Selamat Datang di Blog Paroki Lubang Buaya Gereja Kalvari dan Gereja Sta. Catharina - Jakarta Timur
Dekanat Bekasi - Keuskupan Agung Jakarta

05 Januari 2020

PEMBUKAAN TAHUN KEADILAN SOSIAL


PEMBUKAAN TAHUN KEADILAN SOSIAL 

Paroki Lubang Buaya









JADWAL PETUGAS LITURGI BULAN JANUARI 2020









OASE ROHANI KATOLIK, 6 JANUARI 2020


BERSAMA ROMO YOHANES PURBO TAMTOMO, PR

"Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"



DOA DAN LAGU TAHUN KEADILAN SOSIAL







SURAT GEMBALA - "Tahun Keadilan Sosial", 2020


SURAT GEMBALA - "Tahun Keadilan Sosial", 2020



DOA DAN LAGU TAHUN KEADILAN






SURAT GEMBALA TAHUN KEADILAN SOSIAL 2020
AMALKAN PANCASILA: KITA ADIL BANGSA SEJAHTERA
4/5 JANUARI 2020

Para Ibu dan Bapak,
Para Suster dan Bruder, Frater dan Para Imam,.
Kaum Muda, Remaja dan Anak-anak yang terkasih dalam Yesus Kristus,

1. Kita baru saja meninggalkan tahun 2019 dan  memasuki Tahun Baru 2020 dengan penuh harapan dengan bekal Pesan Natal Bersama Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia dan Konferensi Waligereja Indonesia. Pesan itu mendorong kita untuk hidup sebagai sahabat bagi semua orang. Dengan bekal itu pula kita umat Katolik Keuskupan Agung Jakarta memasuki Tahun Keadilan Sosial, dengan semboyan : Amalkan Pancasila: Kita Adil Bangsa Sejahtera. 

2. Dengan sengaja Tahun Keadilan Sosial ini kita mulai pada Hari Raya Penampakan Tuhan. Harapannya, ketika kita menjadi pribadi-pribadi yang semakin adil dan ketika bangsa kita semakin sejahtera, wajah Tuhan Sang Kasih akan semakin nyata. Untuk menggali makna Hari Raya Penampakan Tuhan ini, kita diajak merenungkan kisah orang majus dari Timur (Mat 2:1-12). Kisah ini berakhir dengan kata-kata ini, “… mereka pun pulang ke negerinya lewat jalan lain”. Menurut kisah, mereka pulang lewat jalan lain untuk menghindarkan diri dari Herodes. Tetapi secara simbolis, kata-kata itu dapat diartikan secara lain: siapa pun yang benar-benar mengalami penampakan Tuhan – artinya mengalami kasih dan kerahiman-Nya -, dia tidak akan lagi hanya menapaki jalan hidup yang sama. Pengalaman perjumpaan dengan Tuhan selalu mengubah dan  membarui serta membuahkan sukacita (Mat 2:10). Ini berlaku baik untuk kita masing-masing sebagai pribadi, keluarga, paroki maupun keuskupan, bahkan Gereja semesta. Itulah sebabnya Gereja semesta, dan tentu saja Keuskupan Agung Jakarta, berusaha untuk terus-menerus membarui diri. 

3. Kesadaran bahwa Gereja harus terus menerus memurnikan dan membarui diri diungkapkan dengan sangat jelas dalam ajaran resmi Gereja: ”Gereja itu suci, dan sekaligus harus selalu dibersihkan, serta terus-menerus menjalankan pertobatan dan pembaruan” (Konstitusi Dogmatis Tentang Gereja no 8.). Arah pertobatan dan  pembaruan Gereja itu juga amat jelas diungkapkan dalam ajaran resmi Gereja yang lain: ”Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga.” (Konstitusi Pastoral Tentang Gereja Di di Dunia no 1). 

4. Dasar dan arah pembaruan ini ditegaskan dengan lebih jelas oleh Paus Fransiskus. Pembaruan yang kreatif akan muncul ketika kita hidup atas dasar nilai-nilai Injili. Paus Fransiskus menyatakan, “Kapan pun kita berusaha kembali kepada sumber dan memulihkan kesegaran asli Injil, jalan-jalan baru muncul, lorong-lorong kreativitas baru terbuka, dengan berbagai bentuk ungkapan, tanda-tanda dan kata-kata yang lebih fasih dengan makna baru bagi dunia dewasa ini…” (Seruan Apostolik Sukacita Injil no 11). Atas dasar itu Paus menyatakan: “Saya lebih menyukai Gereja yang memar, terluka dan kotor karena telah keluar di jalan-jalan daripada Gereja yang sakit karena menutup diri dan nyaman melekat pada rasa amannya sendiri.” ( Idem, no.49). Sebelumnya Paus menyatakan, “Sukacita dalam mewartakan Yesus Kristus diungkapkan baik dengan kepeduliannya untuk mewartakan-Nya ke wilayah-wilayah yang lebih membutuhkan bantuan maupun dengan senantiasa bergerak keluar ke daerah-daerah pinggiran dari wilayahnya sendiri atau ke lingkungan sosial budaya yang baru.” ( Idem, no. 30).

5. Di Keuskupan Agung Jakarta, dinamika pertobatan dan pembaruan yang diharapkan terus-menerus berjalan, sejak beberapa tahun lalu kita rumuskan dalam rangkaian tiga kata ini: semakin beriman, semakin bersaudara, semakin berbela rasa. Kita ingin bertumbuh menjadi pribadi yang semakin beriman. Tanda bahwa seseorang beriman secara benar – bukan sekedar beragama – ialah kalau iman itu berbuah persaudaraan. Kalau seseorang mengaku dirinya beriman tetapi hidupnya tidak berbuah persaudaraan yang sejati, imannya bisa diberi tanda tanya besar. Selanjutnya kalau seseorang mengaku dirinya berjiwa persaudaraan, tetapi hidupnya tidak berbuah semangat bela rasa, mutu persaudaraannya juga bisa diberi tanda tanya yang besar. Dinamika seperti itu akan membawa kita kepada keyakinan, bahwa sebagai umat Tuhan kita semua diutus untk melibatkan diri dalam setiap usaha untuk mewujudkan kebaikan bersama, dengan memberi perhatian lebih kepada saudara-saudari kita yang kurang beruntung. 

Saudari-saudaraku yang terkasih,

6. Seperti sudah saya sampaikan pada awal Surat Gembala ini, pada tahun ini kita umat Gereja Katolik Keuskupan Agung Jakarta ingin mendalami, menghayati dan mewujudkan nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam sila ke-lima Pancasila: Kesejahteraan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, dengan semboyan Amalkan Pancasila: Kita Adil Bangsa Sejahtera. Usaha ini mesti kita tempatkan juga dalam usaha kita untuk  membarui diri dalam dinamika Semakin Beriman, Semakin Bersaudara, Semakin Berbelarasa. 

7. Dalam rangka bertumbuh dalam semangat belarasa itu, Paus Fransiskus mendorong kita untuk berani pergi ke wilayah-wilayah pinggiran kepada saudari-saudara kita yang terpinggirkan pada zaman kita sekarang ini. Mereka itu misalnya adalah saudari-saudara kita yang tidak mempunyai Akte Kelahiran atau Kartu Tanda Penduduk, sehingga tidak bisa memperoleh hak-hak mereka sebagai warga negara; atau yang lebih kasat mata, saudari-saudara kita, anak-anak kita yang tinggal di jalanan, di bawah jembatan layang atau di gerobak-gerobak sampah; mereka adalah saudari-saudara kita yang menjadi korban perdagangan manusia, dan mereka yang secara umum bisa disebut kecil, lemah, miskin dan tersingkir; mereka adalah saudari dan saudara kita, anak-anak kita yang belum menikmati keadilan sosial. Kepada saudari-saudara kita itu, Paus Fransiskus mendorong kita untuk “bergerak keluar … mengambil langkah pertama dan terlibat … siap menemani …. dengan kesabaran dan daya tahan kerasulan” (Sukacita Injil  no 24). 

8. Kita boleh bersyukur karena di keuskupan kita perutusan untuk pergi ke “pinggiran” semakin dikembangkan secara kreatif dalam berbagai macam gerakan belarasa. Kita yakin, sekecil apapun yang kita lakukan, itu adalah sebentuk keterlibatan kita dalam pembaruan keuskupan kita dan tanggapan kita terhadap panggilan Tuhan untuk bertumbuh menuju kesempurnaan kasih dan kepenuhan hidup Kristiani. Panitia Penggerak Tahun Keadilan Sosial Keuskupan Agung Jakarta sudah menyiapkan pedoman dan berbagai inspirasi untuk membantu kita menghayati dan mewujudkan Tahun Keadilan Sosial.

9. Satu hal amat penting yang tidak pernah boleh kita lupakan adalah tugas kita untuk merawat dan mengembangkan kesadaran akan keadilan iklim. Sikap adil tidak hanya tertuju bagi sesama manusia, tetapi juga bagi alam semesta, bagi lingkungan hidup kita. Perubahan iklim, menurut banyak ahli, sudah mencapai tingkat darurat yang dapat berdampak semakin buruk untuk kehidupan manusia. Kita dituntut untuk terus membarui kepeduliaan kita terhadap lingkungan hidup kita. Tanpa kepedulian itu, saudari-saudara kita yang secara sosial ekonomi sudah terpinggirkan, akan semakin terpinggirkan dan makin menderita. Bangsa yang sejahtera mengandaikan tanah, air serta udara yang terpelihara dan bersih. Bapa Suci Fransiskus dengan tegas menyatakan keprihatinan ini dalam Ensiklik Laudato Si yang sangat kaya akan gagasan dan pesan. Oleh karena itu, gerakan peduli lingkungan hidup, yang tentu saja berkaitan dengan masalah pemanasan global, perlu turus diusahakan tanpa kenal lelah.

10.. Akhirnya, marilah kita saling mendoakan, agar kita masing-masing, keluarga-keluarga dan komunitas kita serta seluruh umat Keuskupan Agung Jakarta terus bertumbuh dalam dinamika semakin beriman, semakin bersaudara, semakin berbelarasa. Terima kasih atas berbagai peran Ibu/Bapak/Suster/Bruder/Frater dan rekan-rekan imam, kaum muda, remaja serta anak-anak dalam kehidupan Gereja Keuskupan Agung Jakarta yang kita cintai bersama.  Terima kasih secara khusus atas keterlibatan seluruh umat yang telah menanggapi ajakan untuk berbelarasa bagi Keuskupan Agats, Asmat, Papua. Dukungan kita amat berarti bagi Keuskupan Agats. Berkat Tuhan selalu menyertai kita semua, keluarga-keluarga dan komunitas kita.

+ Ignatius Kardinal Suharyo
Uskup Keuskupan Agung Jakarta





04 Januari 2020

OASE ROHANI KATOLIK, 5 JANUARI 2020


BERSAMA ROMO ALEXANDER ERWIN SANTOSO, MSF

"Kami datang dari timur untuk menyembah Sang Raja."



03 Januari 2020

Sabtu-Minggu, 4 - 5 Januari 2020 - HARI RAYA PENAMPAKAN TUHAN


HARI RAYA PENAMPAKAN TUHAN
Sabtu-Minggu, 4 - 5 Januari 2020

RITUS PEMBUKA

NYANYIAN PEMBUKA (PS 473) -berdiri-
DARI TIMUR JAUH BENAR
  1. Dari Timur, jauh benar, kami cari Raja besar. Lewat gurun, naik turun, dituntun bintang-Nya.
  2. Lahir Raja damai baka. Mas kubawa kepada-Nya, kar'na Ia memerintah sampai selamanya.
  3. Aku bawa dupa menyan, lambang doa yang beriman. Ya Tuhanku, pujianku kiranya berkenan.
  4. Damar pahit aku beri, lambang duka cita pedih dang sengsara tak bertara dan kubur yang sepi.
  5. Agunglah kebangkitan-Nya, Raja, Tuhan, Kurban esa. Alleluya, alleluya! Pujian bergema.
Ulangan: O, bintang pandu yang cerah, bintang Raja mulia, jalan kami kausinari, langkah kami tuntunlah..
  
TANDA SALIB DAN SALAM -berdiri-

I. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin
I. Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus bersamamu.
U. Dan bersama rohmu.

PENGANTAR -berdiri-

I. Hari Raya Penampakan Tuhan atau Epifani dirayakan oleh Gereja Katolik ritus latin pada 6 Januari, namun Gereja memperbolehkan Konferensi Uskup setempat untuk menggeser hari raya ini ke hari Minggu terdekat. Sebagai mana kata-kata serapan lain dalam kosakata gerejawi (ekaristi, liturgi, epiklese, dsb), kata Epifani berasal dari bahasa Yunani, dan berarti “manifestasi” atau “pewahyuan”. Hari Raya Penampakan Tuhan mulai dirayakan pada abad ke-3 di Gereja Timur (baca: Gereja partikular yang menggunakan ritus Timur dan berkedudukan di sebelah timur Yerusalem) pada 6 Januari dengan maksud untuk menghormati Pembaptisan Kristus. Lambat laun, Epifani diperhitungkan sebagai salah satu dari tiga festival Gereja yang utama selain Paskah dan Pentakosta. Epifani muncul dalam kalender Gereja Barat (baca: Gereja ritus latin yang berkedudukan di sebelah barat Yerusalem dan berpusat di Roma) pada abad ke-4 namun dengan fokus yang berbeda. Liturgi yang berkaitan dengan Epifani seharusnya mengandung 3 aspek, yaitu: kunjungan orang majus, pembaptisan Kristus, dan mukjizat di Kana, dan memang, Ibadat Pagi (Laudes) pun mengekspresikan betapa kaya makna Epifani dalam antifon Kidung Zakharia (lihat buku Ibadat Harian halaman 96) : “Hari ini pengantin surgawi disatukan dengan Gereja, sebab di Yordan Kristus membasuh dosa umat-Nya. Para sarjana bergegas membawa persembahan untuk perkawinan raja, dan para tamu bergembira atas air yang diubah menjadi anggur, alleluya.” Makna Epifani menjadi semakin jelas jika kita melihat hubungan antara bacaan Injil pada Epifani dengan Paskah. Sebagai contoh Yesus mendapat tekanan dari penguasa yaitu Raja Herodes pada saat kelahiran-Nya, pun dari pemimpin Yahudi menjelang penyaliban-Nya. Yesus menyatakan diri-Nya kepada bangsa kafir (baca: bangsa non-yahudi) yang terwakilkan melalui para majus, dan adalah bangsa kafir (baca: bangsa non-yahudi) pula, yaitu perwira romawi, yang kemudian mengenali Yesus sebagai Anak Allah pada kaki salib. Peristiwa yang paralel ini mengingatkan kita bahwa. Liturgi kita mempunyai “tema besar”, yaitu bahwa, sebagai Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik, kita selalu merayakan misteri Paskah; hidup, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus!
     
SERUAN TOBAT -berdiri-
    
I. Saudara-saudari, marilah mengakui bahwa kita telah berdosa supaya layak merayakan peristiwa penyelamatan ini.

I+U. Saya mengaku kepada Allah yang mahakuasa dan kepada Saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus, dan kepada Saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah Tuhan kita.

I. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U. Amin.

TUHAN KASIHANILAH KAMI (PS 353)  -berdiri-


MADAH KEMULIAAN (PS 354) -berdiri-

K. Kemuliaan kepada Allah di surga,
U. dan damai di bumi, dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
Kami memuji Dikau.
Kami meluhurkan Dikau.
Kami menyembah Dikau.
Kami memuliakan Dikau.
Kami bersyukur, kami bersyukur. Kami bersyukur pada-Mu.
Karena kemuliaan-Mu yang besar.
Kar'na kemuliaan-Mu yang besar.
Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang mahakuasa.
Ya Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal.
Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putra Bapa.
Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
Karena hanya Engkaulah kudus.
Hanya Engkaulah Tuhan.
Hanya Engkaulah mahatinggi,
ya Yesus Kristus,
bersama Roh Kudus, bersama Roh Kudus
dalam kemuliaan Allah Bapa.
Amin.
   
DOA PEMBUKA -berdiri-

I. Marilah kita berdoa:
(hening sejenak)
I. Ya Allah, pada hari ini dengan bimbingan bintang Engkau telah mewahyukan Putra Tunggal-Mu kepada bangsa-bangsa. Kami mohon, semoga kami yang telah mengenal Engkau dengan iman kelak Engkau perkenankan memandang wajah-Mu dalam kemuliaan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
U. Amin.

LITURGI SABDA

BACAAN I (Yes 60:1-6) -duduk-

"Kemuliaan Tuhan terbit atasmu."

L. Bacaan dari Kitab Yesaya:

Beginilah kata nabi kepada Yerusalem: Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang Tuhan terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja menyongsong cahaya yang terbit bagimu. Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling! Mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong. Melihat itu, engkau akan heran dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu. Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan-perbuatan masyhur Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN (PS 807) -duduk- 


Mazmur:
  1. Ya Allah berikanlah hukum-Mu kepada Raja, dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum.
  2. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya, dan damai sejahtera-berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut ke laut, dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi.
  3. Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan-persembahan, kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti; kiranya semua raja sujud menyembah kepada-Nya, dan segala bangsa menjadi hamba-Nya.
  4. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.
BACAAN II (Ef 3:2-3a.5-6) -duduk-

"Rahasia Kristus kini telah diwahyukan, dan para bangsa menjadi pewaris perjanjian."

L. Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus:

Saudara-saudara, kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah yang telah dipercayakan kepadaku demi kamu, yakni bagaimana rahasianya telah dinyatakan kepadaku melalui wahyu. Pada zaman angkatan-angkatan dahulu rahasia itu tidak diberitakan kepada umat manusia, tetapi sekarang dinyatakan dalam Roh kepada para rasul dan para nabi-Nya yang kudus. Berkat pewartaan Injil, orang-orang bukan Yahudi pun turut menjadi ahli waris, menjadi anggota anggota tubuh serta peserta dalam janji yang diberikan Kristus Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL (PS 951) 
-berdiri-

BACAAN INJIL (Mat 2:1-12) -berdiri-

 
"Kami datang dari timur untuk menyembah Sang Raja."

I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius
U. Dimuliakanlah Tuhan.
I. Pada zaman pemerintahan raja Herodes, sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea, datanglah orang-orang majus dari timur ke Yerusalem. Mereka bertanya-tanya, “Dimanakah Raja Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di ufuk timur dan kami datang untuk menyembah Dia.” Mendengar hal itu, terkejutlah Raja Herodes beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya, “Di Betlehem di tanah Yudea, karena beginilah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau, Betlehem di tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.” Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu, dan dengan teliti bertanya kepada mereka kapan bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya, “Pergilah, dan selidikilah dengan saksama hal-ikhwal Anak itu! Dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku, supaya aku pun datang menyembah Dia.” Setelah mendengar kata-kata Raja Herodes, berangkatlah para majus itu. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat di mana Anak itu berada. Melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu, dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya. Lalu mereka sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya, dan mempersembahkan persembahan kepada Anak itu, yaitu emas, kemenyan dan mur. Kemudian, karena diperingatkan dalam mimpi supaya jangan kembali kepada Herodes, mereka pun pulang ke negerinya lewat jalan lain.

HOMILI -duduk-

AKU PERCAYA (PS 374) 
-berdiri-
(Umat berdiri, kata-kata yang dicetak miring diucapkan sambil membungkuk)


I + U. Aku percaya akan satu Allah,
Bapa yang mahakuasa,
pencipta langit dan bumi,
dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan;
dan akan satu Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah yang tunggal.
Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad,
Allah dari Allah,
Terang dari Terang,
Allah benar dari Allah benar.
Ia dilahirkan, bukan dijadikan,
sehakikat dengan Bapa;
segala sesuatu dijadikan oleh-Nya.
Ia turun dari surga untuk kita manusia
dan untuk keselamatan kita.
Ia dikandung dari Roh Kudus,
Dilahirkan oleh Perawan Maria, dan menjadi manusia.

Ia pun disalibkan untuk kita, waktu Pontius Pilatus;
Ia menderita sampai wafat dan dimakamkan.
Pada hari ketiga Ia bangkit menurut Kitab Suci.
Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa.
Ia akan kembali dengan mulia,
mengadili orang yang hidup dan yang mati;
kerajaan-Nya takkan berakhir.
aku percaya akan Roh Kudus,
Ia Tuhan yang menghidupkan;
Ia berasal dari Bapa dan Putra,
yang serta Bapa dan Putra,
disembah dan dimuliakan;
Ia bersabda dengan perantaraan para nabi.
aku percaya akan Gereja
yang satu, kudus, katolik dan apostolik.
aku mengakui satu pembaptisan
akan penghapusan dosa.
aku menantikan kebangkitan orang mati
dan hidup di akhirat. Amin.
      
DOA UMAT (Jawaban umat: TPE Lagu 6)  
-berdiri-

I. Cinta kasih Allah kepada manusia nyata dalam diri Yesus. Berkat Dia kita diperkenankan menghadap Bapa dan berdoa:

L. Bagi para misionaris di seluruh dunia: Semoga Allah Bapa melimpahkan Roh Kudus kepada para misionaris agar karya kerasulan mereka berhasil baik. Marilah kita mohon:
U. Dengarkanlah umat-Mu.
L. Bagi para pejabat pemerintahan: Semoga Allah Bapa, sumber cahaya, menerangi para pejabat pemerintahan agar mereka semakin menyadari bahwa tugas mereka merupakan pengabdian kepada masyarakat, bukan penguasaan. Marilah kita mohon:
U. Dengarkanlah umat-Mu.
L. Bagi mereka yang dengan diam-diam meninggalkan Gereja: Semoga mereka yang dengan diam-diam meninggalkan Gereja, merupakan tantangan bagi kami untuk hidup yang lebih sesuai lagi dengan Injil, sehingga menjadi cahaya bintang bagi mereka. Marilah kita mohon:
U. Dengarkanlah umat-Mu.
L. Bagi kita di sekitar altar ini: Semoga Allah Bapa mendampingi kita agar masa pembaruan dan pembangunan sekarang ini jangan sampai membuat kami bingung dan acuh tak acuh, melainkan menggugah kita untuk sebagaimana para sarjana, mencari cahaya yang dibawa penyelamat kita. Marilah kita mohon:
U. Dengarkanlah umat-Mu.
I. Allah Bapa di surga, sumber cahaya iman, kami bersyukur atas tanda-tanda cinta kasih-Mu yang telah kami terima. Namun kami mohon, janganlah meninggalkan kami, tetapi siapkanlah kami untuk kebahagiaan tetap dalam Kristus Yesus, Tuhan dan Pengantara kami.
U. Amin.
 
LITURGI EKARISTI

A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN


NYANYIAN PERSIAPAN PERSEMBAHAN (PS 460) -duduk-

  1. S'lamat, s'lamat datang, Yesus, Tuhanku! betapa dari jauh kunjungan-Mu! Dari surga tinggi Dikau datang bagiku, walaupun sekarang tak tampak wujud-Mu. Ya Tuhanku!
  2. Aku bergembira atas datang-Mu, dan aku menyanyikan tembang merdu. Dikau dilahirkan pada malam yang kudus oleh dara murni yang sungguh mulia. Ya Tuhanku!
  3. Para penggembala mendengar kabar. Sang Kristus sudah lahir di dunia, lalu bergegas menuju kota Betlehem, dan mereka lihat Sang Bayi Penebus. Ya Tuhanku!
  4. Para majus datang untuk menyembah Sang Bayi di palungan, Sang Penebus, dari timur jauh datanglah ke Betlehem dan mempersembahkan mas, kemenyan dan mur. Ya Tuhanku!  
 umat berdiri ketika didupai
 
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
I. Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa. -berdiri-
U. Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.
I. Ya Allah, pandanglah dengan rela kami, umat-Mu, yang mempersembahkan bukan lagi emas, dupa dan mur, melainkan Dia, yang dalam persembahan ini dimaklumkan, dikurbankan, dan disambut: Dialah Yesus Kristus, yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa.
U. Amin.

B. DOA SYUKUR AGUNG

PREFASI  (Kristus Terang Para Bangsa)  
-berdiri-

I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu.
I. Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan
U. Sudah kami arahkan
I. Marilah bersyukur kepada Tuhan, Allah kita
U. Sudah layak dan sepantasnya.
I. Sungguh layak dan sepantasnya, ya Bapa yang kudus, Allah yang kekal dan kuasa, bahwa di mana pun juga kami senantiasa bersyukur kepada-Mu. Sebab hari ini Engkau menyingkapkan misteri penyelamatan kami yang tak terperikan. Hari ini Engkau menampakkan cahaya para bangsa, yakni Yesus Kristus, Putra-Mu terkasih. Dalam Dia Engkau memulihkan keadaan kami. Dengan tampil sebagai manusia yang akan mati seperti kami, Ia meresapi dengan daya ilahi yang tak dapat mati. Maka dari itu, bersama para malaikat dan malaikat agung, dan bersama dengan segala penghuni surga kami mengumandangkan madah kemuliaan bagi-Mu dengan bernyanyi:
   

KUDUS (PS 393)

K. Kudus, kudus,
U. Kuduslah Tuhan
K. Allah segala kuasa. Surga dan bumi, surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu. Surga dan bumi, surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu.
U. Terpujilah Engkau di surga.
K. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan, dalam nama Tuhan.
U. Terpujilah Engkau di surga.
  
DOA SYUKUR AGUNG I -berlutut/berdiri-
I. Ya Bapa yang mahamurah, dengan rendah hati kami mohon demi Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami: Sudilah menerima dan memberkati  pemberian ini, persembahan ini, kurban kudus yang tak bernoda ini.


I. Kami mempersembahkan kepada-Mu pertama-tama untuk Gereja-Mu yang kudus dan katolik. Semoga Engkau memberikan kepadanya damai, perlindungan, persatuan, dan bimbingan di seluruh dunia bersama hamba-Mu Paus kami... dan Uskup kami ... serta semua orang yang menjaga dan menumbuhkan iman katolik, sebagaimana kami terima dari para rasul.

I. Ingatlah, ya Tuhan, akan hamba-hamba-Mu... yang meminta doa kami; dan semua orang yang berhimpun di sini, yang iman dan baktinya Engkau kenal dan Engkau maklumi; bagi mereka, kurban ini kami persembahkan kepada-Mu. Ingatlah juga akan mereka yang mempersembahkan kepada-Mu kurban pujian ini bagi dirinya sendiri dan bagi kaum kerabatnya untuk penebusan jiwa mereka, untuk keselamatan dan kesejahteraan yang mereka harapkan dari-Mu, ya Allah yang benar, hidup dan kekal.

CommunicantesDalam persatuan dengan seluruh Gereja, kami merayakan hari yang amat suci ini, saat Putra-Mu yang tuggal, yang sama dengan Dikau dalam kemuliaan abadi, menjelma menjadi manusia seperti kami dan menampakkan diri kepada kami; juga, mengenang dan menghormati: terutama Santa Maria, tetap perawan mulia, Bunda Yesus Kristus, Tuhan dan Allah kami.

Santo Yusuf, suaminya, serta para rasul dan para martir-Mu yang bahagia, Petrus dan Paulus, Andreas (Yakobus dan Yohanes, Tomas, Yakobus dan Filipus, Bartolomeus dan Matius, Simon dan Tadeus: Linus, Kletus, Klemens dan Sikstus, Kornelius dan Siprianus, Laurensius dan Krisogonus, Yohanes dan Paulus, Kosmas dan Damianus) dan semua orang kudus-Mu. Atas jasa dan doa mereka, lindungilah dan tolonglah kami dalam segala hal. Demi Kristus, Tuhan kami.
U.Amin.

(ada rumus lain untuk kesempatan khusus)

I*Maka kami mohon, ya Tuhan, sudilah menerima persembahan kami, hamba-hamba-Mu, dan persembahan seluruh keluarga-Mu ini: bimbinglah jalan hidup kami dalam damai-Mu, luputkanlah kami dari hukuman kekal, dan terimalah kami dalam kawanan para pilihan-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami.
U.Amin.
   
I. Ya Allah, kami mohon, sudilah memberkati dan menerima persembahan kami ini sebagai persembahan yang sempurna, yang benar, dan yang berkenan pada-Mu, agar bagi kami menjadi Tubuh dan Darah Putra-Mu terkasih, Tuhan kami, Yesus Kristus.

I. Pada hari sebelum menderita Ia mengambil roti dengan tangan-Nya yang kudus dan mulia, dan sambil menengadah kepada-Mu, Allah Bapa-Nya yang mahakuasa, Ia mengucap syukur dan memuji Dikau, memecah-mecahkan roti itu, dan memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata:

Terimalah dan makanlah: Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu.
       
Ketika Imam memperlihatkan Hosti Suci dengan mengangkat-Nya. Umat memandang-Nya. Ketika Imam meletakkan Hosti Suci dan berlutut. Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat.
         
Demikian pula, sesudah perjamuan, Ia mengambil piala yang luhur dengan tangan-Nya yang kudus dan mulia. Sekali lagi Ia mengucap syukur dan memuji Dikau lalu memberikan piala itu kepada murid-murid-Nya seraya berkata:   
  
Terimalah dan minumlah: Inilah piala Darah-Ku, darah perjanjian baru dan kekal, yang ditumpahkan bagimu dan bagi banyak orang demi pengampunan dosa. Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku. 
           
Ketika Imam memperlihatkan Piala dengan mengangkat-Nya. Umat memandang-Nya. Ketika Imam meletakkan Piala dan berlutut. Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat.
               
AKLAMASI ANAMNESIS

I. Oleh karena itu, ya Bapa, kami, hamba-Mu, dan juga umat-Mu yang kudus mengenangkan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami: penderitaan-Nya yang menyelamatkan, kebangkitan-Nya dari alam maut, dan juga kenaikan-Nya yang mulia ke surga.

Dari anugerah-anugerah yang telah Engkau berikan kepada kami, ya Allah, yang mahamulia, kami mempersembahkan kepada-Mu, kurban yang murni, kurban yang suci, kurban yang tak bernoda, roti suci kehidupan abadi dan piala keselamatan kekal.

Sudilah memandang persembahan ini dengan hati yang rela dan wajah berseri; dan sudilah menerimanya seperti Engkau berkenan menerima persembahan hamba-Mu Habel dan kurban leluhur kami Abraham dan seperti Engkau berkenan menerima kurban suci dan tak bernoda yang dipersembahkan kepada-Mu oleh Melkisedek, Imam Agung-Mu.

I. Kami mohon kepada-Mu, ya Allah yang mahakuasa: utuslah malaikat-Mu yang kudus mengantar persembahan ini ke altar-Mu yang luhur, ke hadapan keagungan ilahi-Mu, agar kami semua yang mengambil bagian dalam perjamuan ini, dengan menyambut Tubuh dan Darah Putra-Mu, dipenuhi dengan segala berkat dan rahmat surgawi. Demi Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

I. Ingatlah juga, ya Tuhan, akan hamba-hamba-Mu (.... dan ...) yang telah mendahului kami dengan meterai iman dan beristirahat dalam damai.

I. Kami mohon kepada-Mu, ya Tuhan, perkenankanlah mereka dan semua orang yang telah beristirahat dalam Kristus mendapatkan kebahagiaan, terang dan damai. Demi Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

I. Perkenankanlah juga kami, hamba-hamba-Mu yang berdosa ini, yang berharap atas kerahiman-Mu yang melimpah, mengambil bagian dalam persekutuan dengan para rasul dan para martir-Mu yang kudus: dengan Yohanes Pembaptis, Stefanus, Matias dan Barnabas, (Ignasius dan Aleksander, Marselinus dan Petrus, Felisitas dan Perpertua, Agata, dan Lusia, Agnes, Sesilia, dan Anastasia) dan semua orang kudus-Mu: perkenankanlah kami menikmati kebahagiaan bersama mereka, bukan karena jasa-jasa kami, melainkan kelimpahan pengampunan-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami.

I. Dengan pengantaraan Dia, Engkau senantiasa menciptakan menguduskan, menghidupkan, memberkati, dan menganugerahkan segala yang baik kepada kami.

I. Dengan pengantaraan Kristus, - bersama Dia dan dalam Dia, - bagi-Mu,- Allah Bapa yang mahakuasa, - dalam persekutuan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan sepanjang segala masa.
U. Amin.
          
(Apabila akhir Doa Syukur Agung ini dinyanyikan Imam, maka "Amin" dinyanyikan umat, lihat TPE hlm 57)
  
C. KOMUNI


BAPA KAMI
 
(PS 404)  -berdiri-

I. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa
I+U. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

I. Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala kemalangan dan berilah kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami, supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala gangguan, sehingga kami dapat hidup dengan tenteram sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.

DOA DAMAI -berdiri-

I. Tuhan Yesus Kristus, Engkau bersabda kepada para rasul, "Damai Kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu." Jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah kami supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa.
U. Amin.

I. Damai Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu

ANAK DOMBA ALLAH (PS 414) 
-berdiri-

PERSIAPAN KOMUNI 
-berlutut/berdiri-
Ajakan menyambut Komuni

I. Inilah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya
U. Ya Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.

KOMUNI


NYANYIAN KOMUNI 1  (PS 471) -berlutut-

Raja Damai, Mahajaya, takhta-Mu kekal megah hamba dari Timur jauh datang untuk menyembah datang untuk menyembah Jauh Kau lebih mulia dari bintang Betlehem Kau lah surya nan abadi, sinar-Mu tak 'kan redup sinar-Mu tak 'kan redup  

NYANYIAN KOMUNI 2 (PS 472) -berlutut-
  1. Di angkasa lihatlah! Ada tanda yang besar: yakni bintang yang terang. Bersukalah 
  2. Orang majus datanglah kar'na bintang cemerlang sampai di palungan-Nya. Bersukalah 
  3. Dupa, damar dan emas lambang sujud berserah pada raja semesta. Bersukalah 
1-3. Bersukalah, bersukalah, t'lah lahir Jurus'lamatmu. Bersukalah-bersukalah, t'lah lahir Jurus'lamatmu.
         
SAAT HENING -duduk-

DOA SESUDAH KOMUNI -berdiri-

I. Marilah kita berdoa:
I. Ya Allah, dengan terang surgawi berjalanlah di depan kami selalu dan di mana pun. Semoga dengan pandangan yang jernih dan kasih yang pantas kami mampu melihat dan menyambut misteri yang kami rayakan ini sesuai dengan kehendak-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa.
U. Amin.
    
RITUS PENUTUP

PENGUMUMAN

BERKAT -berdiri-

I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu.

I. Tundukkanlah kepalamu untuk menerima berkat Tuhan.

I. Saudara sekalian, Tuhan telah memanggil Saudara keluar dari kegelapan masuk terang-Nya yang mengagumkan. Semoga Ia melimpahi Saudara dengan berkat dan meneguhkan Saudara dengan iman, harapan dan kasih.
U. Amin.
I. Kristus yang Saudara ikuti dengan setia hari ini menampakkan diri sebagai cahaya yang memancar dalam kegelapan. Semoga Ia menjadikan Saudara terang bagi sesama.
U. Amin.
I. Dengan bimbingan bintang, para majus menemukan Kristus Tuhan, terang segala terang. Semoga sesudah peziarahan di dunia ini, Saudara pun sampai kepada-Nya.
U. Amin.
I. Semoga Saudara sekalian dilindungi, dibimbing, dan diberkati oleh Allah yang mahakuasa: (+) Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U. Amin.

PENGUTUSAN 
-berdiri-

D/I. Saudara sekalian, Perayaan Ekaristi sudah selesai
U. Syukur kepada Allah.
D/I. Marilah pergi! Kita diutus.
U. Amin.

LAGU PENUTUP (PS 474) -berdiri-
  1. Sebuah kartika di langit, betapa cerah cemerlang. Terang gemerlap bintang Yakub, harapan segala insan. Tri Raja lekaslah menuju ke arah kartika terang membawa peti persembahan: emas, damar, dan kemenyan.
  2. Setibanya di Yerusalem, lenyaplah kartika terang. Herodes ditanya mereka, "Di mana tempat yang tepat, tempat lahir Sang Raja Damai; telah datanglah bintang-Nya. Sekarang telah kami bawa: emas, damar dan kemenyan.
  3. Tertulis di dalam Alkitab, "Betlehem neg'ri Yehuda." Kartika pun tampak kembali, mereka berangkat lekas. Tatkala melihat Sang Bayi, mereka sujud menyembah, serta memberi persembahan, dan pulang dengan bersyukur.


***

DEVOSI PEMULIHAN HATI MARIA TAK BERNODA


PERSEMBAHAN KUDUS JAKARTA

DEVOSI PEMULIHAN HATI MARIA TAK BERNODA &
 PERAYAAN NATAL BERSAMA

Setiap Sabtu Pertama

Gereja Sta. Catharina - Taman Mini Indonesia Indah

Sabtu, 4 Januari 2020
Pukul 07:00 s/d 10:00

Pelayan GDI (Gerakan Doa Immaculata) Jakarta bersama:

1. Rm. Joseph Biondi Mattovano, 
(Pastor Pamong Seminari Menengah Wacana Bhakti)

2. Rm. Johan Ferdinand, 
(Pastor Paroki Lubang Buaya)

3.  Rm Bonifasius Lumintang, 
(Pastor Paroki Lubang Buaya)

Mari bergabung dalam Devosi Pemulihan

Acara :

1. Prosesi Maria
2. Doa Rosario
3. Senakel dan Pengakuan Dosa
4. Misa dan Adorasi
5. Pemberkatan dan Penyematan Skapulir serta 
Medali Hati Maria Tak Bernoda untuk mengingatkan anda menuntaskan janji agung menghadiri
5x Sabtu Pertama tak terputus.


OASE ROHANI KATOLIK, 4 JANUARI 2020


BERSAMA ROMO FRANSISKUS ASISI SUSILO NUGROHO, CP

"Mereka datang dan melihat di mana Yesus tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia."
  



OASE ROHANI KATOLIK - 03 JANUARI 2020


BERSAMA ROMO ROBERTUS AGUNG SURYANTO, OFM

"Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia."