneguhkan harapan para penderita sakit yang tak dapat sembuh agar mereka tidak merasa berjalan sendirian dan tetap bertekun menjalani hidup mereka dengan penuh makna. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu. 
           
L. Bagi kita di sini: Semoga Bapa, membimbing agar kita dapat menjalani hidup kita dengan riang gembira dan damai sejahtera menuju kebahagiaan yang kekal.  Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
    
I. Allah Bapa Yang Mahabaik, Engkau mengenal kami satu persatu dan memahami segala persoalan kami. Bantulah kami yang berdoa dengan mantap kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. 
U. Amin.      
   
LITURGI EKARISTI

A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN


LAGU PERSIAPAN PERSEMBAHAN (Mozart) -duduk-
Laudate Dominum, omnes gentes: 
Laudate eum, omnes populi. 
Quoniam confirmata est 
super nos misericordia ejus;
et veritas Domini manet in aeternum. 
Gloria Patri et Filio, et Spiritui Sancto.
Sicut erat in principio, et nunc 
et semper et saecula, saeculorum. Amen.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
I. Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa.
U. Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.

I. Tuhan Allah kami, Engkau telah menciptakan roti dan anggur ini untuk menjadi makanan yang menguatkan kami. Semoga daya ilahi-Mu mengubah persembahan ini menjadi sakramen kehidupan kekal bagi kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
     

B. DOA SYUKUR AGUNG
 

PREFASI  (Prefasi V Hari Minggu Biasa - Penciptaan) -berdiri-
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan
U. Sudah kami arahkan
I. Marilah bersyukur kepada Tuhan, Allah kita
U. Sudah layak dan sepantasnya.
I. Sungguh layak dan sepantasnya, ya Bapa yang kudus, Allah yang kekal dan kuasa, bahwa di mana pun juga kami senantiasa bersyukur kepada-Mu. Sebab Engkau telah menciptakan semesta alam, dan mengatur musim-musimnya; Engkau membentuk manusia seturut citra-Mu, dan memberinya kuasa atas segala ciptaan supaya dengan bertindak selaku wakil-Mu, ia menguasai segala sesuatu yang Engkau ciptakan sambil memuji Dikau karena semua karya-Mu yang agung, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Kristus itu jugalah yang dimuliakan oleh surga dan bumi, serta para malaikat dan malaikat agung dengan tak henti-hentinya bernyanyi:
  
KUDUS (PS 391)  (umat berdiri) 
          
Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah segala kuasa. Surga dan bumi, penuh kemuliaan-Mu. Terpujilah Engkau di surga. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan, dalam nama Tuhan. Terpujilah Engkau di surga. 
                           

DOA SYUKUR AGUNG III -berlutut/berdiri-
I. Sungguh kuduslah Engkau, ya Bapa. Segala ciptaan patut memuji Engkau. Sebab, dengan pengantaraan Putra-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus, dan dengan daya kekuatan Roh Kudus, Engkau menghidupkan dan menguduskan segala sesuatu. Tak henti-hentinya Engkau menghimpun umat-Mu sehingga dari terbitnya matahari sampai terbenamnya di seluruh bumi dipersembahkan kurban yang murni untuk memuliakan nama-Mu.

Maka kami mohon, ya Bapa, sudilah menguduskan persembahan ini dengan Roh-Mu agar bagi kami menjadi Tubuh dan (+) Darah Putra-Mu terkasih, Tuhan kami, Yesus Kristus, yang menghendaki kami merayakan misteri ini.

Sebab pada malam Ia dikhianati, Yesus mengambil roti. Ia mengucap syukur dan memuji Dikau, memecah-mecahkan roti itu, dan memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata:

Terimalah dan makanlah: Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu  
 
(Ketika Imam memperlihatkan Hosti Suci dengan mengangkatnya, Umat memandangnya. Ketika Imam meletakkan Hosti Suci dan berlutut, Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat). 
     
Demikian pula, sesudah perjamuan, Yesus mengambil piala. Sekali lagi Ia mengucap syukur dan memuji Dikau lalu memberikan piala itu kepada murid-murid-Nya seraya berkata:

Terimalah dan minumlah: Inilah piala Darah-Ku, Darah perjanjian baru dan kekal, yang ditumpahkan bagimu dan bagi banyak orang demi pengampunan dosa. Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku.  
  
(Ketika Imam memperlihatkan Piala dengan mengangkatnya, Umat memandangnya. Ketika Imam meletakkan Piala dan berlutut, Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat).

AKLAMASI ANAMNESIS
  


I. Bapa, kami mengenangkan sengsara Putra-Mu yang menyelamatkan, kebangkitan-Nya yang mengagumkan, dan kenaikan-Nya ke surga. Sambil mengharapkan kedatangan-Nya kembali dengan penuh syukur kami mempersembahkan kepada-Mu kurban yang hidup dan kudus ini. Kami mohon, pandanglah persembahan Gereja-Mu ini dan indahkanlah kurban yang telah mendamaikan kami dengan Dikau.

I. Kuatkanlah kami dengan Tubuh dan Darah-Nya, penuhilah kami dengan Roh Kudus-Nya, agar kami sehati dan sejiwa dalam Kristus. Semoga kami disempurnakan oleh-Nya menjadi suatu persembahan abadi bagi-Mu agar kami pantas mewarisi kebahagiaan surgawi bersama dengan pilihan-Mu, terutama bersama Santa Perawan Maria, Bunda Allah, Santo Yusuf suaminya, para rasul-Mu yang kudus dan para martir-Mu yang jaya, dan bersama (Santo/a... serta) semua orang kudus yang selalu mendampingi dan menolong kami.

I. Ya Bapa, semoga berkat kurban yang mendamaikan ini, damai sejahtera dan keselamatan semakin dirasakan di seluruh dunia.

I. Kuatkanlah iman dan cinta kasih Gereja-Mu yang kini masih berziarah di bumi ini bersama hamba-Mu, Paus kami ...., Uskup kami...., serta semua uskup, para imam, diakon, serta semua pelayan umat, dan seluruh umat kesayangan-mu.

I. Dengarkanlah doa-doa umat-Mu yang Engkau perkenankan berhimpun di sini. Demi kerahiman dan kasih setia-Mu, ya Bapa, persatukanlah semua anak-Mu di manapun mereka berada.

I. Terimalah dengan rela ke dalam kerajaan-Mu: saudara-saudari kami dan semua orang yang berkenan pada-Mu, yang telah beralih dari dunia ini.

I. Kami berharap agar bersama mereka kami pun menikmati kemuliaan-Mu selama-lamanya dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Sebab melalui Dialah Engkau melimpahkan segala yang baik kepada dunia.

I. Dengan pengantaraan Kristus, bersama Dia dan dalam Dia, bagi-Mu, Allah Bapa yang mahakuasa, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan sepanjang segala masa.
U. Amin.
     (Apabila akhir Doa Syukur Agung ini dinyanyikan Imam, maka "Amin" dinyanyikan umat, lihat TPE hlm 57)
   
   
C. KOMUNI


BAPA KAMI (PS 402) (umat berdiri)

I. Saudara-saudari, kita telah menerima Roh Kudus yang menjadikan kita anak-anak Allah. Maka dengan kuasa Roh Kudus itu, kita berani berdoa: 
I+U. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
         
I. Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala yang jahat dan berilah kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala gangguan sehingga kami dapat hidup dengan tenteram, sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.
      
DOA DAMAI   
I. Tuhan Yesus Kristus bersabda kepada para rasul, "Damai Kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu." Jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah kami supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab Engkaulah yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
U. Amin.  

I. Damai Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu.  

ANAK DOMBA ALLAH (PS 412) 
  
PERSIAPAN KOMUNI
Ajakan menyambut Komuni
I. Inilah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya
U. Ya Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.

KOMUNI   

-----------------------------------------------------------------------------------
MOHON PERHATIAN
UNTUK KOOR: Penerimaan Komuni adalah peristiwa yang amat penting di dalam Perayaan Ekaristi. Koor hendaknya memilih lagu yang mendukung suasana tersebut dan dihindari pemilihan lagu pengiring yang justru mengundang decak kagum umat, yang jika tidak hati-hati bisa mengalihkan perhatian umat dari persatuan dengan Tuhan.


UNTUK UMAT: Sebagai ungkapan terima kasih kepada petugas liturgi, tepuk tangan hanya diberikansebelum berkat penutup, dan dipimpin langsung oleh Imam yang memimpin perayaan Ekaristi. 

-----------------------------------------------------------------------------------
Nyanyian Komuni yang tecantum di sini sudah memenuhi syarat untuk digunakan selama Komuni

 
LAGU KOMUNI 1  (PS 422)   -berlutut-
  1. Mari, datang pada-Ku, kamu yang letih lesu. Kuberikan padamu kelegaan jiwamu.
  2. Pikullah kuk dari-Ku, pada-Ku belajarlah: sabar dan lemah lembut, maka hatimu tenang.
  3. Mari datanglah cepat hadir dalam pesta-Ku. Makanlah dan minumlah yang tersaji bagimu.
  4. T'rima kasih, ya Tuhan, Kaulah yang kurindukan. Kau santapan jiwaku, sumber kekuatanku. 
      
LAGU KOMUNI 2 (PS 434)
     Santapan peziarah, makanan malaikat, o Roti surgawi, kenyangkanlah yang lapar, puaskan pula jiwa yang rindu 'kan Engkau, yang rindu 'kan Engkau.
    O Kasih yang berlimpah, mengalir dari hati Sang Juruselamat. Segarkanlah hamba-Mu yang haus akan Dikau dan kami puaslah, dan kami puaslah.
    Wajah-Mu yang tersamar di dalam rupa roti 'kan kami hormati. Izinkan kami pandang wajah-Mu tak terhalang di surga mulia, di surga mulia.  
         
SAAT HENING
   
DOA SESUDAH KOMUNI -berdiri- 
I. Marilah kita berdoa:

I.  Ya Allah, Engkau menghendaki agar kami makan dari roti yang satu dan minum dari piala yang sama. Semoga kami yang telah dipersatukan dalam Kristus dapat dengan sukacita menghasilkan buah bagi keselamatan dunia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. 
U. Amin.
  
RITUS PENUTUP


PENGUMUMAN

BERKAT  -berdiri- 
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Semoga Saudara sekalian dilindungi, dibimbing dan diberkati oleh Allah yang mahakuasa: (+) Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U. Amin.

PENGUTUSAN

I. Saudara sekalian, Perayaan Ekaristi sudah selesai. Marilah pergi! Kita diutus.
U. Syukur kepada Allah. 
   
PERARAKAN KELUAR  (PS 366) -berdiri-

Firman Allah yang tersurat dalam Kitab mulia disampaikan pada umat agar hidup imannya. Pujian bagi-Mu, Tuhan, atas firman-Mu. Pujian bagi-Mu, Tuhan, atas firman-Mu.

Firman-Mu tertabur luas, dikenal manusia, namun acap tak berbuah, tak terawat dan lenyap. Sirami, ya Allah, hati kami, umat-Mu. Sirami, ya Allah, hati kami, umat-Mu.

Firman Allah, kebenaran, menyinari yang gelap, bila tidak diamalkan, sia-sia jadinya. Bantulah umat-Mu, menghayati firman-Mu. Bantulah umat-Mu, menghayati firman-Mu. 

PERATURAN PANTANG DAN PUASA 2018 - KAJ

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 - “KITA BHINNEKA, KITA INDONESIA”

medium.jpg

(Disampaikan sebagai pengganti khotbah, pada Perayaan Ekaristi Sabtu/Minggu, 10/11 Februari 2018)

Para Ibu dan Bapak,
Suster, Bruder, Frater,
Kaum muda, remaja dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus

1.     Bersama dengan seluruh Gereja, pada hari Rabu 14 Februari 2018 yang akan datang, kita akan memasuki masa Prapaskah. Kita semua tahu bahwa Prapaskah adalah masa penuh rahmat, masa dan kesempatan bagi kita untuk lebih membuka hati kepada Tuhan yang selalu menyertai, membimbing serta menguatkan kita. Sebagai wujud keterbukaan hati kita kepada Tuhan, dalam masa ini kita diajak untuk semakin peduli kepada sesama, khususnya yang menderita, seperti selalu dicontohkan oleh Yesus. Membuka hati menjadi amat penting dalam hidup kita sehingga kita dapat semakin memahami sapaan-Nya dalam peristiwa dan pengalaman yang melintas dalam hidup kita. Sikap peduli pun menjadi semakin penting agar iman kita tidak mati. Itulah sebenarnya makna pertobatan kita.
2.     Pada tahun ini kita memasuki masa Prapaskah ketika kita menjalani Tahun Persatuan dengan semboyan “Amalkan Pancasila: Kita Bhinneka, Kita Indonesia”. Saya ingin menggarisbawahi gagasan pokok Surat Gembala menyambut Tahun Persatuan yang sudah saya sampaikan pada tanggal 6/7 Januari 2018 yang lalu. Kita ingin memaknai pengalaman hidup kita, khususnya dalam konteks kesatuan dan kebhinekaan bangsa kita, sebagai karya Allah. Kita bersyukur karena Tuhan menyapa kita juga melalui pengalaman keragaman berbangsa. Keragaman itu tercermin antara lain dalam angka-angka ini: Negara dan Bangsa Indonesia terdiri dari 17.504 pulau, 1.340 suku bangsa dan 546 bahasa. Kendati begitu beragam, kita adalah satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa. Kita hidup dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai rumah kita bersama. Kesatuan dan sekaligus keragaman ini kita syukuri antara lain dalam Doa Prefasi Tanah Air: “Berkat jasa begitu banyak tokoh pahlawan, Engkau menumbuhkan kesadaran kami sebagai bangsa, … kami bersyukur atas bahasa yang mempersatukan, … dan atas Pancasila dasar kemerdekaan kami”. Sebagai bangsa yang beragam kita mempunyai cita-cita yang sama, yaitu mewujudkan negara yang berketuhanan, adil dan beradab, bersatu, berhikmat dan bijaksana serta damai dan sejahtera.
3.     Di lain pihak, kita tidak bisa menutup mata terhadap peristiwa-peristiwa yang menjauhkan kita dari cita-cita sebagai bangsa. Secara khusus berkaitan dengan cita-cita Persatuan Indonesia, kita menyaksikan perbedaan yang seharusnya menjadi rahmat, seringkali justru tampak sebagai penghambat. Salah satu penelitian (Wahid Foundation bekerjasama dengan Lembaga Survei Indonesia, April 2016) menunjukkan bahwa 59,9% dari responden yang diminta tanggapannya, memiliki kelompok yang dibenci. Kalau benar demikian, bukan persatuan dalam kebhinekaan yang tumbuh, tetapi kebencian yang menjadi wajah masyarakat kita. Penelitian lain (CSIS, Agustus 2017) menyatakan bahwa generasi muda (usia 17-29 tahun di 34 provinsi) menyatakan optimis mengenai masa depan Indonesia: 26,9% sangat optimis, 62,3% cukup optimis. Mereka juga tidak setuju (52%) atau kurang setuju (32%) mengganti Pancasila dengan ideologi lain. Namun dalam penelitian yang sama diungkap bahwa 58,4% tidak menerima pemimpin yang berbeda agama. Angka-angka itu menunjukkan ada sesuatu yang tidak baik, tidak ideal dalam hidup kita sebagai bangsa. Dalam kenyataan seperti itulah kita dituntut oleh iman kita untuk peduli. Kita ingin mewujudkan kepedulian dengan terus-menerus berusaha mengamalkan Pancasila. Kita ingin mengubah tantangan-tantangan ini menjadi kesempatan untuk mewujudkan iman dengan melakukan gerakan-gerakan nyata, mulai dari yang paling sederhana. Ketika kesatuan dan kebhinekaan kita syukuri, kita rawat, kita jaga, dan kita tumbuh kembangkan, akan semakin nyatalah kehadiran Kerajaan Allah – kerajaan kebenaran, keadilan, cita kasih dan damai sejahtera – di tengah-tengah masyarakat kita.
Saudari-saudaraku yang terkasih,
4.     Datang dan hadirnya Kerajaan Allah ini pulalah yang dimaklumkan oleh Yesus dalam tindakan-Nya menyembuhkan dan menyatakan orang kusta tahir, sebagaimana dimaklumkan dalam bacaan Injil hari ini (Mrk 1:40-45). Di balik peristiwa ini tersembunyi kehidupan bersama sebagai bangsa, atau mungkin lebih tepat sebagai umat Allah, yang tidak baik dan tidak ideal pula. Memang benar menurut peraturan yang berlaku pada waktu itu, orang kusta harus diperlakukan seperti yang tergambar dalam bacaan pertama yang diambil dari Kitab Imamat (13:1-2.44-46). Tetapi ketika sembuh, seharusnya dia juga dinyatakan “tahir” oleh yang berwenang menyatakannya, yaitu para imam. Dengan dinyatakan tahir, orang yang sembuh dari kusta dapat masuk lagi ke dalam masyarakat, merayakan ibadah dan menerima hak-haknya sebagai warga masyarakat. Tetapi rupanya menurut kisah Injil hari ini, mereka yang berwenang menyatakan tahir tidak begitu saja mau melakukan kewajibannya. Oleh karena itu orang kusta itu berkata kepada Yesus, “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku” (ay 40). Keadaan masyarakat seperti itulah – para pemimpin agama yang tidak menjalankan peranannya dengan baik dan benar – yang membuat hati Yesus tergerak oleh belas kasihan lalu mengulurkan tangan-Nya, menyembuhkan dan menyatakan orang kusta itu tahir (ay 41-42). Dengan tindakan-Nya itu, Kerajaan Allah yang Ia wartakan – kerajaan kebenaran, keadilan, cinta kasih dan damai sejahtera – menunjukkan wajahnya.
5.     Kembali kepada tema tahun persatuan 2018, “Amalkan Pancasila: Kita Bhinneka, Kita Indonesia”. Kita berharap semoga masa Prapaskah ini menjadi kesempatan istimewa bagi kita untuk makin mampu memahami kehendak Allah bagi bangsa kita, khususnya terkait dengan kesatuan dan keragaman bangsa kita. Semoga kita makin mampu mengalami dan merasakan kehadiran-Nya yang menyelamatkan dan kita dikuatkan dalam upaya merawat dan menjaga persatuan dalam kebhinekaan kita dalam upaya menghadirkan Kerajaan Allah di tengah masyarakat kita. Untuk itu banyak program ditawarkan oleh Panitia Penggerak Tahun Persatuan di lingkungan, paroki, sekolah, dan komunitas-komunitas yang dapat langsung dijalankan, misalnya : menyanyikan lagu “Kita Bhineka – Kita Indonesia”, mendaraskan Doa Tahun Persatuan, mengadakan kenduri paroki, buka puasa bersama, piknik kebangsaan mengunjungi tempat bersejarah nasional dan banyak hal lain yang terdapat dalam buku “Pedoman Karya dan Inspirasi Gerakan Pastoral-Evangelisasi Tahun Persatuan Keuskupan Agung Jakarta”. Terbuka lebar pula kemungkinan untuk upaya-upaya lain sesuai kebutuhan setempat. Yang penting, kita berusaha untuk mempererat persaudaraan dalam masyarakat, tanpa membedakan agama, suku, etnis, dan perbedaan-perbedaan yang lain. Kita lakukan usaha itu mulai dari lingkup RT/RW secara berkesinambungan. Harapannya, dalam upaya yang berkesinambungan dan saling terkait, usaha-usaha kita membangun persatuan dalam keragaman akan berbuah dalam wujud habitus dan budaya yang baru. Ketika habitus dan budaya baru bertumbuh dan berkembang, bertumbuh dan berkembang pulalah Kerajaan Allah – kerajaan kebenaran, keadilan, cinta kasih dan damai sejahtera.
Saudari-saudaraku yang terkasih,
6.     Seperti biasa, untuk membantu kita mengisi masa Prapaskah telah disediakan berbagai bahan pertemuan. Bahan-bahan itu diharapkan dapat membantu kita untuk semakin membuka hati kepada Allah dan peduli kepada sesama kita. Semoga pertemuan-pertemuan yang dilaksanakan dengan bahan-bahan yang disediakan, menjadi kesempatan bagi kita murid-murid Kristus yang juga beragam, untuk semakin sempurna menjadi satu “agar dunia tahu” bahwa kita adalah murid-murid Kristus (bdk. Yoh 13:35; 17:23). Ketika hidup kita sebagai murid-murid Yesus semakin diwarnai kasih dan persaudaraan yang tulus, kehadiran kita di tengah masyarakat akan menjadi kesaksian yang berdaya. Bahan-bahan yang direnungkan akan membantu kita untuk semakin membuka hati kepada Allah dan mengasah kepeduliaan kita yang kita wujudkan antara lain dengan pengumpulan derma dan aksi nyata sesederhana atau sekecil apa pun. Kita ingin melakukan semua itu “demi kemuliaan Allah” (1 Kor 10:31). Dengan cara ini kita juga berharap agar Kerajaan Allah – kerajaan kebenaran, keadilan, cinta kasih dan damai sejahtera – semakin menunjukkan wajahnya di tengah-tengah kita.
7.     Akhirnya, segala yang sudah dan akan kita rencanakan dan lakukan untuk merawat dan menjaga kebhinekaan dan kesatuan, marilah kita lakukan “demi kemuliaan Tuhan” (1 Kor 10:31). Terima kasih untuk berbagai keterlibatan para Ibu/Bapak, Suster/Bruder/Frater, kaum muda dan anak-anak sekalian dalam perutusan Keuskupan Agung Jakarta. Semoga segala pengorbanan dalam keterlibatan itu menjadi sumber kegembiraan kita karena boleh terlibat dalam karya kasih Tuhan.
Selamat memasuki masa Prapaskah. Berkat Tuhan untuk Anda sekalian, keluarga dan komunitas Anda. Salam persatuan dalam kebhinekaan.
Jakarta, 9 Februari 2018
† I. Suharyo
Uskup Keuskupan Agung Jakarta


PERATURAN PANTANG DAN PUASA 2018 - KAJ